Orang Tampan!

892 84 23
                                    

Pagi itu aku dan kedua sahabatku;Jihoon hyung dan Hyeongseop telah berjanji akan bertemu di perpustakaan daerah.

Janjian kami sih pukul 09.00

Tapi faktanya, aku menunggu lebih dari satu jam.

Ingin rasanya ku luapkan kemarahanku kepada mereka, tapi melihat wajah menyesal mereka, membuatku mau tak mau meleburkan amarahku.

"Hhh.. baiklah. Sekali-kali aku menunggu sampai satu jam lebih, tidak apa-apalah. Awas saja kalau besok kalian sampai seperti ini lagi."

Mereka mengangkat kepala dan tersenyum padaku.

"Baik, nona Daehwi!" -Hyeongseop

"Aku pria, bodoh!" -Daehwi

"Sudah-sudah. Ayo kita masuk sekarang. Aku benar-benar butuh ac!" -Jihoon

Kami bertiga mengangguk, kemudian berlalu memasuki gedung penuh buku itu.

Hampir tiga jam kami setia di depan buku. Bagusnya, selama setengah jam aku tertidur dengan buku yang menutupi mukaku.

"Dae-hwi~~"

Jari telunjuk Jihoon hyung masih setia untuk me-noel-noel pelan pipiku.

"Mau makan?"

Dengan mata tertutup aku mengangguk;mengiyakan yang Jihoon hyung tawarkan.

"Kalau begitu bangun! Jangan sampai aku menyuruh Hyeongseop menyeretmu!"

Jihoon hyung berucap pelan penuh tekanan. Sepertinya dia ingin berteriak kepadaku karna tak kunjung bangun, tapi melihat kami masih di dalam gedung perpustakaan, mau tak mau Jihoon hyung mengubah gaya bicaranya.

Akhirnya aku berhasil untuk mengumpulkan kesadaran yang tercecer.

Kami pun turun dari lantai dua gedung itu. Beruntungnya petugas tidak ada ditempat, bila petugas ada mungkin akses kami akan diblokir dsri perpustakaan ini karena tertawa keras nan tidak jelas di lobby.

Dengan semangat yang membuncah untuk makan, kami bergegas keluar dari gedung.

"Ehmm.. kita mau makan dimana?" -Hyeongseop

Kami bertiga, menengok ke berbagai arah. Benar juga, tidak ada satupun penjual makanan di sini! Sial.

"Haruskah kita berjalan untuk mencari tempat makan?" -Jihoon hyung.

"Hhhh.. aku kelaparan hyung.. aku tidak punya tenaga nih!"

Aku merengek kepada Jihoon hyung, berharap dia mau mencari solusi lain. Aku tidak mau jalan!

"Haruskah kita memesan makanan secara online?"

Aku mengangguk cepat, berbeda dengan pemuda di sebelahku yang menatap tak setuju.

"Jangan dong, hyung. Di dekat sini ada kok yang jual makanan. Tadi aku melihatnya." -Hyeongseop

"Benarkah? Yakin?" -Jihoon hyung.

"Iya hyung! Jalan sebentar juga sampai kok."

Senyum Hyeongseop merekah, sepertinya Jihoon hyung lebih setuju dengan ucapan Hyeongseop.

"Baiklah. Mari kita jalan bersama."

"Hyuuuuung~"

"Jangan manja Daehwi. Kamukan laki-laki, jalan dekat kuatkan?"

"Terserah deh. Kalian jalan duluan."

Mau nggak mau aku mengikut kedua pemuda yang berjalan mendahuluiku itu. Rasanya aku ingin diseret saja. Aku kelaparan Ya Tuhan!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah hampir setengah jam kami berjalan, dan tidak ada satupun tanda-tanda ada penjual di daerah yang kami lewati.

"Mulutmu tidak bisa ku percaya, Seop!"

Aku benar-benar dipucuk kemarahan ini. Aku menatap nyalang ke Hyeongseop. Baru saja, aku ingin mendahului kedua pemuda itu.

Tiba - tiba, sebuah motor berwarna hitam, berdiri di depanku dan suara mesinnya tidak terdengar lagi.

"Mm.. apa kalian bersekolah di 101 high school?"

Jihoon hyung yang ditatap oleh si penanya, mengangguk pelan.

"Ada apa?"

Aku bertanya sambil menyenggol pundak Hyeongseop pelan. Hyeongseop menggeleng;seolah berkata dia tak tahu.

"Tidak ada apa-apa."

Jawab pemuda pemilik motor di depanku ini.

Seolah alam ingin menunjukan sesuatu padaku. Angin bertiup kencang di antara kami. Secara tak sengaja, jaket yang menutupi badan pemuda itu menyingkap. Menampakkan nametag di dadanya.

Bae Jinyoung

Dia menggaruk pelan tengkuknya, kemudian tanpa aba-aba, mesin motor hitam itu hidup kembali. Sedangkan si pengemudi menatap ke arah kami bertiga dan berakhir tersenyum ke arahku.

Sialan. Kenapa dia terlihat menawan sih!

Kan aku lemah jadinya!

Kenapa tampan sih!!

Assh?!!

Assh?!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahh.. aku pergi dulu." Ucapnya, kemudian berlalu begitu saja dari hadapan kami.

"Sialan! Sudah menghambat jalanku, tampan lagi! Aku jadi tidak bisa marahkan!"

Aku berlalu begitu saja, sedangkan dua pemuda yang bersamaku sebelumnya itu tertawa pelan mendengar apa yang barusan ku ucapkan.

"Liat saja nanti Bae Jinyoung-ssi. Akan ku balas kamu, karna sudah membuatku terjatuh ke pesonamu."






















































Haiiii.. haha..
Cih. Buat baru lagi.
Kolbog emang.
Tapi gimana, tangan gw udah gatel buat nulis:')

udh itu ajha.
Seqian,
Raey.

Ficlet [[J I N H W I]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang