Dua

70 12 8
                                    

"Kulihat dan kutatapi matanya, mungkin tuhan tau, dia pernah datang dalam sebuah mimpi sang harapan atau tidak? sang pemimpi mungkin juga tau apa ia pernah bertemu sang harapan atau juga tidak?"

Dessa mencari sumber suara yang memanggil namanya dengan lengkap.

"Apa?", katanya pada sang sumber suara.

"Nih", kata lelaki itu sambil memberikan coklat. "Gue suka sama lo", sambungnya lagi.

"Cieee Dessa", kata Michelle menggoda.

"Trima aja Dess", kata Rara kali ini.

"Makasi, tapi maaf gue gak suka sama lo", kata Dessa mantap.

"Coba aja dulu, siapa tau lo nanti suka sama gue", kata lelaki itu dengan percaya diri.

"Mending lo pergi ganggu orang makan aja", kata Dessa ketus.

"Tapi terima coklatnya, yaudah gue balik dulu", lanjut laki laki itu.

"Ya mks", kata nya cuek.

"Kenapa sih Dess? gak pernah mau coba bukak hati?", kata Rara sambil menyuapkan makanan mie ayamnya kali ini.

"Gak apa kok, mager aja", kata Dessa cuek.

"Adehh, kapan sih lu mau tobat memandang cowok segitunya", kata Michelle mengeluh.

"Sampai mimi peri tobat paling", kata Rara kali ini.

"Gak akan tobat paling tu si mimi", lanjut Michelle.

"Dess", panggil Rara.

"Apa?", jawab Dessa cuek.

"Kenapa sih?", lanjut Rara.

"Pinpin, aku kangen dia", kata Dessa.

"Etdah buset w kira lu kepikiran jemuran di rumah", kata Michelle.

"Serah lu Chelle", lanjut Dessa.

Setelah selesai mengisi makanan di kantin Dessa, Rara dan Michelle berjalan menuju kelas mereka dengan mampir dulu ke toilet katanya sih mau ngaca.

Setelah selesai dari toilet mereka melanjutkan perjalanan mereka ke kelas mereka, dan akhirnya guru Ips mereka sudah menunggu di dalam kelas dengan membaca koran kesukaannya.

"Udah aja ni guru ngapel", kata Michelle sebal kali ini.

"Cepat masuk!", kata Pak Yanto tegas. "Kalian bapak bagi kelompok untuk memplajari bab bab berikutnya, setelah itu kalian persentasi!", lanjut Pak Yanto.

Pak Yanto membagi beberapa kelompok dan memutuskan bab apa yang akan mereka bawakan nantinya. Dessa,Rara dan Michelle satu kelompok sepertinya mereka adalah saudara yang menghilang.

Selesai membagikan kelompok Pak Yanto menyuruh mereka untuk mencari bahan persentasi dari perpustakaan sekolah.

"Untung ni perpus ada ACnya ya sering sering dah kita mampir", kata Michelle.

"Tambahin wi-fi juga", sahut Rara.

"Bener juga Ra sekalian kita bisa stalk doi, kan irit kouta", kata Michelle semangat.

"Ssttt, perpus lo bukan tempat nongkrong", kata Dessa kali ini menatap dua sahabatnya.

"Iya Dess nanti gue teraktir green coffee deh", kata Michelle.

"Awas aja kalau bohong!", tegas Dessa mantap.

***

Bell pulang sekolah pun sudah berdering beberapa menit yang lalu, membuat beberapa kelas terdengar ribut dari luar.

Mereka akhirnya keluar dari  siksaan kubur dengan selamat.

"Green coffee nya ingat", Dessa menepuk pundak Michelle memperingati sahabatnya itu.

"Iya sekarang kita ke kedai, lu masalah green coffee aja no satu ah", kata Michelle.

Akhirnya mereka bertiga menuju ke kedai coffee, dengan manaiki mobil Michelle.

Rara melihat beberapa mobil yang terparkir di parkiran kedai coffee itu, dilihatnya plat nomor mobil itu.

"Chelle Dess itu bukannya mobilnya si Mahessa ya?", tanya Rara pada kedua sahabatnya itu.

"Iya itu mobilnya Mahessa, omg dia ada di sini", kata Michelle senang.

"Biasa aja kali Chelle", kata Dessa cuek.

"Tapikan itu Mahessa Brawijaya Dess cowok tertampan di SMA Langit", kata Michelle seru.

"Lu aja yang bilang ganteng oncom, masih gantengan Roy William kalik", timpal Rara tak kalah saing.

Dessa hanya memutarkan bola matanya yang mendengar kata kata dua sahabatnya itu.

Mereka pun turun dari mobil setelah selesai berdebat tentang yang tertampan di antara Roy dan Mahessa.

"Green coffee, americano, dan cappucino nya ya kak" kata Michelle ke pada kakak pelayan di kedai coffee ini.

"Kenapa minuman semua?", kata Rara.

"Emang lu maunya apaan lagi?" tanya Michelle.

"Cake red velvet nya 1 ya kak ", kata Rara yang lalu di balas oleh anggukan kepala kakak pelayan.

"Saya juga kak red velvet nya ya", kata Michelle.

"Ikut juga lu dasar badak persia", kata Rara mengejek.

"Apaan sih lu cecek somalia", balas Michelle.

"Cake green tea satu ", kata Dessa, yang lalu beralih ke sebuah buku cantik miliknya.

"Woy Mahessa kesini sama Roy, gilee tampan amat", puji Michelle, "puji kerang ajaib" sambung nya.

Dessa hanya sekilas melihat, tak di sangka matanya bertemu, mengingat sosok itu dengan seksama, apakah dia pernah bertemu sebelum nya?

#Udah gini dulu ya heheh, maaf kalok ada typo atau kata kata yang aneh
makasi buat mau baca wattpad yang gak karuan gini.
Jangan lupa tinggalkan jejak :)
Semoga suka,  Trimakasih :)

oya ini foto coklat yang dikasik ke Dessa

oya ini foto coklat yang dikasik ke Dessa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dream And Hope Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang