Empat

2.1K 326 142
                                    

Setelah memperhatikan seluruh bagian rumah berukuran kecil milik Jimin dan Jungkook. Taehyung menyadari jika aliran listrik di rumah itu hanya dipergunakan untuk lampu-lampu dan magic com saja, tidak ada TV, kulkas, microwave, radio, AC, penghangat ruangan, atau barang-barang elektronik lainnya. Tempat ini begitu sederhana, berbanding terbalik dengan rumah mewah orang tua Taehyung di Seoul.

"Tae-Hyung, ayo cepat! Mumpung masih pagi, jadi cuaca tidak begitu terik. Aku tak suka kepanasan." Jungkook menarik lengan Taehyung saat pemuda itu tak juga menyahuti panggilan dirinya.

Hari ini, mereka berencana membeli kebutuhan Taehyung di pertokoan dekat Gangnam, Jimin sudah heboh sejak bangun tidur, senang karena akan pergi sedikit jauh dari tempat tinggal mereka, terakhir kali ia keluar dari daerah Guryong adalah ketika Yoongi -kekasih Jungkook- membeli kebutuhan untuk pindah ke kota Seoul.

Sebelumnya Jungkook sudah menjelaskan bahwa setahun yang lalu mereka masih hidup bertiga, ia, Jimin dan Yoongi, tinggal bersama sejak umur masih belasan karena sama-sama sudah tidak memiliki orang tua, hanya mengandalkan diri masing-masing. Persamaan lain adalah, Jungkook dan Yoongi yang diselamatkan Jimin dari pahitnya kehidupan.

Saat Taehyung bertanya apa yang terjadi, Jungkook menolak menjelaskan lebih jauh. "Nanti, lama-lama juga kau akan tahu." katanya.

Setelah kepergian Yoongi yang berusaha mewujudkan impiannya menjadi seorang musisi, kini Taehyung bagai pengganti sosok tersebut.

"KOOKIE! TAETAE!" Jimin berlari menyambut kedatangan Jungkook dan Taehyung setelah asyik melihat Chae Won noonanya memberi makan ayam peliharaan.

"Kita berangkat sekarang?! Jimin sudah tidak sabaarr!" serunya dengan riang saat sudah berada di dekat mereka, tiba-tiba raut wajahnya berubah serius, kening berkerut tanda sedang memikirkan sesuatu, sedetik kemudian ia menepuk kedua telapak tangan, sekali, dengan mulut membentuk huruf 'o',

"Tae, Sini! Jimin kenalkan dengan Chae Won noona." lengan Taehyung ditarik dan dituntun menuju wanita yang dimaksud. Sedang Jungkook hanya menggelengkan kepala sambil menghela napas karena keberangkatan mereka tertunda.

"Noona! Kenalkan teman baru Jiminie. Namanya TaeTae!" senyum manis terukir di wajahnya, terlihat begitu senang saat berucap hal tersebut.

"Ah, salam kenal.. TaeTae? Aku Moon Chae Won, kakak Jimin." wanita cantik itu ikut tersenyum cerah dan menatap Taehyung dengan begitu ramah.

"Nama lengkapku Kim Taehyung, salam kenal juga Chae Won-ssi." ia membungkuk sopan, dihadiahi kekehan oleh Chae Won.

"Tidak usah canggung begitu Taehyung-ah. Kau bisa memanggilku noona, seperti Jimin dan Jungkook. Teman mereka berarti adikku juga."

Taehyung mengangguk kikuk, sedikit gugup ketika diperlakukan sebegitu hangatnya, "baik, noona."

Baru saja Jimin ingin mengatakan sesuatu lagi, namun Jungkook mencegahnya, kemudian pamit pada Chae Won karena mereka harus segera berangkat.

.

Jimin bersenandung riang sepanjang perjalanan, sesekali menyapa tetangga-tetangga yang berpapasan dengan mereka. Pemuda paling mungil di antara yang lain itu beralih menjadi waspada saat melewati segerombolan preman di dekat pemukiman Guryong.

"TaeTae harus hati-hati jika bertemu dengan mereka!" celetuk Jimin ketika sudah tidak dalam jarak yang dekat dengan gerombolan tersebut.

"Memang kenapa?" tanya Taehyung. Sebenarnya tanpa diberitahu pun ia sudah menebak jawabannya, melihat dari cara berpakaian dan tampang mereka saja sudah menjelaskan agar tidak berurusan dengan orang-orang seperti itu, tapi demi menghargai Jimin, maka ia memutuskan untuk menanggapi.

Wild Flower [VMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang