Selangkah

531 283 254
                                    

Happy reading! ♥

∞∞

Kalila melempar susu kotaknya yang ke tiga. Gadis itu melambaikan tangannya begitu melihat Jev membawa nampan berisi dua mangkuk mie ayam.

"Sini, Jev!"

Jev berdecih, walaupun pada akhirnya tetap menghampiri Kalila yang kini tengah duduk sendirian. Teman-temannya memilih memakan di dalam kelas karena tadi kantin sangat ramai. Berbeda dengan Kalila yang justru lebih memilih kantin sebagai tempat istirahatnya.

"Asik, tau aja gue laper." Kalila nyengir. Jev menjauhkan nampannya.

"Ini punya Setya!" seru Jev sambil memukul tangan Kalila yang hendak mengambil mangkuk mie ayam dalam dekapannya.

Kalila menunjuk Jev dengan garpu. "Setya nggak suka mie ayam. Gue tau lo beli pasti karena tau duit gue udah abis buat ganti liptint punya Rara."

Jev mendengus, namun tetap membiarkan salah satu mangkuk mie ayamnya diambil oleh Kalila.

"Jangan kebanyakan makan sambel."

Kalila menatap Jev sebentar, kemudian kembali memasukan tiga sendok sambal ke dalam mangkuk miliknya.

"Lo tau sendiri gue nggak bisa makan tanpa cabe, hambar."

"Mati tau rasa lo," ujar Jev membuat Kalila melempar kerupuk pangsit miliknya. Kalau di ingat-ingat, Kalila ini sering kali melempar makanan saat makan dengan Jev.

"Gue nggak bakal mati sebelum bisa dapetin Saka."

"Dia udah tiga tahun pacaran sama Arina." Kalila menganguk-angguk seolah mengerti.

"Tiga tahun nggak ada apa-apanya. Kalau Saka sama gue, gue jamin sehidup semati gue selalu ada buat dia."

Jev mendengus. "Cari yang lain aja si. Lo mau di bilang perusak hubungan orang?"

"Loh? Siapa yang ngerusak? Gue cuma berencana ngambil apa yang seharusnya jadi milik gue."

"Tau dari mana dia milik lo? Kenal juga kaga lo!"

Kalila memilih mengabaikan Jev dan fokus makan mie ayam milik -jev- nya.
Jev ini memang yang terbaik! Walaupun mulutnya udah kaya ember bocor tapi Kalila bersyukur bisa kenal dengan cowok itu.

"Nggak gratis nih," ujar Jev tiba-tiba.

"Iya, nanti gantinya minta Bunda aja."

Jev mendengus.

"Mau ikut ngumpul lagi nggak nanti malem?"

Kalila mengangkat kepalanya, menatap Jev dengan pandangan berbinar. Ini salah satu kesempatannya untuk mendekati Saka.

"Mau! Tapi... Engga, deh. Gue harus bantuin Bunda di cafe."

"Yaudah, bagus. Arina pasti ikut soalnya, yang ada lo jadi macan lagi gara-gara liat dia."

"Terus ngapain lo ngajak?!"

Jev mengangkat bahunya. "Iseng aja."

"Nggak jelas!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chocolate!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang