CHAPTER 16 RONY (PART 1)

13.3K 1K 2
                                    

Setelah menyelesaikan ujian kenaikan kelas dan setelah mengadakan perayaan kenaikan kelas meskipun acara perayaan kenaikan kelas itu terhenti di tengah-tengah karena keributan yang diciptakan oleh hantu Mia, kini tibalah saatnya menjalani liburan sekolah.

Selama liburan ini, aku sama sekali tidak memiliki satu pun rencana. Haah ... andai saja aku memiliki seorang kekasih, mungkin situasinya tidak akan menjadi seperti ini. Pasti sangat menyenangkan jika aku berkencan atau menghabiskan waktu berdua dengan kekasihku. Namun sayangnya hingga kini aku harus membiasakan diriku hidup sebatangkara seperti ini.

"Drrrrrttt ... Drrrrrttttt ... Drrrrrtttt ..."

Suara getaran yang berasal dari handphoneku itu cukup membuatku terkejut. Aku beranjak bangun dari posisi dudukku dan dengan malas berjalan mendekati meja di mana handphoneku berada saat ini.

Begitu tiba di dekat meja, aku mengambil handphoneku. Rupanya ada sebuah panggilan masuk untukku dan penggilan itu berasal dari Leslie. Aku merasa heran kenapa dia meneleponku di saat liburan seperti ini? Lalu aku segera mengangkat teleponnya.

"Hallo ..."

"Hai Angie ... apa yang sedang kau lakukan?"

"Aku ... hmmmm ... sedang bersantai sendirian di rumah. Kau sendiri?"

"Aku juga sedang bersantai di rumah. Rasanya bosan sekali, orangtuaku sedang pergi jadi aku sendirian di rumah. Oh iya Angie, bagaimana jika kita membuka segel salahsatu hantu yang disegel oleh Sylvia? Membosankan sekali rasanya tidak ada kegiatan seperti ini."

"Memangnya kau tidak pergi berkencan dengan Sean?"

Suasana tiba-tiba berubah menjadi hening, aku tidak mendengar suara Leslie lagi, dia sama sekali tidak menjawab pertanyaanku.

"Leslie ... kau baik-baik saja kan?"

"Hmmmm ... ya aku baik-baik saja. Aku akan ke rumahmu sekarang. Kita berangkat ke sekolah sama-sama."

"Baiklah ..."

Setelah itu Leslie memutus teleponnya. Dari reaksi Leslie tadi ketika aku menanyakan tentang Sean, sepertinya hubungan mereka belum membaik. Aku ingin sekali membantu mereka agar mereka bisa kembali bersama, hanya dengan melihat tatapan mereka, aku tahu mereka saling menyayangi.

"Ting Tong ... Ting Tong ..."

Terdengar suara bel yang menandakan ada seseorang yang berkunjung ke rumahku. Sebenarnya tanpa melihatnya pun aku sudah menduga siapa yang datang ke rumahku. Untuk memastikan dugaanku ini benar, aku berjalan menuju pintu. Aku pun segera membuka pintu itu.

"Hai Angie ...."

Seperti yang aku duga memang Leslielah yang datang berkunjung ke rumahku.

"Apa kau akan pergi ke sekolah dengan pakaian seperti itu?"

"Ya ... memangnya kenapa?"

"Tapi ini kan hari libur, kau datang ke sekolah bukan untuk mengajar hari ini. Ayo aku akan memilihkan pakaian untukmu!!"

Leslie menarik tanganku, memaksaku untuk mengikutinya. Sebenarnya sekarang ini aku sedang mengenakan pakaian yang biasa aku kenakan. Yaitu pakaian longdress hitam kesukaanku. Aku memang sangat menyukai warna hitam, menurutku warna hitam itu memancarkan aura kegelapan yang menyeramkan. Aku yang merupakan keturunan dari keluarga cenayang yang sudah terbiasa berurusan dengan hantu, sudah sewajarnya jika penampilanku mengerikan. Aku harus memperlihatkan aura yang berbeda dengan orang-orang biasa, itulah sebabnya menurutku pakaian berwarna hitam ini membantuku menunjukkan aura mengerikan itu.

Leslie membawaku ke kamarku dan tanpa meminta izin dulu dariku dia membuka lemari pakaianku.

"Ya ampun ... pakaianmu warna hitam semua ya ... apa kau ini pecinta warna hitam?"

"Iya begitulah ..."

"Tapi jangan setiap hari memakai pakaian hitam dengan model yang sama, kau terlihat norak dan orang akan mengira kau tidak pernah ganti pakaian. Selain itu kau juga terlihat tidak menarik."

"Enak saja, tentu saja aku selalu ganti pakaian tiap hari, kau tidak lihat lemariku penuh dengan pakaian?"

"Ya ... ya ... aku tahu. Tapi orang lain mana tahu itu. Kau selalu memakai pakaian dengan model dan warna yang sama, orang lain akan mengira kau tidak ganti pakaian. Selain itu orang lain juga akan bosan melihatmu berpenampilan seperti ini setiap hari. Hari ini kau harus tampil berbeda."

Leslie mengacak-acak pakaian yang ada di lemariku. Kemudian dia menemukan pakaian rahasia yang aku sembunyikan. Ya ... sebuah pakaian yang memiliki kenangan buruk dalam hidupku.

"Waah ... pakaian ini lucu sekali. Kau pasti akan terlihat cantik dan manis jika mengenakan pakaian ini Angie."

"Berikan padaku, aku tidak mau memakai pakaian itu."

"Tapi kenapa? Padahal pakaian ini sangat manis."

Aku tidak menjawab pertanyaan Leslie, aku merebut pakaian itu dari tangannya dan memasukkannya kembali ke dalam lemari.

"Kita ini akan pergi menemui hantu atau pergi berkencan dengan pacar?"

"Te ... tentu saja pergi menemui hantu ..."

"Ya sudah ... kenapa pakaianku kau permasalahkan. Ayo cepat kita pergi!!"

Aku berjalan meninggalkan Leslie, Leslie segera mengejarku.

Dengan menaiki mobilku, kami berdua pergi menuju Grandes High School.

Grandes  High School (Angie) [Proses Penerbitan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang