Lanjutan Cerpen

581 2 0
                                    

Hari-hari terus berlalu, kini Vino merasa sahabatnya itu menjauhi dirinya hanya karena pacar. “Apa Gio merubah sahabatnya? atau Lisa sudah lupa padaku?” kata Vino dalam hati. Kemudian dia menemui Gio untuk menanyakam apa yang dipikirkan selama ini.

“Gio,mana Lisa..? Aku mau bertemu dengan dia..” kata Vino kepada Gio.

“Kamu nggak akan bisa ketemu Lisa lagi, karena aku nggak mau hubungan aku dan Lisa berantakan hanya gara-gara kamu..” jawab Gio dengan marah.

“Kurang ajar kamu.. kamu hanya pacaran dengan dia belum satu minggu aja sudah ngatur-ngatur..?!?!” Aku ini sahabatnya dia sejak kecil..” kata Vino dengan nada emosi.

“Kenapa..? Suka-suka aku dong... Hehehehe”

“Kesabaranku sudah habis... Ciaaatttttt....” Vino memukul Gio.

Pertengkaran itu semakin berlarut, sampai-sampai Lisa mengetahui. Pada saat Lisa melihat pertengkaran antara sahabat dan pacarnya itu, Sial... waktu itu Vino ingin memukul Gio. Tetapi Lisa pun tidak percaya kalau sahabatnya melakukan seperti itu. Lisa melerai pertengkaran tersebut.

“Vino.. Aku tak percaya semua ini. Kau tega memukul pacarku?” kata Lisa dengan nada marah dan menangis.

“Lisa, ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Dia dulu yang membuat aku marah dan emosi” jawab Vino dengan suara yang begitu pelan dan berusaha menjelaskan semua masalah yang terjadi. Tetapi Lisa tidak percaya apa yang dikatakan oleh Vino sahabatnya tersebut.

“Kamu selalu menggunakan kekerasan saat emosi untuk menyelesaikan masalah..!!! Kamu tidak peduli dengan orang yang kamu pukuli itu, in pacarku yang baru saja kamu pukuli. Kenapa kamu mengecewakan aku Vin..?” kata Lisa yang masih marah.

“Maafin aku Lis.. Aku nggak sengaja ngelakuin itu semua” jawab Vino dengan wajah yang berharap akan dimaafkan dengan Lisa.

“Aku nggak mau lihat muka kamu lagi!!!”

“LISA..!!!” Vino benar-benar nggak percaya dengan apa yang didengarnya.

“Ya.. sahabat nggak tahu diri. Puas!?!? Sekarang pergi dari sini!”

Sungguh Vino nggak pernah nyangka Lisa akan mengatakan kata-kata seperti itu. Dia pergi meninggalkan Lisa, dia nggal bisa menahan air matanya. “Hanya karena pacar, dia seperti ini kepadaku” Vino mengomel dalam hati.

Lisa membawa Gio ke UKS untuk diobati lukanya. Kemudian bel sekolah berbunyi waktunya untuk pulang. Akhirnya semua murid pulang termasuk Lisa,Gio, dan Vino.

kata bijak cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang