Jisung orang paling ngeselin

1.7K 187 11
                                    

  "Ikut gue" -Jisung.

  Eh apa apaan nih narik narik tangan gue!?

  "Ih! Apaan sih!? Gw mau pulang!"
  "Ikut gue!"

  Gw ditarik sama Jisung entah kemana. Gila ini anak kuat amat dah YAK.

"Kemana sih!? Gak penting kan? Lepasin gue!" Gue meronta.
"Diem lo!"

Jisung membuka pintu mobil.

"Eh, lo mau culik gue kemana!?"
"Masuk!"
"Ogah! Lepasin gue"
"Masuk aja!" Jisung dorong dorong gue masuk mobil.

Ini badan gw yang kecil atau dia yang kuat? Gue didorong anjir dan akhirnya masuk ke mobil. Dia pun nyusul.

"Langsung pulang pak" Jisung ngomong ke supir nya.
"Lo gila ya!? Supir gue nungguin gue! Gue mau pulang!"
"Lo pulang ke rumah gue. Bilang supir lo kalo lo ke rumah gue" -Jisung.
"Ogah banget! Mending gue kabur dari mobil ini!"

Tiba tiba Jisung langsung peluk gue.

"Langsung jalan pak, buruan" -Jisung.
"Apaan sih lo meluk meluk gue!? Lepasin!"

  Entah atau kenapa gw tiba tiba diem soalnya Jisung natap gue tajam dan dalam. Eh anjir..... awkward... mau memalingkan mata tapi Gk tau kenapa Gk bisa :v

  Udah 30 detik belum lepas dari posisi ini. Masih saling tatap mendalam. Anjaaaaayyyy......

"Jisung, le..... lep.... Lepasin"

Jisung masih natap gue.

"Jisung, Lepasin... janji gue Gk bakal meronta" gw menyerah. Akhirnya dia ngelepasin.

Gw menyalakan Hp gue dan menelepon pak Naim.

"Halo pak"
"Gini pak... maaf pak...."
"Ini saya harus ke rumah Temen untuk kerja kelompok"
"Ehem..."
"Maaf ya pak saya lupa bilangin"
"Makasih" gw menutup telefonnya.

"PUAS!?"
"Girl! Don't yell at Me!" -Jisung.
"Gue kesel tau tak sama lo"
"Peduli apa gue"
"Hish!" Gw hendak memukulnya dan dia udah ancang ancang menahan diri.

Skip........

Rumah Jisung......

  "Masuk orang mah" -Jisung.

  Gw tetap diam di depan pintu.
  Jisung menghela nafas kasar kemudian menarik masuk gue kasar. Iya Jisung emang orangnya kasar :(

  "Kasar amat sih jadi cowo!"
  "Lelet sih Lu!" -Jisung, "ikut gue"

  Gue mengekori Jisung. Positive thinking aja, gue diajak ke kamar nya karena untuk tugas kan? Daripada debat mulu sama dia mending diem.

  "Taruh tas lu disitu. Gue mau ke kamar mandi bentar. Siap siapin yang buat presentasi" -Jisung.

  Jisung melempar tas nya ke kasur kemudian masuk ke kamar mandi.
  Selagi si tupai masih didalam kamar mandi, gue duduk di kasur, mengeluarkan laptop gue, dan membuka Google slides.

Klek....
Pintu kamar mandi terbuka. Gue mendongak kepala.

 Gue mendongak kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ugh silau meeeenn....

"Apa? Gue tau gue ganteng!" -Jisung.
"Siapa juga yang bilang Lu ganteng....."

Jisung menghampiri gue dan duduk di sebelah gue. Kepalanya rada rada deket gue. Dia cuma mau liat projek nya kok, gak modus ke gue.

"Jadi topik nya apa?" -Jisung.
"Perubahan Turki semenjak pimpinan Erdoğan"
"Sounds good"
"Of course.... gue gitu lho"
"Serah....."
"Nih" gw menyerahkan laptop ke dia.
"Kok gue"
"Tadi gue udah cari topik dan minta pertanyaan ke anak lain, sekarang lo kerjain nih! Nanti gue kerjain sisanya dan nambahin"
"Ogah banget!" -Jisung.
"HEH! Lo Daritadi gak ngapa ngapain! Daritadi lo cuma bercanda sama Minho tau!"
"Gak! Gue mau tiduran aja! Lo kerjain sana!" -Jisung.
"Terus apa guna nya gue ke rumah lo!?"
"Temenin gue"
"Enak aja! Bodo! Gue mau pulang" gue menutup laptop dan berkemas.

  Gw yang lagi berkemas, tiba tiba Jisung narik tangan gue. Gue hampir jatuh tapi ditahan sama Jisung. Gue terkejut dan gw langsung menatap dia. Jadilah kami saling bertatap dalam jarak 5cm.

  "Stay-here!" -Jisung.

  Gw menelan ludah.

  Stray Kids! Watch out! 2018!

  Kayaknya itu hp nya Jisung bunyi. Jisung melepas pegangannya karena mau ngambil hp. Goblok nya dia lupa kalo dia lagi nahan gue yang hampir jatuh. Jadilah gue jatuh meniban Jisung di kasur dia.

  "Lo apaan sih!" Jisung mendorong gue ke arah kanan dia, ke arah kiri di sisi gue.
  "HEH! Enak aja lo dorong dorong cewe! Lagian lo yang bego kenapa lepas pegangan gue yang udah tau mau ja-"

  Cup~

  Jisung mencium sekilas bibir gue, "diem."

  "Halo?" Jisung mengangkat telfon nya.

  Anjir! Bibir gue dibuat Gk perawan sama dia yang kedua kali. Ciuman ini pun gak serius dalam hati dia. Yang pertama cuma karena ToD, yang kedua ini cuma karena dia Pengen gue diem. Anjir lah kenapa gue baper? Gue tuh benci Jisung!

"Oke makasih" Jisung menutup telefonnya.

BUG!
Gue langsung memukul Jisung.

"Gak jelas Lu mukul mukul gw" -Jisung.
"Lo tuh yang gak jelas! Udah gak sopan sama cewe, main cium gue pula! Lagian gue tau ciuman lo Gk niat, jadi ngapain cium gue!?"

Dia langsung pura pura gak denger. Liat aja tuh tingkahnya nutup nutup kuping. Goblok!

"Udah, nyalain lagi sana laptop lu. Kita kerjain bareng" -Jisung.
_____________________

  Author POV

  "Jisung, siapa dia? Kenapa kamu bawa cewe?" Wanita yang baru pulang itu menaruh belanjaannya di meja tamu.
  "Bukan urusan lo" Jisung menarik tangan Olivia melewati wanita itu.
  "Saya itu mama kamu, ya jadi saya harus tau dong"
  "Lo itu bukan mama gue, lo cuma wanita suruhan komunitas keagamaan buat nikah sama papa gue yang sudah tau status nya masih beristri sama mama gue. Ajaran sesat!" -Jisung.
  "Jisung......" Olivia memegang lengan Jisung. Olivia khawatir.
  "Lo diem aja dulu ya, ini biar gue yang urusin"
  "Kamu berani ya ngomong begitu sama mama"
  "Tapi Emang kenyataan kan?" -Jisung.
  "Tapi nyatanya papa mu lebih memilih saya daripada mama kamu"
  "Itu karena suruhan ajaran sesat itu! Andai papa gak join komunitas itu, lo gak bakal ada di rumah ini!"
  "Liat sendiri kan sekarang papamu lebih sayang saya?"

  Jisung hendak memukul mama tiri nya itu.

  "Jisung! Jangan.... ayo keluar aja dari sini" -Olivia.

  Jisung pergi sambil menarik Olivia.

  "Mama akan laporkan ini ke papa kamu"
  "Who cares" -Jisung.

"Lo kenapa?" Tanya Olivia yang khawatir.
"Gapapa. Udah yuk udah jam segini. Mau gue anter pulang?" -Jisung.
"Tapi....."
"Udah ayok gue anter. Rumah lo dimana?"

Biasanya Olivia bakal nge lawan omongannya Jisung, tapi kali ini enggak. Mungkin karena masih khawatir.

Bersambung

Perfect [Han Jisung] COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang