Niall POV
"Bianca?" Gue nemuin dia lagi duduk di bangku taman belakang rumah gue, dia nengok
"Iya?"
Dia nangis?
"Lo nangis? Kenapa?" Tanya gue yang langsung duduk di sampingnya
"Apaan sih orang gue gakenapa-napa ko" kata dia sambil ngelap pipinya
"Liar" kata gue dengan suara kecil, mungkin dia gak denger
"Im not a liar niall, and i hear that"
"Ko lu denger sih? Kan gue ngomongnya kecil" jawab gue
"Niall my boss, lo tuh bodoh atau apa sih? Jelas-jelas lo duduk cuma berjarak sejengkal dari gue, ofc i hear what you sayin' "
"Hhhhh iya juga sih, yaudahlah itu ga penting juga"
"Hahahaha malu yaaaa" kata dia sambil ngegoyangin telunjuknya ke arah gue
"Engga siapa yang malu" kata gue bela diri
"Hahahahaha niall i have something to tell you" suara dia berubah jadi serius
"Apa?"
"You blushing!!! Hahahaha"
"Ow shit im not blushing!!"
"Yes you are"
"Ugh whatevs"
"Hahaha lo lucu deh, sifat lo sama kaya cowok yang pernah gue sukain 14 tahun lalu"
"Siapa?"
Bianca POV
"Siapa?" Tanya dia
"Gue gak tau namanya tapi dia baik banget, dia ngebantuin gue pas gue jatuh dari sepeda"
"Maksudnya? coba ceritain"
"Jadi dulu itu..."
Flashback on (bianca POV)
14 years ago
"bye mom" aku berjalan keluar rumah untung mengambil spedaku, rencananya sore ini aku ingin pergi main ke taman, aku bosan di rumah
"hati-hati darl"
"ya mom" aku berjalan ke arah sepedaku yang diparkir di garasi, aku mulai mengayuh sepedaku menuju taman, aku mengayuh dengan cepat, aku memang sok tau karna aku baru di ajarkan spedah oleh dad. tapi aku sudah bisa kok jadi aku nyoba untuk mempercepat kayuhanku. tapi tiba-tiba, aku menabrak batu yang lumayan besar dan aku terjatuh, lutut dan siku-ku berdarah yang lumayan banyak. aku menangis.
"kamu kenapa nangis?" tiba-tiba ada anak lelaki seusiaku berdiri tepat di depan aku duduk sekarang
"tangan dan kaki kamu kenapa?"
"a..aku ja..jatuh da..ri sepedah dan berdarah" jawabku sesenggukkan karn menangis.
"sini aku obatin" dia mengambil plester dari kantung celananya dan menempelkannya di sikut dan lututku, dia sangat baik, dan dia juga ngehibur aku sampe aku gak nangis lagi.
"udah kan, lain kali kalo naik sepedah hati-hati ya" aku mengangguk
"makasih ya kamu udah bantu aku, kok kamu tau ada aku sih?" kataku sambil tersenyum
"tadi aku lagi jalan-jalan sekitar sini, terus aku liat kamu lagi nangis yaudah aku samperin kamu" aku ngangguk, dia mengambil handphone dari saku celananya dan mengangkat telfon yang mungkin dari orang tuanya
"hallo mom?" "ohok mom"
"bye mom""maaf aku harus pulang sekarang karna harus packing untuk pulang" katanya sambil memasukkan handphonenya
"pulang? emangnya kamu bukan dari sini?" tanyaku bingung
"bukan, aku dari sini. yaudah aku buru-buru. bye" dia langsung lari tanpa nunggu balasan dari aku. dia baik banget. aku mulai menaiki sepedahku dan mengayuhnya ke rumah, karna sudah hampir malam.
'siapa ya anak itu?' 'namanya siapa ya?' 'kenapa aku lupa nanyainnya?' pertanyaan itu selalu ada di kepalaku.
...
"aku pulang mom" aku menghapiri mom yang sedang ada di dapur
"hai sayang, udah mainnya? loh itu lutut kamu kenapa?" jawab mom yang langsung melihat lutut dan siku-ku yang di plester
"tadi itu aku jatuh dari sepeda terus ada anak seumuran aku laki-laki yang nolongin aku mom" aku bercerita semuanya sama mom
"waah baik ya anak itu, yaudah sekarang kamu siap-siap nanti kita makan malam."
"ok, bye mom" aku segera berlari ke kamar dan siap-siap.
flashback off
"gitu ceritanya" gue nengok ke arah niall
"NIALL?!!!"
"hah? kenapa?"
"GUE DARITADI CERITA TAPI LO MALAH TIDUR?! WTF NIALL!"
"hehehe abisnya gue ngantuk banget, maaf deh"
"maaf maaf, cape tau ga"
"maaf deh, yaudah mau cerita lagi ga? nanti gue dengerin deh beneran" kata dia sambil masang muka puppy facenya, emangnya gue tertarik apa sama puppy facenya. dia yang minta di ceritain sekarang di tidur? sucks.
"gamau" gue berdiri dan jalan ke dalem rumahnya niall.
"eh bianca tunggu"
...
Niall POV
"mom? Alexa kemana? udah pulang?" tanya gue ke mom yang ada di ruang tamu, mom ngebalik ke arah gue dan bianca berdiri
"iya, katanya dia gamau ganggu kalian" kata mom, tapi dari tatapannya sedikit aneh ke bianca. ah mungkin perasaan gue aja kali.
"yaudah mom aku ke kamar dulu ya" mom nganggu, gue dan bianca jalan ke atas dan ngasih tau kamar buat bianca
"ini kamar lo, kamar gue di situ kalo butuh apa-apa ke kamar gue aja" kata gue sambil nunjuk kamar jang gak jauh dari kamar bianca, dia ngangguk dan masuk ke kamarnya dan mau nutup pintunya
"eh bianca" dia berhenti
"apa?" dia bales seadanya, kayanya masih marah deh
"maafin gue ya yang tadi, gue janji deh kalo lu mau cerita pasti gue dengerin" kata gue, sebenernya gue juga bingung kenapa gue gak enak sama bianca.
"iya gapapa. emm niall?"
"iya?"
"kita kapan pulang ke london?" tanyanya
"emm mungkin lusa, kenapa?" tanya gue bingung, wajah bianca nge gambarin sesuatu yang gabisa di jelasin
"emm gapapa, yaudah bye niall" gue senyum dan dia nutup pintunya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
HAIIIII!!!!
maaf untuk late updatenya hehe. maaf ya kalo partnya garing gak jelas gini, aku bingung abisnya hahaha. makasih untuk yang udah baca+vote+comment.
aku mau tanya nih, please banget jawab yaaa jangan di kacangin mulu dong pertanyaan aku huhuhu *nangisdipojokan* *lupalagipuasa* *balikkecerita* aku mau tanya nih, sejauh ini cerita aku tuh gimana sih menurut kalian? garing? aneh? bagus? atau gimana? please aku butuh banget balesan kalian:( jangan pelit vomments yaa bulan puasa gaboleh pelit looh hehehe.
for siders pleaaaasseeeee be active, hargailah ceritaku ini hahaha. tapi makasih loh buat yang udah active, i really appreciate. makasiihh banget. oiya maaf buat any typo(s) ya.
Kayanya segitu aja deh yaaa makasiiiiihh
Pinkyxx
KAMU SEDANG MEMBACA
My Assistant (one direction)
FanfictionAnak beasiswa yang diterima di dua univ hebat, Bianca phoebe anderson harus menjadi asisten seorang superstar Niall james horan dari one direction, karna ia harus mengganti rugi atas kesalahan yang ia buat, bagaimana kelanjutannya? Stay tuned