Iklan itu berbunyi : " Berhenti merokok bersama Dr. Weissman!"
Aku rasa tak ada ruginya untuk dicoba.
Dr. Weissman menyambutku dengan senyuman ramah.
"Selamat datang, Tuan Phillips. Jika ingin segera memulai terapinya, silahkan anda berbaring di sofa."
Aku mengiyakan lalu membenamkan diriku dalam rengkuhan sofa lembut itu.
"Sekarang tutup mata anda dan ambil nafas panjang, hirup lalu hembuskan dan dengan setiap hembusan nafas, bayangkan diri anda menjadi semakin letih. Perlahan, tubuh anda kian terasa berat dan lebih berat lagi..."
Bisik Dr. Weissman dengan suara kalem sembari aku mengikuti panduannya. Kaki dan tanganku terasa memberat. Tubuhku seolah melesak ke dalam sofa. Aku menjadi lebih berat dan semakin berat hingga hampir hilang kesadaran...
"Sekarang, bangun."
Aku membuka mata dan kulihat Dr.Weissman sedang menindih dadaku, kedua lututnya menekan tulang rusukku dengan kuatnya. Ia menjejalkan satu tangan masuk ke dalam tenggorokanku lalu disusul tangan satunya. Kemudian dengan sentakkan kasar, ia menarik kedua tangannya keluar, menggenggam sepasang paru-paru penuh bercak hitam dan berair di hadapan kedua mataku.
Ia bangkit berdiri sedangkan aku jatuh terguling di lantai, mencoba berteriak namun tak bisa. Sambil megap-megap, aku berusaha sekuat tenaga merangkak menjauh dari dokter gila itu. Ia tertawa jahat sembari nyawa ini perlahan pergi meninggalkan ragaku.
"Sekarang, bangun."
Dan disanalah aku berada, terbaring nyaman diatas sofa kulit Dr.Weissman dan sanggup bernafas lagi. Dr. Weissman tersenyum senang seolah tak terjadi apa-apa.
"Terapinya sudah selesai, Tuan Phillips. Anda boleh pulang sekarang. Semoga hari Anda menyenangkan dan bebas dari rokok."
Tak terasa seminggu telah berlalu. Aku sudah tidak merokok. Aku juga tidak tidur. Setiap kali mataku terpejam, aku melihat Dr.Weissman dan aku tak dapat bernafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepypasta Indonesia
HorrorIf you can't wake up from nightmare, maybe you're not sleep.