Forget all i said yesterday

3.1K 240 0
                                    

saat ini sedang jam istirahat, austin tiba-tiba melompat ke mejaku dan kate.

sontak aku dan kate langsung memegang jantung kita karena kelakuan austin.

"austin!!" seru kate.

ya.. sikap gelagapannya pada austin sekarang sudah hilang. dan mereka kini berteman baik. tapi tetap saja, kate tidak henti-hentinya membicarakan apa yang dilakukan austin padanya setiap hari padaku.

"hahahahaha! vic, boleh pinjem katenya sebentar nggak?" kata austin.

aku tersenyum menggoda kepada kate. pipinya sudah memerah.

"tentu! selamat bersenang-senang" kataku.

"thank's vic. c'mon kate" kata austin sambil menarik tangan kate keluar kelas.

tampak kate menggumamkan 'thank's' ke arahku. aku hanya membalasnya dengan senyuman.

hah.. aku sendirian jadinya. tapi tidak apalah, selama sahabatku bahagia.

untuk menghilangkan rasa bosanku, aku memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah. disini cukup sepi, karena kebanyakan murid-murid lebih suka nongkrong di taman depan sekolah atau dikantin.

aku melihat justin sedang duduk dibangku taman sendirian. earphone putih mengait di telinganya.

aku pun tersenyum dan berjalan kearahnya. dan aku ikut duduk disebelah justin.

"hai" sapaku sambil tersenyum.

lalu justin menatapku dengan wajah datarnya tanpa tersenyum dan memalingkan wajahnya dariku sambil mengangguk-anggukan kepalanya menikmati irama musik yang didengarnya.

dia kenapa sih? dia mau kita musuhan lagi?

dia tampak melepas earphonenya dan memasukanya kedalam saku celananya.

"kamu kenapa" tanyaku ragu-ragu.

dia terdiam sebentar, lalu mendekat ke wajahku.

"kau yang kenapa" kata justin sambil berjalan cepat meninggalkanku sendiri ditaman.

"aku kenapa? bukanya dia yang kenapa? aneh!! baru sebentar baikan, masa' sudah musuhan lagi? aku capek justin.." gumamku.

--------------------

bel masukpun berbunyi, aku sudah berada dikelas 5 menit yang lalu sebelum bel berbunyi.

terlihat austin dengan kate berjalan memasuki kelas sambil tertawa-tawa. akupun mengulas senyumku. rasanya ... bagaimana ya, akhir-akhir ini kate jarang istirahat bersamaku, dia selalu bersama austin. aku cemburu dengan austin, dia yang sekarang sering bersama sahabatku yang biasanya sering sekali membuatku tertawa lepas setiap hari. tapi sekarang?

"hai vicky" sapa keduanya dengan kompak. lalu mereka tertawa bersama. aku membalasnya hanya dengan tersenyum.

"apa yang kalian lakukan?" tanyaku sambil memaksakan senyumku karena aku merasa kate dan austin tidak seperti sahabatku lagi, rasanya.. Aneh.

"hm.. biasa, cuma makan dikantin sambil semprot-semprotan soda hahahaha!" kata kate.

austin yang dibelakang mendengarnya dan menjambak rambut pirang kate.

"kau yang mulai duluan nona" kata austin.

"kau!"

"kau!"

mereka terus beradu mulut dan tertawa-tawa. kalian taulah nasibku seperti apa. Kacang woy.

--------------------

"lupakan yang aku katakan tempo hari. aku tidak mau baikan denganmu lagi. bye" kata justin.

benar apa yang kubilang. dia marah kan...

mungkin pertanyaannya itu belum aku jawab.

aku membuang jauh-jauh pikiranku tentang justin menyatakan cintanya padaku tempo hari. buat apa? aku tidak perlu menjawabnya lagi. karena dia sudah membenciku lagi.

aku mendesah keras. dan membalikan badanku untuk berjalan keluar sekolah.

bruk!!

ternyata aku menabrak austin.

tubuh kami merapat ke tembok, tangan kiri austin menahan tubuhnya supaya tubuh kami tidak terlalu dekat.

mata kami saling bertatapan satu sama lain.

kejadian ini benar-benar sama seperti justin waktu di coffe shop. hanya saja saat ini posisi kami berdiri.

akupun tersadar dan melambai-lambaikan tanganku ke wajah austin yang sedari tadi menatap mataku lekat-lekat.

"austin?" kataku.

diapun tersadar dan mengerjap-ngerjapkan matanya.

" ada yang salah padaku? " tanyaku. austin menggeleng.

"hanya saja.." kata austin.

"kenapa?" kataku.

"nggak papa. lupakan." kata austin sambil tersenyum canggung

Kalau dilihat sedekat ini, ternyata Vicky cantik juga ya
batin austin.

"mana kate?" kataku sambil menghilangkan rasa kecanggungan kami.

"sudah pulang duluan" kata austin.

"ehm.. kalau gitu aku juga mau pulang. bye austin" kataku.

"bye pretty girl" gumam austin sambil tersenyum disetiap katanya.

SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang