07

274 56 12
                                    

Benar saja keesokan hari nya aku memutuskan untuk bertemu kak Daffa, aku hari ini memutuskan memakai celana jeans dan kaos putih lalu ditutupi hoodie berwarna orange.

Jika kalian pikir aku wanita feminim maka itu salah besar, bahkan walau aku berpacaran dengan siapapun, aku tidak akan pernah berniat untuk mengganti styleku.

"Hey mau kemana." tanya kak Jason yang sedang mengganti saluran tv.

"Mau jalan dong heheheh."

"Sama siapa?"

"Ama temen kakak kok."

"Ama Daffa kali ah."

Aku hanya bisa terdiam, sepertinya kak Jason benar-benar benci kalau aku dekat dengan kak Byounggon.

"Jujur aja sama aku."

"Iya kak, udah ya." aku lekas memakai sepatu lalu pergi keluar rumah.

"Daf.. daf... kali ini jangan nyakitin adek gua ya. Gua gamau luka yang baru aja terbuat tergores buat yang kedua kalinya."

And when the lights starts flashing like a photoboots, and the stars exploding we'll be fireproff

Aku mendengarkan lagu kesukaanku yang kebetulan diputarkan dikafe yang aku duduki sekarang ini.

Design modern dengan sentuhan warna pastel membuat kafe ini terkesan sangat soft.

Kling kling

Bunyi bel pintu yang terbuka, aku langsung menengok kearah pintu dan benar saja, orang yang kutunggu sudah datang.

"Hey ris." kata kak Daffa sambil menarik satu kursi didepanku.

"Hai kak!" balasku ramah.

"Seneng banget kayaknya kamu hari ini hm?" kata kak Daffa sambil mencubit pelan pipiku, no no no ini baru berapa menit sejak dia duduk dikursi, masa aku sudah salah tingkah?

"Iya dong, ketemu kakak ganteng." ucapku malu

"Belajar dari mana nih ngegombal? Jason ya??"

Kita hanya tertawa sepanjang menikmati minuman dikafe, guyonan-guyonan yang sebenarnya tidak terlalu lucu menjadi lucu karna tingkah laku kak Daffa.

"Kamu mau nonton ga?" tawar kak Daffa.

"Nonton apa?"

"Film romantis yuk, jarang nonton aku tuh."

"Ayo aja aku kak."

Kita menaiki motor menuju bioskop yang dituju, sepanjang perjalanan kak Daffa menanyakan hal tentangku. Apa yang kusuka atau tidak kusuka begitupun sebaliknya. Hanya ada tertawa diantara aku dengan kak Daffa.

Ya tertawa, hal yang sudah lama kurindukan karna aku tidak tahu sudah berapa lama aku bersedih karna Farell.

"Eh udah dong turun, bengong aja. Suka ya kamu aku bonceng?"

"Geer!" aku mengetuk helmnya pelan.

"Ayok masuk!"

Sesampainya di bioskop aku dengan kak Daffa memutuskan untuk menonton London Love Story 3 film yang baru-baru ini keluar dan banyak yang menggemari film ini karna dari segi alur, di season sebelumnya film ini menceritakan tentang seorang pria bernama Dave dan wanita bernama Caramel yang berjuang untuk cinta mereka.

Ah Cinta, semua orang bisa merasakan nya tapi belum tentu bisa melakukan nya.

Teater sudah dibuka, film dimulai dan aku maupun kak Daffa menikmati film yang sedang ditonton sekarang.

Namun ada adegan dimana Caramel dan Dave menyatukan kedua bibir mereka lalu aku menutup kedua mukaku menggunakan telapak tangan, entah memalukan saja rasanya.

"Hey, kamu udah gede. Masa masih malu liat adegan ini." kak Daffa menggoda dengan mencoba menarik kedua telapak tanganku.

"Gamau kak!" aku mencoba bertahan dengan posisiku namun kak Daffa berkata
"Sini tatap aku coba, buka mata kamu."

Awalnya aku ragu buat muka mata dan buka muka aku dari tutupan telapak tangan tapi saat aku memutuskan untuk membukanya.






Chup











"Walau kita gabisa jadi Dave sama Caramel, kita bisa kan jadi Byounggon sama Carisa yang bahkan akan lebih hebat daripada mereka"















"I love you dek, i said this truthfully from my heart."












--

Gua udah shalawatan aja ngetik nya ini buset. BYOUNGGON DI VLIVE MAU MATEQ SAYA TUH. GILAAAAAAAAASSS NYENGIR MULU ANJJJJJJJJJJJJDBSJBDDJDJDNDJDNDJDNDNDJNDNDNDB

stand by me ㅡkim hyojin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang