Pengen cepat ini selesai. Pengen cepat liburan. Hadeuh.
==========
Yuna Mengisi Shotgun nya dengan santai. Dia tau hari ini Ji Eun akan datang kekantor menemani Jungkook. Seminggu setelah kepergian Nammy, Namjoon kembali ceria, ditambah lagi dengan meningkatnya saham perusahaan.
Yuna menyelipkan ShotGun itu dibalik mantelnya yang tebal. Cepat cepat memakai high heels nya dan masuk mobil.
Gadis itu menyeringai. Dia mempertebal lipsticknya. Bibirnya kini berwarna merah darah, warna yang selalu disukai Jungkook.Ya, Jeon Jungkook si pembunuh itu.
"Cha, kau Cantik Kim Yuna."
Gadis itu tersenyum miring. Senyum yang jarang dia tampilkan. Senyum penuh dendam.
Oh Yuna, sadarkah kau masuk kedalam perangkap yang dibuat seseorang untuk melukaimu?
Mental Breakdown
Gedung acara tampak ramai. Terlihat Namjoon sedang berbincang dengan para koleganya. Sesekali mereka tertawa.
Tak lama, Jungkook datang bersama Ji Eun. Disusul Yuna yang tampil menawan, membuat Ji Eun mengepalkan tangannya.
Ayolah, Siapa yang bisa melawan pesona Yuna. Bahkan Jungkook saja terpesona.
Ji Eun mengajak Yuna berbincang sambil meminum wine."Kau cantik Yuna-ssi" puji Ji Eun.
"Ah benarkah? Ahaha, Namjoon yang membelikan gaun, make up dan sepatu mahal ini untukku. Sayang sekali kau menolaknya dulu. Duh"
Yuna bersmirk tipis. Dia tau Ji Eun adalah gadis yang dulu disukai Namjoon. Tapi sayangnya gadis itu menolak Namjoon dengan alasan Namjoon Miskin. Karena saat itu kondisi Namjoon benar benar susah, dia harus bekerja banting tulang mencari obat untuk adiknya yang sakit.
Ji Eun mencengkram gelas wine kuat kuat. Tapi dia masih bisa menampilkan senyum palsunya.
"dasar ular. Wanita matre. Mati saja kau"
Yuna merutuk didalam hatinya. Menyumpah serapahi Ji Eun.
Mereka kembali berkumpul, Yuna meminta izin untuk ke 'toilet'. Namjoon yang paham maksud yuna mengizinkan. Gadis itu meminta Ji Eun menemaninya.
Mental Breakdown.
Yuna mencuci tangan dan Shotgunnya sampai bersih dari noda darah Ji Eun. Lalu membersihkan wajahnya yang juga terkena cipratan darah Ji Eun.
"Darah wanita menjijikan"
Dengan kasar Yuna menghapus noda darah dipipi gembilnya lalu tersenyum. Dia keluar Toilet. Membayar orang untuk masuk kedalam sana dan berpura pura mereka lah yang membunuh Ji Eun.
Yuna kembali pada Namjoon dan Jungkook. Yuna memperhatikan sedikit gerak gerik Jungkook. Namja itu tampak tidak perduli saat melihat Yuna kembali sendirian tanpa Ji Eun.
"bagaimana? " bisik Namjoon.
"Tenang. Dia sudah mati terkapar" balas yuna.
Namjoon tersenyum pada Yuna yang dibalas wajah dingin gadis itu. Yuna menghembuskan nafasnya perlahan.
"tinggal satu lagi. Menikah denganku atau kau tembak mati Jeon Jungkook." ucap Namjoon pelan sambil berjalan menjauh.
"penawaran menarik." ucap Yuna pelan.
Mental Breakdown.
Yuna berdiri dihadapan Jeon Jungkook, Dengan senyum mengerikannya. Tidak ada lagi sorot Cinta dimata Yuna. Yang ada hanya kebencian dan Jungkook paham itu.
"pertama, terima kasih sudah membesarkan aku. Dan Terima kasih sudah menutup fakta siapa aku. Terima kasih Jungkook-ssi." ucap Yuna.
"Kedua, Aku ataupun Joonie Oppa bukan dalang dibalik ini semua. Bukan Juga Ji Eun." sambung yuna.
"Ketiga, aku tidak bisa kembali padamu, Kookie."
Jungkook tahu ini, pilihannya ada dua, membiarkan Yuna Bahagia atau Dia mati ditangan Yunanya.
"berbahagialah."
"terima kasih." ucap Yuna dengan seulas senyum.
Yuna beranjak dari sana. Meninggalkan Undangan berwarna putih dengan Pita Gold dan ada fotonya bersama Namjoon.
Gadis itu menghela nafasnya berat. Berat sekali lalu mengusap ujung matanya.
"jangan lemah Kim Yuna"
Mental Breakdown
TBC.
Hayoloh hayoloh.
Ji Eun sudah tidak ada gaes. Senang kah kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mental Breakdown. [END]
Fanfic[ √ ] [END] [ Highest Rank #78 On AU] [ highest Rank #33 On DarkRomance] [ Highest Rank #706 On Drama] keep Yourself! I'm The Killer, Jeon Jungkook. you run, you die. Jeon Jungkook, pembunuh yang terobsesi dengan Anak kecil bernama Yuna. Dan senga...