Soundtrack: We Don't Talk Anymore - Charlie Puth ft. Selena Gomez
-
ROSE.
We don't talk anymore
We don't talk anymore
We don't talk anymore
Like we used to do
We don't laugh anymore
What was all of it for
Ohh, we don't talk anymore, like we used to do...
Aku menggosokkan sikat gigi yang sudah diolesi dengan pasta gigi dengan mata setengah terpejam. Insomnia yang melandaku beberapa hari ini membuatku mudah sekali mengantuk di pagi hari. Selesai berkumur, aku membasuh muka dengan air dingin dari keran wastafel kemudian mengikat rambutku ke belakang.
Bunyi notifikasi Line dari handphone berdering nyaring. Aku buru-buru meraih benda yang tergeletak pasrah di tempat tidur itu. notification bar menampilkan bahwa seseorang baru saja mengirimkan pesan. Dengan harapan yang bermotif abstrak, aku membuka passcode Line-ku.
Song Mino: Good Morning, Gorgeous.
Aku menghela nafas berat. Ternyata bukan darinya, melainkan dari lelaki playboykeparat yang beberapa hari ini memang sedang gencarnya mendekatiku.
Tak butuh waktu lama untuk men-scroll kontak Line-ku, kemudian menemukan chats history dengan lelaki yang kuharapkan. Aku tertawa kecil setelah melihat isinya.
Bodoh, bisa kau lihat sendiri, bahkan pesan terakhir yang ia kirimkan bertanggal sekitar sebulan yang lalu.
Tapi aku masih saja mengharapkan sapaan selamat pagi, seperti yang dulu.
Apa yang membuat sebuah perpisahan terasa berat?
Bagiku, bukan ucapan 'selamat tinggal'.
Melainkan apa yang terjadi di hari selanjutnya, ketika kau sadar bahwa kau bukan lagi sesuatu yang berarti di hidupnya.
Perpisahan berarti belajar untuk hidup tanpanya, mencoba untuk mengisi kekosongan akibat kepergiannya, belajar untuk tak lagi menginginkan apa yang ia lakukan dahulu.
YOU ARE READING
KONSTORY; iKON
FanfictioniKON various oneshots. About love, laughs, and misery. Bahasa baku. Mostly remake of Kwonbinology stories on dragongalaxy.wordpress.com