Astrajingga - Bab - I
***
—Di antara ribuan rintik hujan, ada dia yang tanpa sadar membuatku terpana. Ada sesuatu yang tanpa sadar membuatku tersenyum. Untuk pertamakalinya, ada seseorang yang membuatku kagum di detik pertama aku melihatnya.— Iphy
Astra. Cowok itu menolak tawaran Ray untuk dipapah. Meski dengan kaki kirinya yang pincang, ia masih tampak gagah berjalan masuk ke ruang PMR. Tas yang sudah robek itu diambil alih oleh Ray, sementara panitia lain memandang Astra dengan raut khawatir. Entah apa yang mereka katakan, Iphy tidak lagi bisa mendengar apa yang dibicarakan panitia yang berkumpul di sana. Benturan antara tetes air hujan dengan aspal tidak memberikan kesempatan pada Iphy untuk menguping.
Dingin. Iphy masih berdiri dengan posisi beberapa langkah dari tempat teduh. Tidak bergerak sejak datangnya cowok itu dari balik gerbang. Juga tidak sadar seragam SMP yang dipakainya sudah setengah transparan. Menampakan sebuah lambang bajak laut di bagian belakang kaos yang sedikit blur karena tertutup seragam sekolah yang basah.
—Dan diantara bunyi benturan rintik hujan, ada sebuah suara yang menyadarkanku dari keterkaguman.— Iphy
"Heart pirates! Mau sampai kapan kamu hujan-hujanan!?" Teriak seseorang.
Iphy tersadar dari lamunannya dan melihat seorang pria bertopi ungu tengah berdiri di koridor terdekat. Sadar bahwa seseorang itu berseragam panitia, Iphy sedikit gelagapan.
"Hah? Eh, ya? Ada apa Kak?"
Cowok itu membuang nafas kasar. Percuma saja, ternyata hujan deras sedikit mempengaruhi kejelasan suara. Sebagai gantinya ia melambai pada Iphy, mengisyaratkan untuk mendekat.
Iphy berlari menghampirinya. "Ada apa Kak?" Tanya Iphy spontan, namun cowok itu malah memperhatikannya dengan seksama. Dari atas sampai bawah. Iphy yang merasa tidak enak ikut memperhatikan dirinya sendiri. Tapi ia tidak merasa ada sesuatu yang aneh. Sampai akhirnya cowok tersebut buka suara.
"Baru kali ini saya lihat ada cewek yang terkesima sampai rela hujan-hujanan."
"Apa kak? Maksudnya, saya?" tanya Iphy.
"Bukan, itu tuh cewek yang pake kaos lambang bajak laut hati, yang tadi berdiri hujan-hujanan di sana." Dia menunjuk ke tempat di mana Iphy sebelumnya berdiri di tengah hujan.
Iya, itu sih gue. Iphy membatin. Eh???
Bugh.
Gelap. Iphy menarik sesuatu yang membentur wajahnya. Sebuah jaket. Lebih tepatnya jaket khusus panitia.
"Dipake, jangan dibuang. Untung aja kamu pake kaos lagi." katanya sambil berlalu pergi.
Iphy awalnya cuma mengerutkan kening bingung, sampai perlahan wajahnya memerah.
Damn! Iphy, bego!!!
***
"Anjir lah! Itu cowok keren banget. Sumpah!"
"Iya, tapi gue yang malu!"
"Terus? Gimana?"
"Yaa, nggak gimana-gimana."
"Masa gitu doang sih!?" keluh Risa.
Iphy mengalihkan pandangannya pada tumpukan cireng-isi¹ buatan sang mama. Mencomot satu yang berbentuk bintang, kemudian mengunyahnya dengan khidmat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Astrajingga
Fiksi RemajaUntuk pertama kali dalam hidupnya, Iphy merasakan waktu seolah berjalan lambat, seakan dunia tiba-tiba sunyi, dan jantungnya berpacu begitu cepat. Seperti semesta sedang mempermainkan perasannya. Sesosok makhluk bernama Astrajingga, telah berhasil m...