Lanjutan Cerpen

651 4 0
                                    

Mendengar itu semua Vino pergi dari tempat itu. Dia mendengar suara Lisa yang memanggil dirinya. Tetapi, dia menghiraukan panggilan Lisa tersebut. Entah mengapa dia ingin pergi dari tempat itu, dia tidak ingin melihat kejadian yang baru saja terjadi. Dia seperti tidak sanggup untuk melihat semuanya serta menahan rasa cemburu yang ada di hatinya. Hati Vino sangat terbakar mendengar itu semua. Dia terus berlari, berlari, dan berlari.

Tiba-tiba dia terjatuh, kakinya luka berdarah. Tetapi luka yang ada di kakinya tersebut tidak sebanding dengan luka yang ada di hatinya. Kemudian bel sekolah berbunyi, waktunya untuk pulang. Dia masih tetap duduk di lapangan belakang menatapi daun-daun yang hijau, itu tempat biasa Vino dan Lisa berbagi kesedihan atau kegembiraan. Setelah itu, Lisa mencari Vino, Lisa pun pergi ke tempat tersebut. Akhirnya Lisa menemui Vino sahabatnya itu.

“Vino.. kamu kenapa..? Kamu menangis..? cerita dong ke aku..” kata Lisa bertanya sambil menyelidik.

“Nggak ada apa-apa kok.. aku nggak nangis kok..” jawab Vino dengan santai, agar sahabatnya itu tidak bertanya lagi padanya.

“Hmm..gitu. Ya sudah ayo kita pulang.. Tetapi nanti sampai depan aku pulang dengan Gio ya.. Nggak marah kan?” kata Lisa.

“Nggak pa-pa kok kan Gio itu sekarang sudah jadi pacarmu” jawab Vino meyakinkan Lisa, tetapi sebenarnya hati Vino terluka saat mendengar itu semua. Dia tidak mau Lisa tahu tentang rasa sakit hatinya tersebut.

“Ayo berdiri.. Kenapa dengan kakimu Vin, kok berdarah..?” kata Lisa yang baru mengetahui bahwa kaki sahabatnya itu berdarah.

“Sudah..nggak pa-pa kok.. hanya cidera begini. Oo..ya kamu sudah ditunggu dengan Gio kan..? Kasihan Gio nunggu kamu lama hanya karena kamu bantuin aku” jawab Vino.

“Loh.. kamu kok ngomong gitu sih..? Aku kan sahabat kamu, aku nggak mau terjadi apa-apa dengan kamu” kata Lisa denga wajah yang berlinang air mata.

“Nggak usah nangis.. Ya sudah ayo kita pulang”

Akhirnya Vino, Lisa, dan Gio pulang bersama-sama. Lisa dan Gio mengantarkan Vino terlebih dahulu. Setelah tiba di rumah Vino, Gio mengantarkan Lisa. Vino ingat tadi ada tugas Bahasa Indonesia, membuat cerpen. Dia baru mempunyai ide, gimana kalau aku buat cerpen tentang diriku sendiri. Dia membuat tugas tersebut, “aku mau Lisa tahu kalau aku itu sayang dengan dia melebihi sahabat” gumamnya dalam hati.

kata bijak cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang