04

232 34 6
                                    

"Woon..."

"Woon?"

"Ha Sungwoon?"

"BONCEL! WOY!! KAMPRET!" Jaehwan langsung menggampar pipi Sungwoon dengan buku tulis di tangan. Ini semua gara-gara daritadi Sungwoon cuma ngelamun doang pinggir jendela. Nggak tahu lihat apaan. Padahal anak-anak padus udah pada kumpul dan bersiap untuk latihan. Lomba akan diadakan hari Minggu nanti. 

"Anjing! Nggak usah gampar gue, lele!" Sungwoon yang nggak terima digampar Jaehwan, langsung menyambar rambut Jaehwan dan menariknya kesal. 

Akhirnya anak-anak padus malah nontonin mereka yang berantem nggak jelas di depan kelas. Yang satu mukulin pipi Sungwoon, yang satu ngejambak rambut Jaehwan. Merambat ke jewer kuping sampai colok lubang hidung. 'Adu jotos' ala mereka nggak bakal selesai kalau nggak ada Sejeong, selaku wakil ketua, menengahi mereka dengan cara menjauhkan kedua kepala mereka dengan tangannya. 

"Woi! Apaan sih lo berdua!?" sahut Sejeong. "Latihan anjir! Bukan ngelenong depan kelas!"

"Siapa yang ngelenong sih, Jeong!" Jaehwan mencibir, merapihkan poninya yang berantakan gara-gara dijambak Sungwoon. "Noh, si boncel daritadi gue panggil bengong aja! Eh, ayam tetangga gue bengong langsung mati tahu!"

"Mati ditabrak mobil, 'kan? Basi, Wan! Kayak elo!" Sungwoon hendak kembali meraih rambut Jaehwan sebelum Sejeong pasang badan. Emang dua orang petinggi padus ini nyusahin aja kerjanya. 

"Udah, ah!! Gue panggil Bu Taeyeon, ya!" ancam Sejeong. "Apaan sih kalian pada berantem nggak jelas gini?"

"Si Wawan bikin emosi aja!" sungut Sungwoon. 

"Perasaan daritadi pagi lo sensi banget sih, Woon." kata Jaehwan. "Muka lo lecek banget kayak seragamnya Taehyun."

"Apa sih..." cibir Sungwoon. Dia masih memasang wajah cemberut dan memilih untuk membuang muka. 

"Woon, kalau lo lagi nggak fokus latihan, mending lo pulang aja." kata Sejeong. "Gue bisa gantiin lo mimpin anak-anak latihan. Kayaknya lo butuh mendinginkan pikiran lo dulu deh."

"Gue beliin es batu, mau?" Sejeong mendelik kearah Jaehwan. Udah tahu suasana hati Sungwoon lagi nggak bagus, Jaehwan masih aja ngajak ribut. 

Sungwoon menyambar tas ranselnya dan langsung melenggang keluar kelas. "Gue pulang."

Sementara itu Sejeong hanya bisa menatap punggung Sungwoon dengan bingung. Sejeong menyolek bahu Jaehwan dan bertanya, "Wan, Sungwoon kenapa, sih?"

Jaehwan mendesah, "Ah, paling berantem sama Hyojung."

***

"Woy!! Breaking News!!!" 

Yoo Yeonjung, salah satu anggota kebanggaan tim padus karena suara emasnya, juga salah satu personil tim lambe sekolah, tiba-tiba berteriak kencang di kantin. Niatnya sih mau kasih tahu teman-teman satu geng lambenya, yaitu Kim Doyeon, Choi Yoojung juga Jun Somi anak kelas 10. Tapi suara gedenya bikin orang-orang seisi kantin langsung nengok kearah dia. Termasuk Sungwoon yang lagi makan bareng Taehyun, Jaehwan, dan Sejeong. 

"Woy, Jung! Suara lo kayak toa masjid! Sakit telinga tahu!" teriak Sanggyun dari meja paling pojok. 

"Wah, parah lo, Gyun! Toa masjid 'kan buat adzan! Masa lo sakit telinga!" kata Taedong dari meja sebelah. 

"Telinganya kebakar itu! Setan 'kan nggak kuat denger adzan!" Celetuk Seongwoo dari meja yang berbeda, yang lagi kumpul sama temen-temen satu gengnya. 

"Yaelah! Bacot amat sih pada! Plis gue punya kabar mantep nih!" kata Yeonjung. 

"Apaan, sih?" tanya Kim Doyeon sambil ngunyah bakso. 

To My Best(boy)friend // Ha Sungwoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang