Kelopak Pertama

34.9K 2K 687
                                    

Brrakk!

Pemuda manis berkemeja biru yang tengah duduk dengan kaku itu langsung terlonjak kaget saat setumpukan kertas putih dibanting ke atas meja yang ada dihadapannya.

"Jelaskan pada saya kenapa teori yang kamu tulis tidak mendukung data penelitianmu?" tanya seorang pria paruh baya yang rambutnya hampir memutih semua.

Ya mana aku tahu!

"Tapi teori yang saya tulis masih berhubungan dengan penelitian yang saya lakukan Pak" ucap pemuda itu.

"Perawat, teori yang kuat dibutuhkan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Apakah hasilnya itu benar atau tidak. Kalau sekedar ada hubungan orang pacaran juga punya hubungan, tapi belum tentu saling mendukung bukan?"

Kenapa malah nyambung ke orang pacaran sih!

"Baik Pak akan saya revisi"

"Secepatnya saya tunggu. Kamu buat skripsi sudah lama tapi belum selesai juga. Kapan mau lulus, kalau begini terus nanti kamu jadi mahasiswa abadi"

Jleb! Pahit.. Pahit..
.
.
.
Krist berjalan gontai ke arah kantin fakultas pertanian. Tubuhnya masih lemas. Lagi-lagi ia harus revisi, lelah sekali rasanya.

Pemuda manis berkulit seputih susu itu mendudukan dirinya di salah satu bangku kayu yang tersedia di kantin, mendaratkan wajah mulusnya pada meja kantin yang cukup keras.

"Hheuh..." Krist menghela nafas berat.

Ia mengangkat sedikit kepalanya hingga dagunya menjadi sandaran kepalanya di atas meja, melihat kesekeliling kantin dengan mata bulatnya.

Ia mengangkat sedikit kepalanya hingga dagunya menjadi sandaran kepalanya di atas meja, melihat kesekeliling kantin dengan mata bulatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kantin sudah sepi, tentu saja siapa yang mau kesini sore hari begini, mereka pasti sudah pulang kerumah.

Krist sendirian. Teman-teman seperjuangannya sudah tak lagi datang ke kampus mereka tengah sibuk mempersiapkan diri untuk wisuda di bulan Juni mendatang.

Kapan aku wisuda juga. Krist memejamkan matanya.

Namanya Krist Perawat Sangpotirat. Seorang mahasiswa fakultas pertanian semester akhir yang tengah sibuk menyusun skripsi.

Krist sama seperti mahasiswa lainnya, tidak ada hal yang berlebihan dalam hidupnya, namun ada yang istimewa dari dirinya.

Krist seorang Apple Blossom.

Apple Blossom, sebuah bunga yang memiliki arti keberuntungan dan pilihan, menjadi sebutan untuk para lak-laki yang bisa mengandung. Ya mengandung, memiliki rahim dan bisa melahirkan seorang anak.

Mengapa disebut Apple Blossom? karena keadaan istimewa ini sesuai dengan arti yang dimiliki bunga cantik berdominasi warna merah muda itu. Beruntung karena mereka bisa melahirkan kehidupan baru dan pilihan karena hanya laki-laki yang dipilih Tuhan lah yang dapat menjadi seorang Apple Blossom.

(Udah terbit🎉) Singto Krist Story : Apple BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang