Dear Tommo,
Baiklah mungkin kau bingung kenapa aku memanggilmu Tommo. Ingat saat kau mengajakku ke pertandingan bolamu? Waktu itu kau bilang, teman-temanmu mengajak kekasih mereka untuk menonton. Tapi karena kau tidak memiliki seorang kekasih, jadi kau mengajakku.
Aku duduk di barisan paling depan, meneriakkan namamu sekuat tenaga. Aku masih ingat senyuman lebarmu sembari kau melambaikan tanganmu ke arahku. Keempat sahabatmu berada di samping kiri dan samping kananku. Ada Zayn dan Niall dan di samping kiri, sementara di samping kanan ada Liam dan Harry.
"GO TOMMO!"
Suara teriakan itu terdengar dari bangku penonton. Aku sempat bingung akan hal itu. Tapi dengan cepat, Niall menjelaskan bahwa ketika kau masuk lapangan, kau sering dipanggil Tommo. Katanya sih, kalau artis punya nama panggung, kau punya nama lapangan. Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku namun ikut meneriakkan nama yang menurutku lucu itu.
Aku juga masih ingat ketika kau berhasil mencetak gol, membuat semua orang yang ada disana berteriak penuh kemenangan. Namun yang membuatku tak bisa berkata-kata waktu itu adalah saat kau berlari ke pinggir lapangan, menghampiriku dan memelukku dengan erat.
Aku tidak perduli dengan badanmu yang berkeringat. Tapi aku merasa tersanjung karena setelah kau mencetak gol, kau lebih memilih untuk memelukku dari pada berselebrasi bersama teman-teman satu timmu.
"Gol itu untukmu, Delilah." ucapmu tersenyum.
Membayangkan kejadian itu membuat senyum-senyum sendiri, Lou. Kau selalu berhasil membuatku melayang bak kapas yang tertiup angin. Aku ingin sekali melihatmu bermain bola lagi. Aku sempat berfikir, jika kau tidak berhasil meraih cita-citamu menjadi dokter, mungkin kau bisa menjadi pemain sepakbola.
Oh omong-omong, besok aku study tour. Ke museum sih, huh membosankan. Tapi itu artinya, aku harus tidur lebih awal. Baiklah kalau begitu, semoga kau mimpi indah ya, Lou. Mimpikan aku.
P.S : Aku masih merindukanmu sampai saat ini.
Delilah.
tinggal epilogue hmm
KAMU SEDANG MEMBACA
letters to lou → louis
FanfictionHanyalah surat-surat yang Delilah taruh di depan kamar Louis. Copyright © 2014 by popcacorus