"Hai Leslie ... apa hari ini kau sudah memiliki rencana?"
"Tidak ... memangnya kenapa Angie?"
"Ooh ... kau tidak pergi dengan orang tuamu?"
"Tidak ... mereka memiliki kesibukkan mereka masing-masing. Ada apa Angie?"
"Begini ... aku ingin mengajakmu ke suatu tempat."
"Ke mana? Pasti ke sekolah kan?"
"I ... iya dari mana kau tahu?"
"Hahaha ... memangnya kau akan mengajakku ke mana lagi kalau bukan sekolah. Kau ingin meminta bantuanku berkomunikasi dengan hantu kan?"
"Iya begitulah ... sebenarnya ada hantu yang ingin aku tolong."
"Baiklah ... aku akan ke rumahmu ..."
"Tidak Leslie ... aku yang akan menjemputmu di Apartemenmu."
"Hmmmm ... baiklah kalau begitu ..."
Aku merasa sudah seharusnya aku yang menjemput Leslie karena akulah yang mengajaknya pergi. Semenjak bangun tidur tadi aku tidak bisa berhenti memikirkan pesan Sylvia di dalam mimpiku. Dia memintaku untuk melepaskan segel hantu Aleha. Aku ingat betul dulu Sylvia pernah mengatakan bahwa hantu Aleha tidak memiliki dendam, dia hanya memiliki keinginan untuk disampaikan kepada teman-teman sekelasnya. Mungkin itulah alasan Sylvia menyuruhku untuk melepaskan segelnya dan membantu Aleha untuk mengabulkan keinginannya itu.
Setelah selesai bersiap-siap, aku mengendarai mobilku menuju Apartemen Leslie. Sebenarnya aku sudah cukup sering mengantar Leslie pulang ke Apartemennya tapi belum pernah sekali pun aku masuk ke Apartemennya.
Jarak antara rumahku dan Apartemen Leslie tidak terlalu jauh sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama hingga aku tiba di Apartemennya.
Aku turun dari mobilku dan berjalan memasuki gedung Apartemen Leslie. Jika melihat mewahnya gedung Apartemen ini cukup membuktikan bahwa orangtua Leslie cukup kaya.
Aku ingat dulu Leslie pernah memberitahuku bahwa Apartemennya berada di lantai 38, dengan menaiki lift aku pun pergi menuju lantai 38.
Lift ini melaju dengan cepat hingga tidak terlalu lama aku sudah tiba di lantai 38. Aku tidak tahu di mana Apartemen Leslie berada, karena itu aku menanyakannya dengan menelepon Leslie.
"Hallo ..."
"Hmmmmm ... Leslie ... aku sudah berada di lantai 38, Apartemenmu ada di sebelah mana?"
"Ooh kau sudah tiba ... Apartemenku bernomor 9889 ..."
"Ooh oke ... aku akan segera ke sana ..."
Aku memutus teleponnya dan berjalan mengitari lantai 38 itu untuk mencari Apartemen bernomor 9889 yang merupakan Apartemen Leslie.
Tidak terlalu lama aku mencari, aku akhirnya menemukan Apartemen itu. Sebelum aku menekan bel pada pintu itu, aku dikejutkan oleh pintu yang tiba-tiba terbuka.
"Hai Angie ... masuklah ..."
"Dari mana kau tahu aku sudah berada di depan pintu Apartemenmu?"
"Sejak tadi aku mengintip melalui lubang pintu ini. Sudahlah ayo cepat masuk!!"
Leslie menarik tanganku sehingga aku tidak memiliki pilihan lain selain menuruti keinginannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grandes High School (Angie) [Proses Penerbitan]
HorrorAngie Megan... seorang wanita yang dilahirkan dalam keluarga cenayang. Dia frustasi karena tidak memiliki kemampuan untuk melihat dan berkomunikasi dengan hantu tidak seperti ayah dan kakeknya. untuk mengasah kemampuannya, dia memilih menuntut ilmu...