Chapter 1

266 46 8
                                    

Mental Breakdown!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Malam itu, Yuna menangisi Hidupnya. Dia tidak tau Jika ternyata ayahnya memilik hutang yang banyak dengan Seorang Mafia di Korea selatan. Jumlah Hutang yang tidak bisa dibilang sedikit olehnya. Dan, Ayahnya tidak mampu melunasi Hutangnya.

Malam Itu, Namja Bertopeng Kelinci tapi dengan bercak darah itu menembak ayahnya. Dia hanya memperhatikan dari Balik celah sofa. Lantai Banjir Darah, dia kehilangan Ayah yang sangat dia cintai.

Malam Itu, Malam yang mengubah Jalan Hidup seorang Kim Yuna. Berawal dari Gadis Cilik yang di Culik Oleh Namja bertopeng Kelinci. Berakhir menjadi Budak Sexs Serta Pesuruh dirumah Besar Seorang Jeon Jungkook, atau Kita sebut sebagai.....

Killer JK.

~~~~~~~~~~~~

Sejam yang lalu jungkook meninggalkanya dirumah besar itu dan pergi tanpa memberitahu apapun padanya. Dia hanya bisa Pasrah. Berkali kali mencoba kabur dari rumah besar itu, yang ada malah dia berakhir Terkapar diatas Ranjang dengan Tubuh tanpa sehelai benangpun.

"Astaga! Apa yang dilakukan Orang Tua itu diluar saat hujan begini? Menarget mangsa lagi?!"

Gadis itu mengumpat ngumpati Jungkook yang tak kunjung kembali. Malam ini Spesial, Jungkook memborgol kakinya dan kaki ranjang kamarnya agar dia tidak bisa kabur. Padahal dia ingin sekali makan barang sesuap atau dua suap Sup Asparagus buatan Jungkook. Dia lapar.

"Tuan, tolong pulang lah lebih cepat! Aku lapar. Bisa kurus aku jika begini namanya"

Meskipun disekap bertahun tahun setelah kejadian penembakan Orang tuanya bertahun tahun silam. Jungkook memperlakukan Yuna dengan Baik. Merawat gadis itu, mengajarinya Banyak hal termasuk. Menembak tepat sasaran.

Jungkook mengubah Gadis Manis menjadi Alat Pembunuh berantai.
Jangan tanya sudah berapa banyak nyawa yang melayang ditangan Gadis ini.

Meski begitu, setelah berhasil membunuh korbannya. Dia akan menangis disamping jasad sang korban sampai Jungkook menariknya untuk pergi.

Clik!

Seorang Namja Berumur 21 tahun masuk kedalam kamar Yuna yang didominasi warna Tosca yang lembut.

"Apa kau lapar, sayang? Maaf meninggalkanmu mendadak. Namjoon Hyung memanggilku untuk berburu korban baru sebentar. Maaf ya."

Namja tadi membuka borgol dikaki Yuna. Mengelus pelan ruam kemerahan akibat borgol itu.

"aish, merah. Nanti diberi salep. Lain kali jika diborgol jangan meronta ronta. Merah kan akhirnya."

"itu salahmu! Kau memborgolku saat aku asik makan malam! Aku membencimu!" sahut Yuna.

Namja tadi terkekeh pelan lalu memcubit pangkal hidung gadisnya.

"Aigoo, apa sayang ku ini Marah? Hmm? Baiklah, Maafkan Kookie. Lain kali tidak akan diulangi."

"Janji? Kookie Janji?" tanya Yuna.

"Iya, kookie Janji. Sekarang ayo makan. Setelah itu Ganti baju dan masuk selimut. Jangan lupa Matikan Lampu dan tutup jendela. Karena kalau tidak... " Namja yang dipanggil kookie itu menggantungkan kalimatnya.

"Jika tidak, Akan Ada Killer yang masuk!"

"Anak Pintar. Ayo makan malam dulu. "

Mereka berdua turun untuk makan malam bersama. Jungkook memanaskan Sup Asparagusnya. Lalu mereka makan dengan nikmat yang diiringi Suara Celoteh Yuna dan Suara Jungkook yang terkekeh mendengar kekasihnya itu Bercerita.

-•-

Yuna sudah tidur sejak semenit yang lalu. Jungkook melantunkan Apollo's Lulaby yang indah agar kekasihnya cepat tidur. Setelah memastikan gadisnya tidur, dia beranjak dan menurunkan Kelambu Berwarna Tosca agar gadisnya Tidak digigit nyamuk.

Tangannya dengan cepat mengetik Sebuah nomor dan menekan tombol telpon.

"Halo Hyung."

"..."

"Ya, dia baik bersamaku."

"...."

"belum saatnya, hyung. Jika saatnya tepat, aku akan memberikannya padamu."

"...."

"Ya, sama sama. Dah!"

Telpon ditutup sepihak. Jungkook mengamati wajah damai kekasihnya yang sedang tidur. Mengecup sekilas kening gadisnya lalu keluar dari kamar itu.

TBC!

Mental Breakdown. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang