Ten

14 1 0
                                    

"Mungkin aku salah jika aku melarangmu untuk dekat dengannya. Tapi hatiku berkata, jika membiarkanmu dekat dengannya itulah yang salah. Karena itu berarti aku menyerah untuk berusaha membuatmu bahagia."

***

Risty melangkahkan kakinya menyusuri koridor menuju kelasnya. Hari ini ia berangkat ke sekolah diantar oleh papahnya, karena Rivan hari ini tidak masuk sekolah karena ada acara keluarga. Ia berjalan dengan kurang semangat, tidak seperti biasanya yang selalu semangat dan ceria. Ia berjalan sambil menunduk seolah semangat hidupnya sudah tidak ada.

BRUK

"Aw.. " ringis Risty yang sudah jatuh terduduk dilantai sambil mengusap-usap bokongnya yang sakit karena tabrakan tadi.

Pria didepan Risty pun mengulurkan tangannya untuk membantu Risty untuk berdiri. "Hobi banget jalan sambil nunduk ya?" ucapnya sambil tersenyum menatap Risty.

Seolah mengenali suara tersebut, Risty pun akhirnya menoleh kearah pria didepannya dan mengabaikan uluran tangan pria tersebut. "Dan lu juga hobi banget nabrak gua" ucap Risty kesal karena ini yang kedua kalinya ia dan Alex bertabrakan.

"Dih lu yang nabrak padahal. Lu juga yang jalannya bukannya liat kedepan malah liat kebawah kaya orang lagi nyari koin" jawab Alex. Ya, bertabrakan dengan Risty tadi adalah Alex. "Yaudah cepetan berdiri, bentar lagi bel masuk bunyi nih"

"Bantuin!" rengek Risty seperti anak kecil.

Alex mendengus pura-pura kesal, padahal ia sedang menahan untuk tidak mencubit pipi Risty karena ia sangat menggemaskan ketika sedang seperti itu. "Dasar manja" ia mengulurkan tangannya untuk membantu Risty.

"Thanks" ucap Risty sembari tersenyum kepada Alex.

"You're Welcome. Lain kali kalo jalan itu liat kedepan ya" entah mendapat keberanian darimana ia mengelus kepala Risty.

Risty yang melihat Alex yang tiba-tiba mengelus kepalanya pun agak merasa salah tingkah. "Hehe. Siap kapten" jawabnya.

"Yaudah yuk kita ke kelas" ajak Alex kepada Risty.

"Hah?" tanya Risty bingung.

Alex menghela nafas lelah. "Lu gak lupa kan kalo kelas kita sebelahan? So, ayo kita ke kelas. Keburu masuk nih"

"Oh iya lupa" jawabnya sambil menyengir.

Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju ke kelasnya masing-masing. Disepanjang jalan banyak siswa-siswi yang memperhatikan mereka berdua, karena biasanya Risty selalu bersama bodyguard nya yaitu Rivan. Dan kali ini ia berjalan berdua bersama pria selain Rivan.

"Risty gak usah serakah dong! Kemarin Rivan, sekarang Alex. Semuanya lu embat"

"Lah tumben gak sama bodyguard nya"

"Ganti-ganti cowo mulu mbak. Gak bosen?"

"Duh bebeb Rivan pasti misalnya ngeliat bakalan kit-ati."

"Risty sama Alex cocok deh. Rivan buat gua aja ya Ris."

Banyak sekali ucapan-ucapan yang dilontarkan siswa-siswi yang berada disepanjang koridor.

"Berisik banget sih mereka" ucap Risty kesal mendengar ucapan mereka.

"Udah gak usah didengerin" jawab Alex.

Akhirnya Risty pun sampai didepan kelasnya.

"Gua ke kelas ya Ris"

"Oke. Bye" Jawabnya sembari tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CertezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang