Saat itu Taehyung baru berumur 5 tahun, di mana ia mendapati rumah dalam keadaan kosong ketika terbangun.
Tidak ada sang ibu,
Tidak ada ayahnya,
Tidak ada kakaknya,
Bahkan pengasuh dan para pelayan pun tak ada. Biasanya ketika membuka mata, sudah ada pengasuhnya yang menyambut, atau sesekali sang eomma menyapa. Namun kali ini ia benar sendiri.
Yang bisa dilakukan anak sekecil itu tentu hanyalah menangis hingga tersedu-sedu memanggil siapa pun yang mungkin ada di luar kamarnya, bahkan sudah hampir habis suara pun, tidak ada yang menyahuti panggilan Taehyung.
Setelah itu, ia kembali tertidur. Tanpa mengetahui bahwa seisi keluarga sedang panik karena sang nenek meninggal dalam kecelakaan bersama pengasuh Taehyung, dalam situasi yang mendadak tersebut, mereka sampai lupa padanya.
Pada sore harilah di mana Kim In Na, ibu dari Taehyung berlari menuju kamar putra bungsunya, dan kembali menangis saat menyadari mereka melupakan sang anak. Sungguh, ia menyesali keteledorannya saat melihat Taehyung sudah tak sadarkan diri dengan suhu badan yang tinggi.
.
"Ma..Hiks.." isakan Taehyung mengiringi kesadarannya setelah dua jam tiba di rumah sakit. In Na langsung memeluk sang anak dan membisikkan kata-kata penenang. Sedangkan Dongwook, ayahnya hanya menatap dengan sendu.
"-Ngan..pergi..hiks..Tae takut.." gumaman tersebut tidak henti keluar dari mulut Taehyung, seakan ia masih berada dalam kamar kosong pagi tadi.
"Eomma di sini. Sudah jangan menangis lagi ya?" pinta sang eomma, membuat Taehyung seketika berhenti menangis. Sesuatu yang sangat jarang terjadi, walau begitu In Na hanya menghela napas lega.
Setelah kejadian tersebut, Taehyung menjadi luar biasa penurut.
Semua perintah eomma ataupun appanya selalu dituruti, bahkan jika itu menentang hal-hal yang disukai sang anak. Taehyung tetap menurut.
Suasana duka tidak berangsur lama, karena hampir seluruh keluarga Kim tidak ingin terlalu larut dalam kesedihan, bahkan Taehyung tidak mengetahui apa pun, ketika dokter meminta agar sang anak jangan terlalu stres terlebih dahulu, Dongwook dan In Na memutuskan agar tidak memberitahu kematian dua orang tersebut, beruntung karena sang anak memang tidak dekat dengan neneknya, dan untuk pengasuh, Taehyung hanya tahu jika wanita itu diganti oleh yang lain.
Pagi hari setelah Taehyung keluar dari rumah sakit dan sedang asyik menonton serial kartun favoritnya dengan wajah cerah dan mata berbinar, In Na pulang ke rumah dengan wajah kusut. Semalam ia harus menemui beberapa sanak saudara yang jauh-jauh datang untuk ikut acara pemakaman, namun menolak ketika diminta meningap di kediaman Kim, memilih untuk menginap di hotel saja.
Semua ocehan dari keluarga besarnya membuat kepala In Na penat, sehingga saat ia melihat Taehyung yang menonton TV dengan suara berisik, In Na tidak sengaja membentaknya.
"Taehyung! Volumenya terlalu keras! Kecilkan, atau matikan saja dan masuk ke kamar!" adalah kata-kata yang dilontarkan pada sang anak. Biasanya Taehyung akan merengek dan menolak, bahkan tak jarang ia menangis sambil berteriak masih ingin menonton kartun.
Tapi kali ini Taehyung menurut. Wajah cerah dan binar di matanya hilang, berubah menjadi kekosongan di saat ia mengangguk, kemudian mematikan TV dan berjalan ke arah kamar. In Na menaikkan alis tanda bingung dengan reaksi sang anak, tapi ia tidak mau ambil pusing, bisa sakit kepala terus nanti.
.
Seminggu kemudian Taehyung menangis keras. Ditemani pengasuh barunya, ia menangis pilu karena menemukan Molly, kucing kesayangannya mati akibat tidak sengaja memakan racun tikus.
Bagaimanapun, Taehyung kecil menganggap kucing itu sebagai temannya yang selalu menemani di kala sepi, selalu mengeong lucu saat Taehyung merasa sedih seperti sedang menghiburnya. Dan pagi ini kucing malang itu ditemukan sudah membeku di dekat dapur.
Sooji sang pengasuh Taehyung sudah kewalahan, sulit sekali menenangkan anak kecil yang sedang berduka. Kata-kata bohong sudah banyak diucapkan, tapi tetap tidak bisa menipu bocah cerdas tersebut.
"Noona kenapa molly tidak mengeong? Hiks ia tidak mau bangun padahal ini sudah siang, waktunya bermain sama TaeTae hiks." bulu putih bersih itu dielus saat terkena air mata Taehyung. Pelan, lembut, penuh sayang, seperti berharap bahwa sang kucing akan bangun kembali.
"Ada apa ini?" Dongwook datang karena merasa terganggu oleh tangisan Taehyung yang berada tidak jauh dari ruang keluarganya.
"Kucing tuan muda mati, tuan. Ia sejak tadi tidak mau beranjak dan terus menangisinya." Sooji membungkuk hormat dan memberi jalan agar Dongwook bisa menghampiri putranya.
"Taehyung, itu hanya kucing. Dia sudah mati, jangan kau tangisi seperti itu terus menerus. Kita bisa beli lagi nanti." ucap Dongwook saat ikut berjongkok bersama sang anak.
"Tapi Molly kan berbeda appa, Tae ingin Molly, Tae sayang Molly." isakan itu tak kunjung berhenti membuat Dongwook mendesah kesal.
"Dengar Taehyung. Kucing di mana pun ya sama saja. Tidak berbeda, tetap saja kucing kan? Sudah nanti appa belikan yang baru. Jangan menangis, suaramu berisik sekali, mengganggu pekerjaan appa saja." Dongwook menepuk pundak sang anak pelan, saat Taehyung benar berhenti menangis setelahnya.
Anak itu berdiri pasrah, dan meminta Sooji mengubur Molly dengan layak saat sang ayah sudah pergi dari jangkauan mata mereka.
Tidak ada yang menyadarinya. Bahwa Taehyung berubah drastis, ia menjadi sangat penurut. Mungkin keuntungan bagi seluruh keluarganya karena tidak ada sosok rewel lagi.
Tapi tidak ada yang paham bahwa kejadian terbangun sendiri tanpa ada siapan pun selalu berputar di benak Taehyung, membuat ia teramat takut dan menjadi seorang penurut agar tidak kembali ditinggalkan.
Bahkan jika itu membuat dadanya sesak menahan semua beban tekanan akibat tidak bisa melakukan apa yang ia inginkan, di umur yang masih begitu kecil.
Tbc
.
.
.Selamat siang :"
Dan selamat berpuasa bagi yang menjalankan~
Btw aku kembali dengan cerita yang gak jauh konsepnya dari fate😂😂 ya nanti bakalan keliatan kemiripannya. Tapi tetap, inti cerita sangat jauh berbeda, dan mungkin lebih nista yang ini :") salahkan otakku peliss -3-
Maa, karena chap awal, aku tidak membuat panjang2, perkenalan dulu lebih enak kan ya~
Seiring berjalannya chapter, bakalan bertambah kok.Pendapat, maupun kritik dan saran sangat diterima >< silahkan di kolom komentar♡
Maaf bila ada typo~
See u in next chap!💕💕

KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Flower [VMin]
FanfictionBagi Taehyung, Jimin adalah perlambangan bunga. Sosok yang mengajarkannya arti sebuah kehidupan. --- ⚠Bxb⚠, romance, family, angst, AU, sad story, depression. a kth x pjm fanfiction Slight; Kookga, NamJin. And other pairs. Start : 11/05/2018 End :...