Prologue

3.7K 383 71
                                    

Bagi Taehyung, hidupnya teramat menyedihkan.
Ini bukan hanya tentang tidak mendapatkan kasih sayang ataupun sulit berkomunikasi dengan orang lain.

Ini semua tentang, tekanan.

...

Taehyung merasa dirinya tidak pernah berguna untuk siapa pun.

Eksistensinya sama sekali tidak berarti.
Terutama di dalam keluarga yang sangat menuntut kesempurnaan.

Sedang dirinya bagai seonggok daging yang memiliki nyawa namun tidak bisa menuntut kebahagiaannya sendiri.

"Bukankah lebih baik jika aku mati saja?"

...

"Siapa kau?"

"Eoh? Kau sudah bangun? Aku Jeon Jungkook, pemilik gubuk sederhana ini."

"Kau yang menyelamatkanku?"

"Bukan. Hyungku yang melakukannya."

"Di mana dia? Aku ingin memarahinya."

"Kau ingin memarahi orang yang dengan susah payah membawamu kemari demi menyelamatkan nyawamu?"

"Tentu saja. Karena itu berarti dia menggagalkan rencanaku."

...

"Kenapa Taehyung tidak ingin melanjutkan hidup?"

"Memang arti kata hidup yang sebenarnya itu apa?"

"Tae tidak tahu?"

"Hm."

"Bagaimana kalau Jimin mengajari Taehyung semua tentang kehidupan?"

"Kau bersedia?"

"Tentu saja, Taehyung."

...

Jika kehidupan Taehyung bagai gurun pasir yang tidak terisi oleh apa pun lagi.

Mungkin Jimin ibarat satu-satunya bunga langka yang tumbuh di sana.

Memberi arti bagi Taehyung, bahwa ia tidak lagi sendiri.

Sekaligus menjadi sosok yang harus ia lindungi, tidak peduli apa pun yang terjadi.

.
.
.

🌼🌼🌼

Wild Flower [VMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang