12 D

807 419 510
                                    

Sekolah minta libur, giliran libur mintanya masuk, dasar manusia.

∞∞

"Libur, libur, libur, mantap jiwaaaaa."

"Hiyahiyahiya, kontet!"

"Berisik, bego!"

"Lo bego! Dasar, bego!"

"Lo nggak punya otak!"

"Waduh, zombie dong?"

Kelas 12 D memang sarangnya anak-anak jail. Setiap hari kelas mereka selalu dipenuhi dengan berbagai macam teriakan.

Ada si Dodit tukang sulap, Rara yang nggak bisa jauh dari alat makeup, Setya si anak mobile legends, Rani tukang tagih uang kas, dan ada juga Lara si bucin. Itu hanya sebagian, masih banyak keunikan dari kelas 12 D. Kalila Maheswari termasuk didalamnya.

"Woi Lara! Diputusin lagi ya lo?!" teriakan Jev si biang gosip membuat perhatian anak-anak kini mengarah pada Lara yang tengah melotot marah pada cowok jangkung tersebut.

"Berisik!"

"Yah, padahal kan lo yakin banget tu cowo cinta mati sama lo. Baru juga bulan lalu balikan masa udah putus lagi?" Jev terbahak. Begitu juga dengan anak-anak yang lain.

Lara mendengus. Ia tidak marah. Teman-temannya hanya bermaksud mengalihkan rasa sedih gadis itu.

"Wah, seneng dong lo abis putus?" Kalila berjalan memasuki kelas sambil menaik turunkan kedua alisnya menatap ke arah Lara jail.

Lara melempar buku yang ia pegang. "Seneeeng. Seneng banget gue seneng."

"Widih mantap." Kalila tertawa.

"Asik nih, pulang sekolah di teraktir Lara di warung Babe. Pajak putus katanya." Jev tersenyum lebar diikuti sorakan seisi kelas.

"Jev! Lo emang anjing."

"Guk, guk." Lara kesal. Jev justru semakin terbahak.

Kalila melempar tasnya ke samping Lara. "Putus gara-gara kenapa sekarang?"

"Nggak cocok katanya."

Kalila tertawa keras, begitu juga dengan jev yang ikut mendengarkan. "Alesan apaan lagi tuh?  Bulan lalu katanya nggak sayang, tapi tiba-tiba lo balikan. Sekarang nggak cocok, besok di ajak balikan jangan bilang bakal lo terima."

Lara menyentil kening Kalila. "Nggak gitu juga anjir." Lara menjatuhkan kepalanya di meja. "Gue bener-bener nggak ngerti pas dia minta kita selesai. Padahal pas balikan dia keliatan nyesel banget pernah minta putus, tapi semalem dengan gampangnya dia minta udahan."

Jev memukul kepala Lara. Membuat gadis itu melotot kesal.

"Sekeras apapun lo nahan dia buat tetep sama lo, kalo emang niat dia dari awal cuma buat singgah ya pasti ujung-ujungnya bakalan pergi juga." Jev menyelesaikan ucapannya dengan senyuman bangga, diikuti suara tepuk tangan dari teman-teman sekelasnya.

"Widih, mantap bang Jev!" seru Kalila.

"Ah tau ah."

Chocolate!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang