29

32.7K 733 9
                                    

Sam mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja kerjanya,sesekali dia memijat pelipisnya untuk menghilangkan rasa penat yang menghampirinya,dia terus memikirkan bagaimana caranya agar kayla mau memaafkannya.

"Permisi pak" sam mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan melihat sekretaris kepercayaan masuk.

"Bagaimana,apa kau sudah mencari tau siapa yang sudah membantu kita" tanya sam to the point.

"Ya kami sudah mencari tau tapi pegawai bank tidak mau mengatakan siapa yang sudah membayar semua kerugian dan hutang perusahaan ini" sam di buat bingung dengan ini,bukan kesal karena perusahaan sudah kembali membaik karena bantuan seseorang tapi dia kesal karena tidak bisa berterimakasih pada orang yang sudah membantunya.

"Tapi pegawai bank bilang orang itu adalah seorang lelaki dan dia bilang juga umurnya kira-kira 50 tahunan,kulitnya putih dan..." toni menggantung kata-katanya

"Dan dia memiliki tahi lalat di kening sebelah kanannya" timpal toni,sam tampak berfikir saat mendengar perkataan toni

"Om daniel" gumam sam pelan karena dia ragu jika daniel ayah kayla yang membantunya karena tidak ada yang tau soal masalah perusahaannya kecuali para pegawainya itupun hanya sebagian saja,bahkan kedua orang tuanya juga tidak tahu masalah ini tapi seingat sam hanya daniel lah yang memiliki tahi lalat di keningnya.

"Baiklah kau boleh pergi dan terimakasih atas bantuannya ton" titah sam

"Sama-sama pak,kalau begitu saya permisi" pamit toni

                                   ****
Daniel sedang bersantai di ruang tamu bersama lean karena setelah kejadian di rumah sakit,sekarang lean sudah mau kembali ke rumah daniel,dulu dia sangat marah pada daniel karena sikap buruknya pada kayla yang pada akhirnya lean memutuskan untuk pergi dan tinggal sendiri di apartemen.

"Kapan kalian akan menikah" tanya daniel pada lean dan luna karena memang sekarang luna juga ada di sana

"Doakan yang terbaik aja pah,secepatnya aku akan ngelamar dia" sahut sam

"Iya kan sayang" timpal sam lagi pada luna,luna hanya tersenyum dengan perkataan daniel.

Ting tong
"Biar aku aja yang buka pah" lean berjalan cepat ke arah pintu dan langsung membukanya.

"Eh hai bro,masuk" ucap lean mempersilahkan lelaki yang memakai jas formal dengan kemeja warna abu-abu.

Lean berjalan masuk dengan lelaki tersebut ke ruang tamu.

"Hai sam,silahkan duduk,bi tolong ambilkan minum untuk menantu saya" titah daniel melihat menantunya datang,ya sam lah yang datang.

"Makasih pah" sam duduk bersebelahan dengan lean sedangkan daniel duduk di sofa yang lainnya,tidak lama bi inah datang dengan membawa secangkir teh .

"Mmm pah aku mau ijin nganterin luna pulang dulu yah" ijin lean karena dia harus mengantarkan kekasihnya itu pulang karena hari sudah larut.

"Iya hati-hati ya" nasehat daniel,lean merasa senang melihat perubahan ayahnya yang mulai menjadi orang yang hangat lagi seperti dulu,

"Iya pah,sam gue pergi dulu yah" sam hanya tersenyum

"Kenapa kayla gak ikut,apa dia lagi sakit" tanya daniel ragu,dia masih belum terbiasa menyebut nama kayla

"Ah enggak kok pah,tadinya aku mau ngajak kayla tapi dia bilang gak bisa karena masih ada kuliah" daniel mengangguk

"Dan tujuan sam kesini mau menanyakan sesuatu sama papah" timpal sam lagi.

"Mau nanya apa" tanya daniel kemudian menyeruput teh nya

"Mmm apa bener papah yang udah nutupin semua kerugian yang sam alami di perusahaan dengan membayar semua hutang ke bank" tanya sam ragu sedangkan daniel hanya tersenyum kecil.

"Iya sam papah yang bantu kamu,bukannya papah mau pamer atau apa,papah percaya kamu gak akan bangkrut hanya dengan masalah itu karena kamu masih banyak cabang perusahaan yang lain tapi papah hanya ingin bantu kamu anggap aja itu hadiah pernikahan buat kamu" sam tersenyum mendengar penjelasan daniel

"Nggak kok pah justru sam mau mengucapkan terimakasih karena papah udah mau bantu sam" daniel hanya terkekeh,tapi hatinya terasa ada yang mengganjal dengan menyebutkan kalau dirinya lah yang membantu sam.

                                     ****
Sam masuk ke dalam kamarnya dan melihat kayla yang sudah tertidur pulas,dia melihat jam yang sudah menunjukkan pukuk sebelas malam karena terlalu lama mengobrol tentang bisnis dengan daniel.

Sam mengecup kening kayla lama kemudian berjalan ke dalam kamar mandi.

Kayla mengerjapkan matanya saat merasakan sinar matahari yang mengganggu tidurnya,kayla menoleh ke samping tempat tidurnya dan melihat sam yang masih tertidur lelap,kayla memandang wajah tampan sam kemudian tangannya terulur mengusap pipi sam,kayla melihat jam dinding dan menunjukkan pukul 06:30

"Sam bangun udah siang,kamu udah solat subuh belum" kayka mengguncang tubuh sam.

"Udah kay,jadi biarin aku tidur lagi,aku masih ngantuk" ucap sam tanpa membuka matanya.hari ini kayla memang sedang tidak solat alias lagi pms.

"Tapi kan kamu harus ke kantor sam" kayla kembali mengguncang tubuh sam,tapi sam malah membalikkan tubuhnya memunggungi kayla.

"Hari ini aku libur" jawab sam

Kayla mengehela napas pelan kemudian berjalan ke arah kamar mandi.

Kayla sudah menyiapkan sarapan untuk sam,hari ini dia harus kembali bekerja.kayla mengambil dompet dan hp nya kemudian memasukkannya ke dalam tas.

                                          ****
Seorang wanita sedang berdiri di depan kaca jendela kamarnya,pikirannya menerawang entah kemana.tiba-tibq ada yang memeluknya dari belakang.

"Kamu lagi apa sih sayang ngelamun aja" ujar seorang pria sambil mengecup pipi sang wanita.

"Aku lagi bingung aja kak" jawabnya lirih.

"Bingung kenapa lun" tanya lelaki itu lagi

"Kak lean tau kan kalau orang tua aku tuh lagi bermasalah dan kak lean bilang semalam kalau kak lean mau ngelamar aku,sedangkan orang tua aku aja lagi pada di luar negri,papa lagi ada di aussie,mamah lagi di amerika" lean mengelus lembut rambut kayla.

"Ya aku akan tunggu mereka sampai kembali,aku rela kok nunggu kalau itu tentang kamu" luna mencubit perut lean mendengar gombalan lean.

"Sakit lun" lean memegang perutnya dan memasang wajah kesakitan agar luna khawatir.

"Kak lean sih gombal" luna membalikkan tubuhnya menghadap lean.

"Mana yang sakit" timpal luna
" siapa yang gombal,kakak serius tau" luna hanya tertawa dan memegang perut lean

"Mana yang sakit" lean menunjuk bibirnya dengan jari telunjuk

"Ini yang sakit minta di cium" pipi luna merona mendengar ucapan lean

"Cie blushing" lean menoel-noel pipi luna gemas.

"Kak lean ih" kesal luna bercampur malu.

My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang