7. Lose Again

23 5 1
                                    


Soundtrack untuk part ini
🎵Once Again - Kim Na Young ft. Mad Clown ost. Descendent of The Sun🎵

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bahkan jika aku terjebak dalam kegelapan, tolonglah jangan menginjakku! Yang seharusnya kalian lakukan adalah menemukannku dan menuntunku untuk menemukan sinarku yang hilang.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~













-Happy Reading-



"Diam kamu! Jangan bilang apapun sama dia, atau kamu mau aku melalukan sesuatu yang akan kamu sesali nantinya!"





"Jian? Kamu lihat apa?" Jaebum merasa aneh ketika melihat adiknya seperti sedang memperhatikan sesuatu.

"Ahh... Ng—nggak! Nggak papa. Cuma bingung kenapa lampu meja itu bisa jatuh sendiri." Jian gugup ketika Jaebum bertanya pada nya. Yang hanya ia lakukan adalah tersenyum dengan terpakasa.

"Hhm—soal bukti, aku ngggak bisa kasih tahu sekarang. Maaf, aku mau ke kamar sekarang." dengan cepat Jian langsung pergi meninggalkan Jaebum.

Shit! Hampir saja Jian berhasil. Kalau saja Jihyo tidak tiba-tiba datang dan memberinya ancaman, mungkin sekarang Jaebum sudah mengetahui yang sebenarnya.



At School


"Huh? Kok bisa Bambam kayak gitu?"

Jian kaget mendengar cerita Jinyoung soal kemarin Bambam yang ingin mencoba bunuh diri. Untung saja kelas sedang sepi karena semua siswa sudah pulang. Kalau tidak, Jian pasti sudah malu karena suara teriakannya yang sangat kencang.

"Ini aneh! Mungkin nggak sih, Bambam kerasukkan?" Youngjae mencoba menerka.

"Bisa jadi. Menurut buku yang pernah aku baca, sikap sama tatapan mata Bambam itu persis dengan ciri - ciri orang yang lagi kerasukkan."

Jian yang tadinya serius mendengarkan penjelasan dari Jinyoung, tiba - tiba teringat dengan kata 'kerasukkan'.

"WOY!" Youngjae yang melihat Jian tiba - tiba melamun, sontak menggerakkan telapak tangannya tepat di depan wajah Jian.

"Nggak boleh!" ujar Jian dingin lalu pergi dengan tergesa - gesa.

"Mau kemana?" tanya Jinyoung kebingungan. Sedangkan Youngjae hanya mengangkat kedua bahunya.

.
.
.
.
.
.

Jian pov

"Permisi, tau nggak Bambam di mana?" Aku bertanya dengan seorang siswa di sela - sela pencarianku.

"Nggak tau." jawab siswa tersebut dengan gelengan kepala.

"Eh, lihat Bambam, nggak?" kali ini Suho si ketua kelas yang menjadi sasaran pertanyaanku.

"Terakhir gue lihat dia di depan ruang korseling."

"Tahu nggak dia mau pergi kemana?" tanyaku lagi.

"Nggak. Gue sempet tanya tadi, tapi dia nggak jawab. Gue saja bingung kenapa wajahnya dingin gitu." aku mengusap rambutku kebelakang.

"Makasih, ya!" Aku kembali berlari menuju gerbang sekolah.

Rasa khawatir di hatiku mulai menghilang ketika melihat Bambam dari kejauhan. Aku mulai mendekati pintu gerbang, tepat dimana Bambam berdiri. Berlari - lari kecil dengan senyum yang mengembang di wajahku. Aku bersyukur karena bisa menemukan Bambam dan tidak terjadi sesuatu pada sahabatku.

Don't Disturb My Life, Please! [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang