Six

76 20 2
                                    

"Gua gak gampang ngambek kok. Cuma hati gua agak sensitif aja. Apalagi misalnya ngeliat lu sama yang lain, mungkin hati gua bakalan korosif."

***

Kring.. Kring.. Kring..

Suara yang sangat ditunggu-tunggu semua penghuni sekolah pun akhirnya terdengar. Beberapa siswa sudah berhamburan keluar kelas menuju tujuan mereka masing-masing.

Risty yang hari ini mood nya sedang kacau sedari tadi pagi memilih diam dikelas sambil memainkan hp nya.

"Lu kenapa ty? Lagi sakit?" tanya Shafira Liana Haryanto, biasa dipanggil Fira atau Lian. Dia merupakan salah satu dari ke lima sahabat dekat Risty selama di SMA selain Rivan.

"Enggak kok. Gua gak apa-apa" jawab Risty. "Btw lu kemarin kemana? Sania, Hana, Hani,sama Reni juga kemana? Kok dari kemarin gua gak ngeliat mereka ya?".

"Kemarin gua kan ikut olimpiade sains di SMA 95. Lu lupa ya? Kalo Sania lagi sakit. Terus 2H masih diluar kota ,lagi ada acara keluarga. Kalo Reni, gua kurang tau dia kemana. Katanya sih kemarin dia ada acara keluarga juga." perjelas Fira.

"Oh gitu. Mereka enak ya. Kita lagi mikirin pelajaran ,mereka malah lagi ngumpul sama keluarganya."

"Hmm sejak kapan lu mikirin pelajaran? Paling juga lu mikirin van-van lu itu" sindir Fira setelah mendengar omongan Risty.

Yang disindir hanya menunjukkan senyum 3 jari andalannya. "Tau aja lu Fir. Cita-cita lu jadi cenayang ya?"

"G" Hanya satu huruf yang disebutkan Fira sebagai jawaban dari pertanyaan konyol Risty.

"Cie.. Ngambek. Fira ternyata ngambekan ih." ledek Risty sambil menoel pipi sahabatnya yang satu itu.

"Kaya lu kan?"

"Iya, kok lu tau. Kayanya cita-cita lu beneran cenay.." ucapannya terputus karena menyadari bahwa yang tadi bertanya padanya itu bukan Fira, tapi itu.. Rivan .Iya, dia yang tadi bertanya kepada Risty.

Risty berdeham sejenak untuk menetralkan ekspresinya. Setelahnya wajahnya kembali datar seperti tadi pagi. "Ngapain lu?" tanyanya kepada Rivan.

"Lu yang ngapain, ngeledekin orang gampang ngambek tapi sendirinya juga sama."

"Up to me." hanya 3 kata, setelahnya Risty memutuskan untuk meninggalkan kelas sambil menarik tangan Fira. Yang tersisa dikelas hanyalah laki-laki menyebalkan yang sedari pagi membuatnya kesal.

Tapi ternyata Rivan mengikutinya dari belakang. Setelah berhasil mensejajarkan langkahnya, ia mencoba meraih tangan Risty untuk menahannya. "Lu hari ini harus pulang sama gua. Gua gak nerima penolakan" ucap Rivan.

"Gak.Mau." jawab Risty dengan penekanan disetiap katanya. Ia berusaha untuk melepaskan tangannya yang saat ini ada digenggaman tangan Rivan.

Karena Rivan sudah kesal dengan gadis yang saat ini berjalan menjauh darinya itu akhirnya memutuskan untuk berlari dan tiba-tiba ia menggendong Risty ala bridal style.

Hal yang dilakukan Rivan itu tidak terlepas dari teriakan histeris siswa-siswi SMA Bhakti Mulya, tanpa terkecuali Fira yang saat ini tengah melihat sahabatnya berada di gendongan seorang Rivano Tanaika.

Sedangkan Risty, dia saat ini masih agak speechless karena tindakan Rivan yang secara mendadak menggendongnya didepan umum. Tapi setelah berhasil mengembalikan pikirannya yang sedari tadi melayang-layang entah kemana akhirnya ia...

"Aaaaaa.. Lu ngapain gendong gua kaya gini? Turunin gak?!" berteriak sambil memukul-mukul dada bidang Rivan.

Yang dipukuli hanya diam dan tetap melanjutkan perjalanannya menuju parkiran sekolah. Sedangkan yang digendong masih berusaha memberontak sambil terus memukulinya. Rivan tidak peduli dengan orang-orang yang melihat kearah mereka berdua dengan tatapan kaget, iri, kagum, marah, dan berbagai ekspresi lainnya.

Oh iya, perlu kalian ketahui bahwa Rivan dan Risty merupakan most wanted di SMA BM. Jelas saja apa yang terjadi barusan itu mengundang perhatian siapapun yang melihatnya.

Sesampainya di mobil, ia menurunkan Risty dan berdudukannya di kursi samping kemudi. Sedangkan Risty masih diam dengan wajah yang kelihatannya seperti sedang menahan marah. Padahal wajah merah padamnya karena menahan malu, bukan marah. Tapi ia hanya pura-pura jutek, oleh karena itu kelihatannya ia seperti sedang marah.

Setelah memastikan perempuan disampingnya sudah berada didalam mobilnya, Rivan memutari mobil untuk menuju pintu pengemudi untuk segera menjalankan mobilnya meninggalkan gedung sekolah.

"Masih marah nih?" tanyanya yang masih tidak mendapat Respon dari Risty. "Gini aja deh, lu boleh nyebutin 1 permintaan dan sebisa mungkin bakalan gua lakuin. Gimana?"

"Oke deal. Nanti malem gua kasih tau permintaan gua apa."

Rivan hanya menganggukan kepalanya sebagai respon dari jawaban Risty.

Disampingnya, Risty sedang tersenyum puas sambil memikirkan kira-kira permintaan apa yang menyulitkan Rivan tetapi tetap menguntungkan untuknya.

Dan akhirnya satu ide muncul diotaknya. Dia sudah menemukan permintaan apa yang cocok untuk Rivan. Ia merasa bahwa ide nya kali ini cukup bagus.

***

Mulmed : Shafira Liana Haryanto

Kira-kira apa ya permintaan Risty buat Rivan? 🤔

Jangan lupa voment.
Maafin kalo masih garing bin kriuk Kobe *nah kan kenapa jadi ngiklan? 😂

CertezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang