Lanjutan Cerpen

882 4 0
                                    

Akhirnya upacara pun selesai. Semua murid yang ada di lapangan kini menuju kelasnya masing-masing. Termasuk Lisa, Vino, dan Gio. Vino pun langsung berjalan bersama Lisa untuk menuju ke kelas. Murid-murid di SMA tersebut menyangka bahwa Vino dan Lisa berpacaran, karena di mana ada Vino pasti ada Lisa dan sebaliknya. Pada saat upacara, Vino tahu bahwa sahabatnya berkenalan dengan cowokyang bernama Gio.

Beberapa jam kemudian bel sekolah pun berbunyi, itu waktunya bel pulang. Tak lupa Vino mengantarkan Lisa teman kecilnya tersebut. Seperti biasa, mereka berdua saat pulang sekolah pasti mampir dulu ke sebuah tempat yang mereka temui dijalanan saat mau pulang menuju rumah. Mereka mampir ke sebuah warung untuk makan, lalu ke toko baju utnuk membeli baju. Kemudian tak lupa juga ke toko aksesoris, karena Lisa paling suka dengan pernak-pernik untuk di koleksinya.

Saat di tengah perjalanan menuju rumah, Lisa curhat kepada Vino apa yang terjadi dengan dia saat upacara tadi.

“Vino.. Aku mau curhat.. Boleh nggak?” kata Lisa dengan wajah sedikit berharap Vino mau mendengarkan curhatannya.

“Hmm.. Boleh kok.. Memangnya mau curhat apa?” jawab Vino singkat.

“Gini.. Aku senang deh tadi bisa kenalan dengan Gio..”

“Kenapa kok bisa senang..?” jawab Vino dengan nada yang agak heran.

“Ya.. aku juga nggak tahu.. Saat aku kenalan tadi jantungku berdetak begitu cepat. Apa aku jatuh dengan Gio ya?” kata Lisa dengan tersenyum.

“Hah.. Secepat itukah?” jawab Vino dengan nada agak marah.

“Kok marah sih kamu..?”

“Aku nggak marah kok hanya kaget dan heran aja..”

“Ya.. aku juga nggak tahu.. Kenapa bisa begini..”

Kemudian mereka tiba di rumah mereka masng-masing. Lalu, Vino merenung dan berkata dalam hati, “Kenapa aku marah setelah mendengar semua curhatan sahabatku?”. Dia terus bertanya-tanya pada dirinya, “kenapa dengan aku sebenarnya? Apa yang terjadi padaku? Aku bingung.. Apa aku selama ini sudah jatuh cinta pada sahabatku sendiri? Ini tidak boleh terjadi....”

Diam-diam ternyata Vino sudah jatuh cinta kepada sahabatnya itu. Tetapi dia juga tahu, kalau Lisa hanya menganggap dia tidak lebih dari seorang sahabat kecilnya. Dia tidak mau mengatakannya kepada Lisa, karena dia tidak mau kehilangan sahabatnya hanya gara-gara dia mencintai sahabatnya sendiri. Dia lebih baik kehilangan cinta daripada kehilangan sahabat yang selama ini menemaninya.

kata bijak cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang