chapter 1✨

367 49 2
                                    

Siapa yang menduga kalau kamu jadi teman hidupku selanjutnya?

           Suara derap kaki terdengar disekitar koridor sekolah. Tampak Chaeyoung berjalan sambil menghentakan kakinya kesal. Ia kesal karena dihari pertamanya sekolah harus kena nasib sial.
          Chaeyoung memasuki kelasnya yang baru. Terpampang tulisan didepan kelas tersebut "XI-MIPA 1". Chaeyoung memasuki kelas dengan sembarangan. Ia tahu jika pembagian kelas nanti akan dilakukan dilapangan bukan sembarangan memilih.
          Ia masuk ke dalam ruangan tersebut dan berjalan ke arah salah satu meja. Disebelahnya terdapat seorang perempuan yang sedang tertidur menikmati mimpi indahnya. Dengan tidak santainya, Chaeyoung membanting tasnya ke atas meja. Tidak peduli dengan orang yang berada disebelahnya sedang tertidur.

BRAK!!'

Orang yang tertidur disebelah bangkunya terbangun.

"ANJING!" Perempuan tersebut mengumpat karena kaget.

"Eh, mian aku membangunkanmu" ucap Chaeyoung.

"Aish, kau membuat kaget saja. Padahallagi enak-enaknya tidur." jawab perempuan itu.

"Haha mian, habisnya aku kesal hari ini" Chaeyoung berkata demikian.

"Ha?kesel? Kau ngapain saja?" tanya perempuan itu.

"Aku kesal mengapa dihari pertama aku harus bertemu orang bejat" Curhat Chaeyoung kepada Dahyun dengan raut muka sedih.

"Hah?! Kau tidak apa-apa kan? Kau habis dicabuli didaerah mana?" tanya Dahyun khawatir. Ia mengira Chaeyoung habis dicabuli dengan seorang penjahat.

"Bukan itu, kau kenapa berpikir seperti itu. Aku tadi bertemu orang bejat yang bukan ingin mencabuliku." Chaeyoung kesal dengan Dahyun yang bego.

Masa ia dibilang habis dicabuli oleh orang jahat. Kadang Chaeyoung heran mengapa Dahyun dapat naik kelas seperti dirinya. Mengingat Dahyun bodohnya bukan kepalang.

"Lah terus? Kau bilang habis bertemu orang bejat. Bagaimana sih?" Dahyun kesel sendiri

"Aku bukan ketemu orang bejat yang suka menyentuh seseorang. Aku bertemu seseorang tadi dikoridor utama sekolah."

"Seseorang? Siapa?" Dahyun kepo.

"Tadi di koridor sekolah aku ditabrak seseorang. Dia sepertimya lari dari kejaran guru, mungkin ia habis melanggar aturan atau apalah aku tidak peduli. Dia berhenti tepat didepanku karena menabrak tubuhku. Lalu ia meminta maaf tapi sama sskalu tidak membantuku untuk berdiri atau bagaimana,ia malah kabur."
Curhat Chaeyoung panjang kali lebar kali tinggi bagi dua.

"Wah kurang ajar sekali, sepertinya ia tidak mempunyai otak untuk berpikir" Dahyun ikut kesal

"Seenggaknya ia masih punya hati untuk membantuku berdiri. Ini langsung ditinggal,ishhhh"

"Yang menabrakmu siapa emang?"

"Kata eonnie, namanya Mark"

Mata Dahyun membulat, mulutnya menganga lebar seperti ingin melahap seseorang.

"Kau mengapa bereaksi seperti itu?" Tanya Chaeyoung heran

"Tidak, tidak apa-apa" Setelah menjawab seperti itu, Dahyun kembali ke aktivitas dahulunya yaitu kembali ke mimpi indahnya.

"Ck,sahabat macam apa kau? Sangat tidak jelas." Chaeyoung ngomong sendiri seperti orang gila.

Bel sekolah berbunyi.

"Pengumuman, bagi siswa kelas 11 baik MIPA maupun IPS dihimbau untuk segera ke lapangan. Akan diadakan pembagian kelas baru. Sekian pengumuman terimakasih." Suara dari ruang multimedia sekolah.

MACHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang