I think, the best moment in my life is to meet you although it's bad meet
Matahari sudah menunjukkan posisinya. Sinar matahari itu sangat terang dan menyerbak ke sebuah horden kamar. Di dalamnya terdapat seorang gadis yang tampak masih nyaman berada di kasurnya. Bahkan ia lupa bahwa hari ini pertama baginya untuk sekolah selama sebulan liburan.
Bunyi alarm berbunyi keras. Namun sang pemilik alarm masih senantiasa menikmati alam mimpinya. Ia tidak menggubris bunyi alarm yang sangat keras memecahkan gendang telinga itu.
Hingga berapa lama, ketukan pintu terdengar keras didepan pintu kamar gadis itu. Terdengar suara seorang perempuan memanggil gadis yang masih berada di dalam kamar.
"SON CHAEYOUNG! BANGUN!!" Suara tersebut menggelegar hampir satu rumah mendengarnya.
"SON CHAEYOUNG!! EONNIE BILANG BANGUN!!" Suara tersebut masih senantiasa memanggil pemilik nama bernama 'Chaeyoung' itu.
Setelah lama-lama berteriak,akhirnya suara pintu terbuka. Terpampang muka wajah baru bangun tidur dari seorang yang dipanggil 'Chaeyoung'.
Masih dengan muka datar bangun tidurnya Chaeyoung menjawab sang pengacau mimpi indahnya. Ia sangat ingin masih berada dikasurnya,namun ia harus menjawab teriakan yang memanggil namanya.
"Apa lagi sih?" Tanya Chaeyoung.
"Ini udah jam berapa Chae? Hari ini hari pertama sekolah setelah libur." Jawab sang pemilik
"Terus mengapa?" Tanya Chaeyoung kembali.
"Hari ini kita tidak boleh terlambat" Jawab gadis tersebut.
"Aku kemaren diberitahu Dahyun bahwa hari ini kita masuk jam 9."
"Aish,kenapa kau tidak bilang padaku. Padahal aku sudah susah payah menyiapkan sarapan dan bersiap-siap." Ucap Wendy dengan setengah mengeluh.
Wendy memang sudah siap sejak tadi. Ia telah rapih dengan pakaian seragam serta jas seragam sekolah lengkap dengan nama pada jas tersebut terpampang nama "Son Seungwan".
"Aku bukannya tidak bilang padamu, tetapi kau tidak bertanya padaku duluan" jawab Chaeyoung dengan muka datar.
"Ya sudah, sarapan dulu terus mandi. Setelah itu lakukan apa yang kau suka"
"Baiklah" jawab Chaeyoung sambil mengangguk-anggukan kepalanya
Wendy hanya memutar bola matanya jengah. Lalu kemudian berbalik ke dapur untuk menyiapkan beberapa peralatan makan untuknya dan adiknya Chaeyoung.
"Oh ya! Papa sama mama kemana? Aku tidak melihat mereka bahkan mendengar suara mereka sejak kita berdua ngobrol tadi?" tanya Chaeyoung sesambil berjalan ke arah meja makan untuk sarapan.
"Ah, aku lupa bilang padamu. Mereka tadi pergi ke Bandung. Katanya om Harry sakit, lalu mereka kesana untuk menjenguk sekaligus melepas kangen." jawab Wendy.
"Yah, padahal aku ingin ikut. Sayang sekali." Wajah Chaeyoung sedih lalu mengerucutkan bibirnya.
"Ya! hari ini kau sekolah. Jadi papa tidak mengizinkan dirimu untuk ikut, bahkan akupun tidak."
"Huft, sekolah itu melelahkan. Aku ingin bersenang-senang lebih lama." Keluh Chaeyoung.
"Apa kau ingin menjadi bodoh? Pikiranmu hanya untuk bersenang-senang saja. Utamakan sekolah terlebih dahulu" ucap Wendy
"Aish,terserah kau sajalah. Aku ingin makan." jawab Chaeyoung.
Chaeyoung dan Wendy melahap sarapannya. Chaeyoung menyantap suapan pertama langsung tersenyum senang. Ia tersenyum karena makanan yang dimasak oleh Wendy sangat enak dan pas untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MACHA
Teen FictionMACHA = MARK CHAEYOUNG. Singkatan yang diungkapkan oleh anak-anak sekolah kepada mereka. Entah apa yang murid sekolah pikirkan. Namun kenyataannya memang begitu. Mark sangat protektif kepada Chaeyoung dan Chaeyoung juga memakluminya. Yang dibingungk...