Tujuh

53 10 4
                                    

"Hidup itu mimpi bagi mereka yang bijak, permainan bagi yang bodoh, komedi bagi yang kaya, dan tragedi bagi si miskin".

Hari ini adalah hari yang sudah di nantikan oleh para siswa dan siswi SMA langit ya sekarang adalah hari Festival Olahraga.

Dessa sudah siap dengan baju olah raga SMA langit ia menggunakan sepatu hitam yang di padukan oleh warna abu abu dan rambut yang di ikat satu.

Dessa sudah siap dengan baju olah raga SMA langit ia menggunakan sepatu hitam yang di padukan oleh warna abu abu dan rambut yang di ikat satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasi udah anter bang", kata Dessa lalu menutup mobilnya dan beranjak pergi menuju kelasnya yang berada di gedung utara.

Upacara pembukaan Festival akhirnya berjalan dengan lancar lalu di lanjutkan dengan menerbangkan balon balon ke udara yang di pimpin oleh Kepala Sekolah SMA Langit.

Siswa dan siswi dari kelas 10 hingga 12 sudah berada di lapangan sekolah untuk menyaksikan lomba lomba yang di langsukan pada hari ini, berbagai macam lomba di adakan dan juga terdapat stand stand bazar yang didirikan di dekat lapangan sekolah.

Rara dam Michelle sudah berada di lapangan dan berteriak histeris untuk mendukung kelas XII-IPA 2 yang sedang bertanding sepak bola di lapangan sekolah.

Sedangkan Dessa sedang duduk di bangku taman dengan meminum milk tea hijau kesukaannya, dengan membawa buku dan pinpin bersamanya.

Di tuliskannya rangkaian kata demi kata yang ada di benaknya dengan menatap langit indah pagi ini.

"Sendiri aja", di dengarnya suara sepatu yang menghampiri dirinya kali ini, seseorang itu sudah duduk di sebelah Dessa kali ini dengan menyenderkan dirinya pada bangku taman tersebut.

"Kamu bisa liat sendiri", balas Dessa cuek.

Rava mengambil minuman yang berada di sebelah dirinya dan meminumnya hingga habis.

"Lo ya dateng gak di undang trus abisin minum gue sekarang", kata Dessa kesal dan memukul bahu Rava dengan keras hingga membuat Rava meringis kesakitan.

Rava menarik tangan Dessa menuju kantin dengan membuat para siswi heboh melihat sang pangeran sedang berjalan bergandengan bersama siswi yang tak terkenal sama sekali ini.

"Lepas gak Rav, malu tau", kata Dessa berbisik.

"Makannya sekarang belajar, biar biasa gue gandeng", Dessa hanya terdiam mendengar ucapan Rava kali ini, dia temen lo gk lebih batin Dessa.

Rava memberikan Dessa milk teh hijau yang tadi ia habiskan dan mengambil minum yang sama dengan Dessa.

dretttt drettt
Handphone Dessa bergetar menunjukan ada pesan line baru untuknya.
Keong Rebus
Michelle : Dess lo dimana?  udah mau giliran lo ni.
Dessa : iya otw

Dream And Hope Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang