Satu

82 14 15
                                    

"Selamat pagi mimpi, susunlah strategi bersama kopi tuk jadi manusia yang dikagumi tanpa tinggi hati."


Setelah selesai meminum coffee, sang pemilik mata tajam itu pergi melewati bangku yang tadi perempuan itu singgahi.


Dilihatnya sebuah pulpen cantik di bangku itu, dihampirinya pulpen tersebut dan mengambilnya, dilihatnya lekat lekat.

"udah gede sukanya beginian" katanya dalan hati "Ck", lalu ia memasukan pulpen itu pada saku celana  jeans miliknya.

***

Hari minggu adalah hari yang paling tidak disukai olah pemilik mata cantik ini, ia merasa bosan dan jenuh dengan selalu mengunjungi tempat ini setiap Minggunya.

Matahari sudah menghilang di bawah garis cakrawala di sebelah barat, menandakan beberapa jam lagi hari berganti.

Akhirnya ia kembali ke istananya sore ini, setelah lama berkutit di dunia luar bersama buku dan pulpen cantiknya.

Setelah membersihkan badan nya, pemilik mata cantik ini memutuskan untuk meraih buku dan pulpennya dalam tasnya, hanya beberapa buku yang ia temukan, pulpennya tidak ada di sana, ia mencari cari pulpen itu, namu hasilnya nihil.

Ia kesal kenapa harus hilang saat ini, pulpen kesayangannya, pulpen yang selalu menemaninya di setiap hari di setiap curahan hatinya ingin mengisi buku bukunya.

Pikirnya melayang memikirkan dimana ia melupakan pulpen itu atau terjatuh di suatu tempat.

Namun seakan akan dunia mimpi memanggilnya untuk segera bertemu sang pemimpi lalu ia sudah berada dalam balutan selimut hitam kesukaannya malam ini.

***

Pagi ini matahari sudah menampakan dirinya dari sebelah ufuk timur. Pemilik mata cantik ini akhirnya selesai bersiap siap untuk memulai hari nya dan menghabiskan segelas air dan roti bakar yang sudah di siapkannya.

Ia tiba di sekolah dengan diantar seorang kakak yang sangat menyayanginya.

Ia berjalan menuju kelas XII-IPA 2 yang berada di lantai 2 gedung sebelah utara di SMA Langit.

"Dessa" ,panggil seseorang dari belakangnya dan ia lalu mencari sumber suara itu. Ya pemilik mata cantik itu bernama Dessa tepatnya adalah Alexsandra Dessa Prayogi yang artinya sebuah harapan dari bahasa Yunani.

"Apa?", katanya pada dua sahabat nya ini yang baru saja datang beberapa detik sesudah ia datang.

"Pagi pagi udah judes aja", kata Michelle.

"Pinpin ilang", kata Dessa menatap dua sahabatnya itu.

"Kok bisa?", kata Rara kali ini, sambil berjalan menuju kelas mereka.

"Kayaknya sih aku lupa masukin ke tas, tapi aku inget kok aku masukin tas apa dia jatuh ya?", kata Dessa mantap kali ini.

"Nanti kita carik aja ya, anterin kantin yuk?", ajak Michelle kali ini, katanya ia belum sarapan pagi ini.

"Bentar lagi bell Chell", sahut Rara.

"Gak apa pliss laper nih", gerut Michelle

Dream And Hope Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang