chapter 8✨

102 14 0
                                    

hei, are u miss me?
hello Jakarta!

4 tahun kemudian.

"Duh, ni anak datangnya kapan coba? Lama banget perasaan." keluh seseorang sambil melihat jam ditangannya.

Ting!

Notif line muncul.

kangseulgi

heh kutil, adek lu kpn dtgnya? lama banget perasaan jir.

tau dah, dah lama gue nunggu di stasiun. Lumutan juga gue lama-lama.

Coba lu line kek atau call aja sekalian.
Gue juga cape nih nunggu dimobil, sampe mesen grabfood juga.

Buset dah, lu mesen ga bilang2 gue njing. Makan sendirian lagi lu, ga bagi2.

Ya sorry, gue kelaperan. Cepetan dah telpon tu adek lo atau gue tinggal lu di stasiun sini.

Sabar napa dah, ini gue masih buka kontak telpon juga. Gue sleding juga nih muka lu seul

Hehehe, habisnya lama. Janganlah bos, nanti ga ada yang naksir lg sama gue.

Iyain :)

Bangsat :)
read

Setelah chat yang cukup panjang dengan Seulgi. Wendy buru-buru menelpon Chaeyoung. Kata adeknya itu, kereta yang dinaiki oleh adiknya akan segera sampai. Namun, masih belum ada tanda-tanda kereta akan datang.

Sudah menemukan kontak Chaeyoung, Wendy kemudian menekan tombol call dan menunggu orang yang diseberang telepon untuk menerima panggilan. Beberapa detik akhirnya telepon diangkat.

"Halo?" jawab si penerima telepon.

"Kereta lu lama banget dah. Kata lu mau nyampe, tapi ini ga nyampe-nyampe."

"Gak tau nih, kata orang disebelah gue 15 menit udah nyampe. Tapi ini udah 15 menit ga nyampe-nyampe."

"Hadeh, ya udah. Kalo lo udah sampe telpon gue ya. Gue nunggu diluar stasiun bukan di pintu kedatangan."

"Siap bos!"

"Iye." Kemudian Wendy menutup percakapan ditelepon secara sepihak.

20 menit kemudian, kereta dari Bandung menuju Jakarta telah sampai. Dari pintu kedatangan ada seorang gadis yang dulunya berambut pendek, kini memiliki rambut yang panjang sepunggung.

Ya, itu Chaeyoung. Setelah mengakhiri masa SMP di Bandung, ia memutuskan untuk menyusul kakaknya ke Jakarta. Dari yang Chaeyoung dengar, Dahyun serta Tzuyu juga sekolah di Jakarta. Entah benar atau tidak, yang pasti Chaeyoung ingin terus bersama kakaknya.

Dengan pindahnya Chaeyoung, papanya tidak perlu lagi untuk ke Bandung menjenguknya dan tidak perlu repot-repot untuk bolak-balik Jakarta-Bandung, Bandung-Jakarta.
Oh ya, perkembangan ingatan Chaeyoung sudah 90% pulih. Jadi sebagian besar ingatannya sudah kembali namun belum kembali sepenuhnya.

Chaeyoung keluar dari kereta kemudian pergi untuk menyusul Wendy yang katanya menunggu diluar stasiun. Chaeyoung sedari tadi sudah kelaparan dan ingin segera makan. Terakhir ia makan jam 12 siang dirumah lalu langsung ke stasiun kereta dan pergi ke Jakarta. Sekarang sudah menunjukkan pukul 15.30, Chaeyoung sudah benar-benar kelaparan.

MACHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang