Queen

4.7K 227 22
                                    

Rosè pov

Braaakk

Ku banting buku di meja.

"Kalian semua harus menangkap mereka" ku pandang satu satu para maid hunter.

"Maaf My Queen, kami akan berusaha dan tidak membuat kesalahan lagi" aku hanya menatap datar ke mereka semua.

"Lakukan dengan baik lain kali, kalian bisa pergi" mereka pergi dari ruangan dan menyisakan aku sendiri

Menjadi seorang Queen di clan vampire tidak mudah bagi ku, apalagi dua tahun lalu orang tua ku terbunuh didepan mata ku sendiri oleh para werewolf.

Yang aku tau orang tua ku dibunuh oleh keluarga Manoban.

Aku berjalan keluar dari ruang pertemuan menuju kamar.

"Sayang kamu kenapa?" Seorang gadis menghampiri dan memeluk ku.
Dia kekasih ku. Aku menjadikannya kekasih karena aku tidak mungkin menjadi Queen tanpa pendamping.

"Aku tidak apa apa jen" Jennie atau Jennie Kim dia kekasih ku.
Dia Vampire dari keluarga Kim.

"Roseanne Park i know you" kalau dia sudah begini aku harus mengatakan yang sebenarnya.
Apalagi jika dia memanggil ku dengan nama lengkap seperti itu.

"Para maid hunter gagal menangkap beberapa gadis" aku menatap dalam matanya.

"Jangan terlalu memaksah Rosè" aku tau dia khawatir.

Aku memeluknya balik supaya dia tau aku tidak apa apa dan berhenti khawatir pada ku.

"kita tidur saja ini sudah larut malam, aku tau kamu lelah" aku tersenyum tipis dan mengangguk.

Dia mengiring ku ke kasur dan merebahkan badan ku ke kasur.
Dia menyusul di ruang kosong samping ku dan memeluk ku erat seakan aku akan hilang jika dia melepas pelukannya.

Aku merasa lelah tak butuh waktu lama untuk terlelap.
Dan semua gelap.

.
.
.
.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu menganggu tidur ku.
Aku melihat ke samping Jennie masih nyenyak dalam mimpinya, tak mau membangunkannya aku menyingkirkan perlahan tangannya yang diatas perut ku dan berjalan ke pintu.

Ku buka pintu dan melihat seorang maid didepan.

"Maaf membangunkan anda, ada yang mau menemui anda di ruang pertemuan" aku mengangguk dan menyuruhnya pergi.

Sekali lagi aku melihat ke arah Jennie dan dia masih nyaman bergelut dibawah selimut.
Aku melangkahkan kaki ke kamar mandi mencuci muka dan menuju ke ruang pertemuan.

"My Queen" ujar mereka setelah melihat ku memasuki ruangan dan duduk di depan.

Para vampire maid haunter.

"Ada kabar apa?" Tanya ku

"Kita sudah menemukan mereka Queen, nanti malam kami akan menangkap mereka dan membawa kehadapan anda" ku pandang mereka tanpa ekspresi.

"Jangan sampai gagal" ucap ku dingin dan berjalan keluar meninggalkan ruangan.

Diluar aku melihat Jennie yang menunggu ku.

"Kamu sudah selesai?" Aku mengangguk

"Baiklah, mari kita sarapan dulu sayang" dia mengenggam tangan ku mengajak ke ruang makan.

Kami para vampire masih memakan makanan manusia walaupun tidak berguna juga, dan segelas darah untuk mengisi energi kami.

Aku dan Jennie sarapan dalam suasana tenang tanpa ada yang berbicara karena aku memang tidak suka jika lagi makan ada yang berbicara.

Setelah menghabiskan sarapan Jennie bangun dari duduknya dan menghampiri ku. Dia duduk dipangkuan ku melingkari tangannya dileher ku dan menatap penuh arti dengan senyuman yang terlihat sexy dimata ku.

Aku yang mengerti kemauannya langsung menyambar bibirnya dengan bibir ku.
Dia melumat bibir ku rakus dan menjilat bibir ku agar diberi akses lebih.

Ku buka mulut ku dan dia langsung menyerang lidah ku. Mengajak lidah ku menari dengan lidahnya.

Cukup lama kita berperang lidah aku menghentikannya.

"Sudah Jen, kita akan pergi sebentar lagi kamu ingat?" Aku tatap mata indahnya yang masih berkabut gairah minta disalurkan.

Dia menutup matanya sejenak lalu membukanya.

"Aku ingat, kita akan melakukan pertemuan dengan para tetua. Baiklah aku akan bersiap siap dulu kalau begitu" dia bangkit dari pangkuan ku melepaskan pelukannya dan berjalan menjauh dari ku menuju kamar.

Aku menyusulnya untuk bersiap siap juga.

Setelah siap kita berangkat ke tempat pertemuan para tetua menggunakan mobil, perjalanan kali ini cukup jauh.

"Kalau kamu lelah, tidur saja dipundak ku" Jennie menyandar dipundak ku dan memejamkan matanya.

"Kapan kita sampai?" Aku bertanya pada supir.

"Sebentar lagi My Queen" aku mengangguk.

Aku menatap ke luar jendela yang menampilkan pemandangan alam yang indah.
Aku menghela nafas menebak masalah apa lagi yang terjadi sehingga para tetua melakukan pertemuan.

Sepertinya masalah perperangan lagi yang akan dibahas oleh para tetua, jujur saja aku sangat malas kalau ada pertempuran lagi. Aku ingin menghentikannya tapi itu mustahil.

Kecuali aku bersatu dengan mate ku dan dia harus dari kalangan Alpha seperti aku.


_______________

Hallaauuuwww~~~~~~

Kita bertemu lagi disini ahahaaaa

Mau buat story yang berbeda dikit :v
Semoga kalian suka yaaaa..........

Voment dont forget karena dengan itu aku semangat buat lanjutin lagi ahaide :v

My QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang