"Kak, 2 minggu lagi valentine ya?" tanya Boruto sambil menyetir motor ninjanya.
"Iya, emang napa?" tanya Sarada. "Hah... Pasti semua teman-temanku dapet cokelat atau hadiah dari cewek.." kata Boruto sedih.
"Lah, emang sahabatmu yang pucat dan kayak nanas itu dikasih sama siapa?" tanya Sarada kepo.
"Kalo si nanas itu di kasih sama Sumire anak kelas 12-H. Biasanya di kasih cokelat putih. Kalo si pucat kuning itu di kasih sama adik aku, nama adikku Himawari" jelas Boruto.
"Detail sekali penjelasanmu. Kamu sering merhatiin mereka ya?" tanya Sarada. "Iya kak. Mungkin saking irinya" kata Boruto.
"Kakak, valentine tahun ini kakak mau kasih ke siapa?" tanya Boruto. "Aku? Biasanya aku dan Chocho memberi cokelat untuk semua anak laki-laki di kelasku. Biasanya, aku hanya memberi mereka cokelat kecil. Tapi kalo bokapku, aku selalu memberinya Cake cokelat. Kadang-kadang aku memberinya saputangan" kata Sarada.
"Enak banget ya.. Anak cowok di kelas kakak.." kata Boruto iri.
Sarada yang melihat ekspresi wajah Boruto hanya bisa tertawa kecil. "Kamu mau cokelat valentine? Gimana kalo kubuat untukmu?" tawar Sarada.
"Eh? Boleh kak!?" tanya Boruto kaget. "Ya... Bolehlah" kata Sarada.
"Tapi aku maunya bukan cokelat, aku maunya syal. Kayak yang di beri Sumire ke Shikadai tahun lalu..." pinta Boruto.
Deg!!
'A-apa? Bikin syal? Gue gak bisa bikin syal!!! Gimana nih!!???' batin Sarada bingung.
"Ng? Kenapa kak? Gak boleh?" tanya Boruto melihat wajah Sarada.
"Y–ya bolehlah" jawab Sarada. "Yes!!! Akhirnya gue dapet hadiah valentine!!" kata Boruto sambil menggoyangkan setir motornya.
"H—hei! Hati-hati Bor! Ntar jatoh!" seru Sarada memperingatkan. "Ah. Maaf..." kata Boruto.
"Dah sekarang fokus! Kamu malah ngelilingi Jakarta nih, kamu kira kita liburan??!!" kata Sarada.
"I–iya maaf kak..." kata Boruto kemudian menyetir menuju kediaman Uchiha.
"Kak, minggu depan valentine ya?" tanya Boruto sambil menyetir motor ninjanya.
"Iya, emang napa?" tanya Sarada. "Hah... Pasti semua teman-temanku dapet cokelat atau hadiah dari cewek.." kata Boruto sedih.
"Lah, emang sahabatmu yang pucat dan kayak nanas itu dikasih sama siapa?" tanya Sarada kepo.
"Kalo si nanas itu di kasih sama Sumire anak kelas 12-H. Biasanya di kasih cokelat putih. Kalo si pucat kuning itu di kasih sama adik aku, nama adikku Himawari" jelas Boruto.
"Detaik sekali penjelasanmu. Kamu sering merhatiin mereka ya?" tanya Sarada. "Iya kak. Mungkin saking irinya" kata Boruto.
"Kakak, valentine tahun ini kakak mau kasih ke siapa?" tanya Boruto. "Aku? Biasanya aku dan Chocho memberi cokelat untuk semua anak laki-laki di kelasku. Biasanya, aku hanya memberi mereka cokelat kecil. Tapi kalo bokapku, aku selalu memberinya Cake cokelat. Kadang-kadang aku memberinya saputangan" kata Sarada.
"Enak banget ya.. Anak cowok di kelas kakak.." kata Boruto iri.
Sarada yang melihat ekspresi wajah Boruto hanya bisa tertawa kecil. "Kamu mau cokelat valentine? Gimana kalo kubuat untukmu?" tawar Sarada.
"Eh? Boleh kak!?" tanya Boruto kaget. "Ya... Bolehlah" kata Sarada.
"Tapi aku maunya bukan cokelat, aku maunya syal. Kayak yang di beri Sumire ke Shikadai tahun lalu..." pinta Boruto.
Deg!!
'A-apa? Bikin syal? Gue gak bisa bikin syal!!! Gimana nih!!???' batin Sarada bingung.
"Ng? Kenapa kak? Gak boleh?" tanya Boruto melihat wajah Sarada.
"Y–ya bolehlah" jawab Sarada. "Yes!!! Akhirnya gue dapet hadiah valentine!!" kata Boruto sambil menggoyangkan setir motornya.
"H—hei! Hati-hati Bor! Ntar jatoh!" seru Sarada memperingatkan. "Ah. Maaf..." kata Boruto.
"Dah sekarang fokus! Kamu malah ngelilingi Jakarta lho! Kamu mau ngajak kakak keliling² ya?!" seru Sarada memperingatkan.
"I–iya maaf kak..." kata Boruto kemudian menyetir menuju kediaman Uchiha.
TBC
585 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Just for You
Teen FictionBaca aja lah pokoknya Mengandung kata² kasar, yang gak pingin berdosa :v silahkan left aja ya :) gak maksa