Anak-anak Yang Tak Pernah Tidur

7K 387 13
                                    

Ketika aku kelas delapan aku ingat ada seorang anak yang jarang datang kesekolah, anak itu bernama james Dia hanya datang ke sekolah sebulan sekali. dan ketika james datang kesekolah matanya terlihat kurang sehat, matanya memerah dan meiliki banyak kantung.mata, itu jelas karena kurang tidur. Aku ingat bagaimana anak-anak disekolah selalu mengolok dan mengejeknya, menatap james seperti mayat berjalan.Mereka akan berteriak kepada james dan berkata

"Hei zombie, mengapa wajahmu seperti itu? kau terlihat lebih buruk dari zombie yang ada difilm"

semua anak tertawa kecuali aku, james hanya menatap ku dengan wajah cemas, seolah-olah ia sedang meminta bantuanku.

Suatu hari aku mengikutinya ke rumah setelah pulang sekolah, aku ingin menjadi temannya aku tidak yakin mengapa, tapi aku merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi padanya. tiga blok lagi dia akan sampai dirumahnya, aku bisa melihat rumahnya terpisah dari semua rumah modern yang ada dipinggiran kota. saat itulah aku membuat kesalahan yang selalu menghantuiku sampai hari ini. saat itu james berjalan di trotoar lalu dia melihatku mengikutinya dari kejauhan Dia mulai berjalan lebih cepat aku pikir ia berusaha berlari, namun karena kurangnya tenaga dia terlihat seperti sedang berjalan pincang.

James begitu fokus untuk melarikan diri dariku sehingga ia tidak melihat apa yang ada di depannya, saat dia hendak berjalan ke seberang jalan tanpa melihat kiri kanan james tertabrak mobil sedan hitam dan terhempas sejauh 20 kaki. Aku tidak bisa bergerak, aku hanya teridam mungkin karena Syok melihatnya terbaring disana. Setalah sedikit tenang aku berjalan mendekati James, tiba-tiba james berdiri dan mulai berjalan tertatih-tatih sambil berteriak kepadaku,

"Pergi! Tinggalkan aku sendiri! "

Pengemudi Sedan itu berteriak kepadanya menanyakan apakah dia baik-baik saja, tetapi ia terus berjalan dan mengabaikannya. Dia berbelok di sudut jalan dan berlari menaiki tangga ke rumahnya dan membanting pintu. Aku mengetuk pintu selama beberapa menit tetapi tidak ada jawaban lalu aku pergi meninggalkan rumahnya mengetahui bahwa tidak ada yang bisa aku lakukan selain menunggu sampai aku melihat dia di sekolah keesokan harinya.

Perjalanan pulang kerumahku tampak lebih lama dari biasanya, padahal rumahku hanya delapan blok dari rumahnya james. di perjalanan pulang aku berpikir keras tentang kejadian tadi bagaimana mungkin dia masih hidup setelah ditabrak mobil dengan kecepatan seperti itu Tidak hanya itu, tetapi dia bangkit tanpa cedera sama sekali. Apakah dia super mutan seperti yang ada di film X-Men? Aku hanya bisa memikirkan satu kemungkinan alasan mengapa dia selamat satu kesimpulan yang logis dan itu adalah keberuntungan sedang ada di pihaknya.

Malam itu, aku berbaring terjaga berjam-jam berpikir tentang bagaimana aku hampir membuat James kehilangan nyawanya. aku masih tidak bisa mengenyahkan peristiwa itu dari piikiranku. Malam tampaknya tidak berlangsung lama saat aku melihat bola menyilaukan cahaya perlahan merangkak naik ke cakrawala.

Pagi itu, aku tiba di sekolah bel pelajaran pertama berbunyi, guru kami ibu Kowell mulai mengabsen muridnya. saat dia memanggil namaku aku menjawab setengah sadar mungkin karena kurang tidur. berikutnya ku mendengar Nama temanku borris dipanggil oleh ibu kowell dan borris menjawab, tapi kemudian borris melihat ke arahku dan bertanya

"hei kawan Mengapa kau begitu murung? Apakah kau tidak bisa tidur semalam? "

Aku hanya menatapnya dengan wajah cemberut dan berkata,

"ada banyak hal yang sedang kupikirkan belakangan ini".

Ibu kowell menjerit didalam kelas dan memarahi kami karena berbicara saat dia sedang mengabsen dan berkata bagamana aku bisa mendengar suara murid lain jika kalian berdua terus berbicara. Kemudian beberapa menit setelahnya suara ibu kowell terus memanggil nama James berkali-kali.

"Sialan! Seharusnya aku tahu james tidak datang " Mengapa aku mengira James berada di sini?" pikirku

Sisa hari kujalankan seperti biasanya meskipun kurang bersemangat. aku mulai kesal dan berteriak pada anak-anak yang sedang berbicara terlalu keras selama jam pelajaran Pendidikan Jasmani. kenapa Bel yang menandai akhir hari sekolah mengerikan ini tidak bisa datang lebih cepat.

Jam sekolah selesai, aku berjalan pulang memutuskan pergi ke rumah James hanya untuk memeriksa keadaanya, tapi aku terlalu lelah dan mengurungkan niatku pergi kerumah james. Aku akan kerumahnya besok setelah aku mendapatkan istirahat yang cukup malam ini.
aku baru tersadar kenapa aku tidak mendapatkan tumpangan bis pulang dari sekolah? Semua anak-anak lain yang tinggal berjarak lima blok dari sekolah mendapat tumpangan kenapa aku tidak? Apa yang membuatku berbeda sehingga aku tidak layak dapat tumpangan?

Sialan! aku terus berjalan, kepalaku mulai sakit. aku melintasi pagar penyeberangan yang membentang di jalan sehingga aku tersandung di pinggir jalan dan mendarat di trotoar yang baru disemen. Aku mendengar suara itu, Suara orang yang aku hanya ingin menjadi temannya.

"James" Aku mendongak keatas pada anak yang berdiri di depanku.
Dia tersenyum dan berkata

"Kau hampir membunuhku, kau beruntung aku masih hidup. mulai sekarang kau harus hidup dengan rasa bersalah ini selama sisa hidupmu, Aku tidak akan membiarkanmu lupa. "

Dia berbalik dan menarik bagian belakang baju compang-campingnya untuk menunjukkan bekas lukanya yang besar mencemari kulitnya. aku merasa dia telah membuatku semakin merasa bersalah.

"Dan sekarang, kutukan telah pindah. Kau sekarang akan membawa beban rasa bersalah dan kau akan bergabung dengan kami, Kau akan bergabung dengan anak-anak yang tidak pernah tidur". ucapnya sambil beranjak pergi.

Aku duduk di sini sekarang, bertahun-tahun berlalu aku hampir tidak memiliki tenaga untuk bergerak bahkan aku hampir tidak tidak bisa mengetik ini. saat ini Aku berumur dua puluh tiga tahun dan aku masih tinggal di rumah orang tuaku. Aku tidak bersekolah lagi setelah hari itu, Aku tidak ingin Borris mengalami nasib yang sama sepertiku. Mungkin masih belum, aku masih ingin dibebaskan dari kutukan ini, kutukan yang mencegah aku hidup dari kehidupanku. Rasa bersalah yang terlalu banyak membuatku tidak bisa untuk mengakhiri hidupku sendiri, jadi aku ingin berbagi cerita ini dengan kalian semua dengan harapan bahwa salah satu dari kalian akan merasa bersalah atas apa yang telah terjadi kepadaku dan mengambil kutukan ini dan Membebaskanku dari rasa bersalahku.

Jadi sekarang, Bergabunglah dengan kami.


Creepypasta IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang