03

262 34 8
                                    

"Jung!"

Hyojung yang sejak tadi fokus sama hapenya, merespon Sungwoon tanpa mengangkat kepala. Matanya masih tetap terpusat ke Hayday, game jenis peternakan yang sudah dia mainkan sejak beberapa tahun yang lalu dan nggak bosan. "Kenapa, Woon?"

"Nggak pulang?" 

"Nggak."

"Emang ada kumpul OSIS?" Tanya Sungwoon. Hyojung adalah anggota OSIS, dan biasanya jika OSIS ada kumpul Hyojung pasti akan memberitahu Sungwoon agar bisa pulang bareng dengan Sungwoon yang latihan padus. Tapi Hyojung nggak ngomong jika ada rapat OSIS hari ini. Jadi, ngapain dia masih di sini?

"Nggak ada." Jawab Hyojung. 

"Ya, terus ngapain lo masih di sini? Pulang sana. Udah mendung." kata Sungwoon. "Jangan nungguin gue. Gue latihan sampai malem. Minggu depan 'kan lomba."

Hyojung mengangkat kepala dan menatap Sungwoon gemas. "Ih, geer banget, botol kecap! Siapa yang nungguin lo sih?"

"Terus?" Sungwoon cengo saat merapihkan mejanya. Karena paduan suara akan lomba minggu depan, anggota padus mendapatkan dispensasi. Dan Sungwoon baru kembali begitu jam pelajaran selesai untuk merapihkan buku-bukunya yang berantakan di atas meja. 

"Jung!! Ayo!" Sungwoon menoleh ke belakang dan mendapati seorang cewek berkuncir kuda memanggil Hyojung. 

Hyojung mematikan hapenya. Lalu meraih ransel dan hendak pergi. Kemudian Hyojung tersenyum manis sambil mencubit pipi Sungwoon. "Aku mau nonton Taeyong main bola bareng Seulgi. Dah, Sungwoon!"

Sungwoon yang masih berada di kelas IPA 3 hanya bisa memandangi kepergian Hyojung dan Seulgi yang mulai menjauh menuju lapangan belakang. Kenapa setelah mendengar Hyojung suka sama Taeyong bikin Sungwoon merasa kesepian, ya? Rasanya nggak rela. 

*** 

"Gue yakin lo suka Hyojung."

Sungwoon terkejut mendengar kata-kata Jaehwan yang lagi main gitar. "Apaan sih, Wan?"

Tim paduan suara diberi waktu istirahat sekitar satu jam untuk salat ashar dan makan. Selagi menunggu latihan dimulai lagi, yang notabene masih ada lima belas menit, Sungwoon tiba-tiba nyeret Jaehwan menuju lapangan belakang. 

Situasi lapangan belakang saat ini sedang ramai karena adanya pertandingan futsal antara kelas 10-2 dengan 11 IPS 1. Di SMAnya memang sering ngadain pertandingan futsal rutin antar kelas tiap minggu. Hari ini kebagian kelas 10-2 melawan IPS 1 yang merupakan kelas Taeyong. Sungwoon dan Jaehwan duduk di tribun bagian kanan yang dekat dengan jalan menuju tempat latihan padus. Dari kejauhan Sungwoon menemukan Hyojung tengah bersama Seulgi dan anak-anak cewek lain yang mendukung kelas IPS 1. 

"Lo boleh ngelak pas waktu itu gue tanya soal perasaan lo buat Hyojung. Tapi ngeliat lo sekarang dengan muka lecek kayak gini, gue makin yakin 101% kalo lo suka sama dia." ujar Jaehwan mantap.

"Sok tau lo kayak dukun." Sungwoon menggeplak kepala Jaehwan. 

"Terus kenapa sampe sekarang lo belum punya pacar? Kenapa waktu itu lo nolak anak kelas 10 yang suka sama lo?" 

Sungwoon melemparkan pandangannya kearah lapangan, meskipun sesekali dia mencuri pandang kearah Hyojung yang heboh sendiri mendukung kelas IPS 1. Malu-maluin aja, batin Sungwoon.  

"Ya...belum ada yang bikin gue tertarik aja, termasuk anak kelas 10 kemarin. Ngapain gue pacaran sama cewek yang nggak gue suka? Buang waktu." Jawab Sungwoon. 

Jaehwan tiba-tiba menjentikkan jari. "Belum ada yang bikin lo tertarik, karena ada Hyojung disekitar lo. Lo nggak pernah lihat cewek lain selain Hyojung. Perhatian lo selalu buat Hyojung. Udahlah, Woon. Nggak usah ngelak lagi."

To My Best(boy)friend // Ha Sungwoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang