Empat

54 12 2
                                    

"Bukan mereka yang bersama mu dari awal, namu mereka yang bersama mu hingga akhir, maka mereka adalah seorang sahabat".

Setelah usai dari kedai coffee, Dessa,Michelle dan Rara pun memilih untuk pulang kerumah masing-masing.

Dessa menghempaskan tumbuhnya di ranjang king koil miliknya. Ia menatap plafon yang ber-desain sebuah langit malam yang indah. Selama beberapa menit akhirnya ia memutuskan untuk bangkit dari kasurnya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah kucel tersebut.

Setengah jam akhirnya terlewatkan Dessa sudah rapi untuk melakukan doa sore hari ini.

Setelah usai berdoa, ia memilih untuk makan malam sendiri di ruang tamu, orang tua Dessa sedang berada di luar negri di karenakan ada bisnis yang mereka jalani saat ini, kakak nya juga masih ada mata kuliah yang harus di ambil malam ini.

Sudah pukul 07.46 Dessa sudah usai menyantap makanan yang ia buat sendiri, sekedar nasi goreng telur mata sapi dengan bumbu rahasia miliknya. Ia lalu memilih untuk melakukan rutinitas malannya dengan berkutit dengan buku buku pelajaran untuk esok hari.

Drettttt........
Handphone Dessa bergetar menunjukan ada sebuah pesan masuk, di bukanya aplikasi line miliknya yang memunculkan grup linenya bersama Rara dan Michelle.
Keong rebus:

Michelle: selamat malam bebep bebep ku

Rara: malam juga kurcaci cintahku

Michelle: etdah si Dessa ngeread doang bales kek dasar bocah

Dessa: apaan Chelleeeeeeee????

Michelle: kangen :(

Rara: iye gua tau gua ngangenin
Michelle: bukan lo ogep

Dessa: lah trus sapa?

Rara: Mahessa paling, awas ya lu patah hati gara gara tu cowok.

Michelle: dia baik bat ma gua, perhatian, nih lagi chatan juga.

Dessa: chataan mulu jadian kagak sama dengan aja boong

Rara: hahah iya ni Chelle ati ati lo

Michelle: ah kalian mah, dukung kek gue -,-

Dessa: semangat putri Michelle :)

Dessa yang sudah bosan dengan chat akhirnya memilih membuat pr yang sulitnya luar diluarbinasakan, walau bukan pringkat pertama di kelas setidaknya ia mimilih untuk terus berusaha meningkatkan prestasinya, Dessa cukup pintar di kelas namun masih pintaran sahabatnya Rara, ya Rara sang juara kelas, namun itu tak membuat Dessa benci pada Rara, namun sebaliknya ia ingin terus bersahabat dengan dua perempuan itu, karena merekalah yang mampu menutupi lukanya saat ini, dan selalu ada untuknya.

Dessa yang sudah usai membuat tugas fisika dan matematika memutuskan untuk kembali kepada sang pemimpi, sosok yang hanya ia temui di dalam mimpi, dan saat ini adalah waktunya menemuinya.

Dessa sudah berada dalam dunia mimpi, dan berharap esok ia tidak akan melupakan mimpi indahnya kali ini dengan sang pemimpi.

"Dessa, kamu adalah perempuan yang dinantikan dunia ini", kata sang pemimpi yang membuat Dessa terbangun dari tidurnya.

"Mimpi itu lagi", kata Dessa yang mengusap matanya dan melirik sekilah ke arah jam weker miliknya.

Ia lalu bangkit dari kekasihnya itu, dan menuju ke arah air yang akan membasahi tubuhnya.

Setelah selesai mandi dan mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah Dessa memutuskan bersarapan dan berdoa terlebih dahulu.

Dessa di antar sang kakak yang sudah siap berangkat kuliah pagi ini dengan mengendarai mobil mini cooper milik sang kakak.

"Bang, akhir akhir ini lu sibuk banget ya?" tanya Dessa ingin menghilangkan kesunyian dalam mobil.

"Ia dek, abang kan udah mau skripsian jadi banyak yang harus abang urus", kata Julian sang kakak Dessa.

"Semoga lancar ya bang, Dessa doain abang jadi orang sukses deh, kalok abang sukses kan Dessa juga yang seneng", Dessa melirik ke arah abangnya yang fokus menyetir.

"Tumben dek, kesambet apa kamu pagi pagi? makasi lo dek, kamu juga harus sukses ya, belajar dulu dek, kalok masalah cowok itu gampang", kata Julian yang tiba tiba membahas hal yang gak wajar.

"Apaan sih bang, abang sendiri emang udah pacaran ama kak Cita? buruan napa nati di embat orang lo", kata Dessa menggoda sang kakak.

"Ia dek masih proses sabar nanti kamu abang kasik pj kok", Julian menatap Dessa sekilah dan lalu fokus pada tujuannya.

"Udah sampai turun gih nanti abang telat ini",kata Julian.

"Ngusir bang?", tanya Dessa yang geram pada kakaknya saat ini.

"Kagak kagak, abang mau kuliah dulu ya, baik baik kamu", lalu mobil Julian menghilang dari pandangan Dessa.

"Seneng deh punya kakak kayak dia", kata Michelle yang tiba tiba mengejutkan Dessa.

"Lu Chelle, gue kira siapa, dasar" kata Dessa yang lalu mengajat Michelle untuk memasukin ruang kelas mereka.

Setelah sampai di kelas XII-IPA 2, mereka berdua menuju bangku mereka masing masing.

Jam pelajaran matematika di mulai, Pak Guma yang sudah beristirahat di kursi kebesaran para guru pun sudah siap membahas tugas yang ia berikan beberapa hari lalu, yup untung saja Dessa sudah mengerjakan tugas yang di berikan Pak Guma, tiba tiba saja setelah usai memeriksa Pak Guma pun akhirnya memutuskan para siswa untuk ULANGAN matematika mendadak, dorr.

Akhirnya banyak sekali siswa yang mengeluh, namun itu di bantah oleh Pak Guma, dan akhirnya siswa tak bisa melawan.

Setelah ulangan yang menguras banyak pikiran selesai akhirnya bell yang di tunggu tunggu para siswa berbunyi dengan sangat merdunya.

"Yuk kantin guys", ajak Michelle.

"Gue udah bawa bekel", kata Dessa.

"Makan sana aja Dess", rayu Rara.

"Okay lah", sambil membawa bekal Dessa,Rara dan Michelle munuju kantin yang sudah ramai tepatnya, namun ada beberapa bangku yang masih kosong yang bisa mereka tempati saat ini.

#Huaaa akhirnya aku up setelah beberapa hari terakhir ini.
maaf lama ya :)
maaf juga kalok ada typo dan kata kata yang tidak baik.
dan tolong kritik dan sarannya ya :)
oky makasi buat kalian yang baca, dan mau vote ini wattpad gaje heheh.
MAKASI BANGET, jangan lupa tinggalkan jejak wahay sang pembaca :)

Dream And Hope Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang