chapter 7

51 1 0
                                    

.
.
Normal POV
Leon pun keluar dari kerumunan orang-orang yang mengantri sambil membawa nampan berisi makanan untuk nya dan untuk Alana.

"Makanan datang!!"ucap Leon sambil meletakkan makanan di depan Alana.
"Oh iya,gue pesan makanan buat Lo sama kayak gue,soalnya gue lupa nanyain pesanan Lo!"
Jelas Leon panjang lebar,tapi Alana tidak merespon ia hanya memandang kerumunan orang yang sedang mengantri itu sambil tersenyum manis,ntah apa yang ia pikirkan saat ini hingga ia tak sadar bahwa Leon telah berada di kursi yang berada disamping Alana.

'gila!gue di anginin,nih bocah budek amat!'leon pun merutuki Alana dalam hati sebelum kemudian meneriaki Alana
"Woi!"ucap Leon sambil melambaikan tangan nya ke wajah Alana.

"Ehhhh!"Alana pun kaget melihat Leon yang berada di sampingnya Leon pun mendekat kan wajah nya dengan wajah Alana,Alana pun tak dapat berbuat banyak ia hanya diam dan terus memperhatikan mata Leon,ia terhipnotis oleh mata biru laut milik Leon.

Wajah Leon dan Alana hanya berjarak 10 cm,kedua pipi Alana sudah sangat merah seperti buah tomat,Alana pun menutup kedua matanya dan merasakan ada sesuatu yang menempel pada jidat nya.ia pun mendengar Leon yang berbicara padanya.

"Lo sakit lan?"ucap Leon dengan raut wajah polos nya,Leon kembali melanjutkan kalimatnya
"Wajah Lo merah amat,tapi gak panas!"lalu kemudian menyingkirkan tangan nya dari jidat Alana.
Alana menundukkan kepalanya agar Leon tidak melihat wajah nya yang semakin memerah itu.

"Lan Lo knapa?,gue antar ke UKS aja mau?"tanya Leon dengan nada khawatir,Alana mengangkat kepalanya kemudian menggeleng pelan.
"Makan yok!"lanjut Alana kemudian langsung melahap sandwich yang di berikan oleh Leon untuknya.

"Lan!"Leon kembali memanggil Alana tapi Alana tidak menghiraukan nya,Leon pun memanggil Alana dengan menepuk bahunya pelan sembari berkata
"Lan Lo serius gak papa!"dari raut wajah Leon terlihat jelas bahwa ia sangat khawatir.
"Lo nanya ke gue?"jawab Alana
Bukan apa-apa tapi dalam sejarah belum ada orang yang memanggil nya dengan sebutan
'Lan' walaupun namanya Alana
Teman-temannya tak pernah memanggil nya dengan sebutan itu,dan Leon memanggil nya dengan nama yang menurut Alana masih asing.

"Ya iyalah!"Leon menjawab pertanyaan Alana,yang menurutnya sedikit aneh.
"Hmm,anu gue gak papa kok!"Alana menjawab pertanyaan Leon dengan cengar-cengir gak jelas.
"Lo kenapa sih aneh deh!"Leon pun mulai risih dengan sikap Alana yang tak karuan itu.
"Ahhh makan yu,keburu dingin ntar!"ucap Alana memecah ketegangan

Setelah selesai makan,Alana dan Leon kembali ke kelas,di perjalanan menuju kelas mereka tak sengaja bertemu dengan Devano,Alana langsung melambaikan tangan ke arah Devano,sambil berlari kecil ke arah Devano,meninggalkan Leon yang tadi bersamanya.

"Halo van!"ucap Alana dengan cengiran khas nya.
"Hm!"jawab Devano singkat tanpa menoleh sedikit pun ke arah Alana.
Leon yang tadi bersama Alana hanya membuntuti mereka dan sesekali bertanya dalam hati 'apa hubungan Alana dan Devano?'ia pun tenggelam dalam pikiran nya sendiri.

Mereka pun sampai di kelas 11B
Alana dan Devano duduk di bangkunya masing-masing.
Leon pun hendak berjalan ke arah bangkunya tiba-tiba Alana memanggil nya.

"Ehhh Leon,dari mana aja?"
Tanya Alana pada Leon
'ck,bener-bener,kan dia yang ningalin gue,malah nanya lagi'rutuk Leon dalam hati.
"Lu yang ninggalin gue kampret!pas lu liat di NOH!"jawab Leon kesal sambil menunjuk Devano dan tak lupa penekan di akhir kalimat nya.

Alana pun tertawa terbahak bahak melihat reaksi Leon yang menurutnya imut itu,(Leon:imut2 pala lu!//sabar Yon!)
"Imut banget sih lu!"ungkap Alana di sela sela tawa nya,
Leon yang melihat Alana tertawa seperti itu pun strowdrop bisa2 nya Alana mengatakan nya imut padahal ia sedang kesal,Leon hanya memandang wajah Alana yang tengah tertawa lepas itu,menurut nya Alana manis, Leon pun tersenyum,entah kenapa hatinya terasa tentram.

Devano yang tengah membaca buku itupun mulai terganggu oleh Leon dan Alana,bukan karena tawa Alana,karna ia sudah terbiasa dengan suara toa milik alana tapi telinganya panas karena Alana menganggap Leon imut?,yang benar saja,di lihat dari bagian manapun Leon tak imut sama sekali.

Devano pun tidak konsentrasi lagi membaca bukunya,walaupun ia sudah berusaha tetap membaca buku itu tapi pikirannya tidak berada pada buku tersebut,dan akhirnya ia menyerah dan menutup buku itu.
Alana yang melihat Devano menutup bukunya pun menghentikan tawanya dan bertanya"ehhh Van bukunya ga bagus ya,untung gua ga baca ?"ucap Alana sedikit angkuh"lu berisik cha!gua ga konsen bacanya!"Devano menjawab dengan nada jengkel
Alana pun kebingungan karna biasanya Devano tak pernah mempermasalahkannya toh walaupun dia seberisik apapun si Devano biasa aja.

Leon yg sangad peka pun mengerti akan suasana itu dan tersenyum sinis'jadi begitu heh?'gumam Leon sangat kecil sehingga Devano maupun Alana tidak mendengar nya,'bakal seru nih'ucapnya pelan masih dengan senyum sinis andalannya.
.
.
TBC
Hai para readers semua author kembali lagi dgn cerita yg super gaje ini T^T sebelumya author mengucapkan selamat hari raya idul Fitri yahh(raya udah lewat bego*nimpuk pake buku*huhu :"v) yg mau lebaran ke rumah author silahkan yak kue raya nya masih banyak^^
Sekalian author mau minta Thr kmaren dpet Thr dikit :'< itupun abis buat beli buku,pulpen, penghapus,pensil bla bla bla......
Udh dulu yak cakap² nya btw buku mahal loh(udh tau goblok*nimpuk pake buku tadi)
Typo di mna² yak^^
See you next chap^~^

always love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang