Sejak kejadian itu, semua pengendara motor hitam di sekolah, ku lihat dengan tajam. Sengaja sih seperti itu, siapa tahu ketemu dengan orang tampan waktu itu.
"Dae~"
Itu Hyeongseop yang berbicara, dia bersamaku sejak pulang sekolah tadi. Rencananya dia bakal ketemu sama kakak kelas, Park Woojin namanya.
Tapi, dari motor hitam pertama hingga motor hitam ke dua puluh tiga yang lewat, Woojin hyung tak menampakkan diri.
Sedang diriku amat sangat tidak beruntung di sini. Sudah motor ke dua puluh tiga, kenapa dia nggak ada sih?!
Aku kan kangen. Hehe
Kangen berat sama wajah tampannya.
"Hyeongseop!"
Kami berdua menengok ke sumber suara, ah! Itu dia, Park Woojin dengan motor hitam-merahnya.
"Maaf ya, kamu pasti nunggu lama. Urusanku baru selesai nih."
Woojin hyung mengusak rambut Hyeongseop pelan. Sedangkan manusia yang diusak rambutnya itu, tersenyum dengan semburat merah di kedua pipi.
"Yah.. Aku jadi nyamuk. Kalian benar-benar menjengkelkan, kalau gini aku jadi keliatan jomblokan! Ish menyebalkan!"
Aku menghentakkan kedua kakiku dan mempoutkan bibir. Mereka pikir aku tidak iri begitu?!
Andai aja, orang tampan bernama Bae Jinyoung jadi pacarku.
Pucuk dicinta, ulam pun tiba!
Sepertinya, aku harus segera bersyukur kepada Tuhan.
Baru saja, aku memikirkan orang itu, dia sudah datang lengkap dengan jaketnya.
Tunggu sebentar! Aku hanya memikirkannya dan dia datang?! Jangan-jangan kami berjodoh!
Oh Tuhan, jika dia jodohku, aku akan bersujud syukur kepadamu! Aku berjanji!
Dengan kepercayaan diri yang sudah meluap, aku mendatangi laki-laki itu dan tersenyum kepadanya.
Dia tersenyum ke arah ku juga! Oh sialan. Ini benar-benar double rejeki!!
Semakin ku dekat saja jarakku dengannya, kurang dari tiga langkah, aku sudah tepat di depannya.
Sebentar!
Ha?
Dia menatap ke arah lain? Bukan ke arahku?
Tentu saja aku menengok kebelakang.
Ahh.. Jihoon hyung ternyata-
JANGAN BILANG, DIA SUKA JIHOON HYUNG?!
YA TUHAN?!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sudah sekitar dua minggu semenjak aku berhadapan dengan laki-laki berwajah kecil itu.Kupikir dia menatapku waktu itu, ternyata tidak.
Rasanya itu, nyut-nyutan begitu kulihat tandinganku Jihoon hyung. Jelas tidak mungkin menang aku.
Lagi-lagi dia datang ke arah kami. Dua buah bungkus roti dan dua kotak susu, itu pasti untuk Jihoon hyung.
Mereka dengan santainya makan berdua di depanku. Mereka tidak kasihan apa? Aku juga lapar~
KAMU SEDANG MEMBACA
Ficlet [[J I N H W I]]
Short StoryAu!Bae Jinyoung x Lee Daehwi Ficlet yang berhenti update.