2. Not Human

54 6 3
                                    


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Perjuangan bisa menjadi suatu hal yang sia-sia dan tidak berarti apa-apa,
jika yang dipilih lah pemenangnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~












-Happy Reading-

"Tunggu, dimana anak kecil tadi?"




"Bu–bukan apa-apa."

"Tapi kenapa kamu berteriak?" tanya guru Han.

"A...aku, tadi hanya sedang melamun." Jian berbohong.

"Ya, sudah kembalilah fokus! Jangan ulangi lagi." perintah Han ssem.

"Ada yang aneh, aku merasa ada yang ganjal akhir-akhir ini. Apa semua ini karena kecelakaan itu?" gumam Jian sambil mengusap wajahnya kasar.









°°°






Jam istirahat pun tiba. Seperti biasa, semua siswa berlamburan keluar menuju kantin, yang tersisa di kelas hanya Jian, Youngjae, Jinyoung, Bambam, dan Yugyeom.

Youngjae menarik kursinya ke arah Jian, lalu duduk di sampingnya dan disusul juga oleh Bambam dan Yugyeom. Mereka adalah teman dekat Jian sejak masuk SMA, sedangkan Youngjae adalah sahabatnya sejak kecil.

"Kenapa kamu berteriak tadi?"Tanya Bambam pada Jian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kamu berteriak tadi?"
Tanya Bambam pada Jian.

"Kamu tahu, teriakanmu itu membuat aku dan Bambam terbangun!" tambah Yugyeom.

"Ah—itu karna aku sedang memikirkan hal yang menyeramkan, makanya aku refleks berteriak. Maaf, ya?" Jian terseyum terpaksa untuk menutupi kebohongannya.

"Aneh-aneh saja." kata Yugyeom.

"Oh ya, bagaimana rasanya tidur selama seminggu?" tanya Bambam random.

"Jinyoung, bergabunglah dengan kami. Apa kamu tidak bosan baca buku terus?" Jian tidak mau menjawab pertanyaan konyol Bambam itu, makanya dia mengalihkan obrolan.

Jinyoung pun menoleh ke arah mereka. Lalu manarik bangkunya sama seperti yang dilakukan oleh Youngjae.

"Hei! Kau mengacangiku, ya? Aku bertanya tahu!" Bambam kesal.

"Apa Jdia harus menjawab pertanyaan anehmu itu? Pertanyaan macam apa yang menanyakan  rasanya saat sedang koma?" jawab Jinyoung ketus.

"Kenapa kamu ketus sekali padaku?"

"Sudalah Bam, Jinyoung memang seperti itu." lerai Yugyeom.

"Sudahlah, tidak usah bertengkar!" Jian tertawa melihat tingkah mereka.

Don't Disturb My Life, Please! [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang