"Nabila, tolong beliin ayah obat dulu ya, nak" kata seorang laki-laki paru baya yang duduk di sebuah kursi kayu yang sudah tua.
Nabila yang baru saja menghidangkan secangkir teh hangat kepada ayahnya mengangkat wajahnya, menatap wajah ayahnya lekat-lekat sambil tersenyum.
"Iya, Yah. Nabila pergi dulu ya. Assalamu alaikum" kata Nabila sambil berdiri lalu mencium punggung tangan ayahnya.
"Uhhuk..Uhhuk.. Wa alaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh" kata Ayah Nabila sambil terbatuk lagi. Ia memegangi dadad dan menutupi mulutnya.
Nabila menyusuri jalanan sambil memperhatikan sekelilingnya. Ia bersenandung kecil. Sesekali ia tersenyum ramah kepada orang-orang yang menyapanya.
Langkah Nabila terhenti saat mendengar suara anak kecil yang menangis. Nabila mempertajam pendemgarannya. Ia menoleh kesamping dan mendapati seoang anak kecil perempuan tengah berjongkok sambil menangis dipinggir jalan. Hati Nabila tergerak untuk mendekati anak kecil tersebut.
Nabila berjongkok didekatnya sambil mengelus rambut hitam anak kecil itu yang dibiarkan terurai begitu saja.
"Kamu kenapa?" Tanya Nabila dengan nada lembut.
Anak kecil itu mengangkat wajahnya. Nabila sangat iba melihat keadaan anak kecil itu. Matanya mulai memerah, begitupun hidungnya.
"Adek kenapa?" Tanya Nabila. Tangannya terulur untuk menghapus air mata anak kecil itu.
"Papa... Vira mau ketemu sama papa..." kata anak kecil itu.
Nabila melihat sekelilingnya. Lalu kembali ke anak kecil itu. Nabila berfikir jika anak ini pasti terpisah dari orang tuanya.
"Sekarang, adek ikut sama kakak aja dulu ya. Nanti kakak temenin nyariin papa ya" kata Nabila dengan lembut.
Nabila bersyukur dalam hati anak kecil yang bernama Vira itu mau mengikutinya. Nabila menggenggam tangan mungil itu dan mengajaknya ke toko obat terlebih dahulu.
"Assalamu alaikum.." kata Nabila.
Seorang laki-laki datang menghampiri Nabila.
"Wa alaikumussalam. Mau beli obat lagi, mba?" Tanya pemilik toko itu.
"Iya, mas. Obat ayah sudah habis" kata Nabila sambil tersenyum.
"Tunggu sebentar ya, mba" kata laki-laki itu.
"Kak, itu papa" kata Vira sambil menarik-narik tangan Nabila. Nabila menunduk lalu mengikuti atah pandang Vira yang menatap seorang laki-laki yang sedang membelakangi Nabila dan Vira.
"Papa..." teriak Vira sambil berlari ke arah laki-laki itu.
"Ini ob..."
"Ini uangnya, mas. Makasih" kata Nabila sambil mengambil obat dan memberikan uangnya. Ia segera berlari menghampiri Vira. Jangan sampai Vira salah orang dan malah bertemu dengan orang jahat.
Laki-laki yang dipanggil papa oleh Vira berbalik. Tepat setelah ia berbalik, Vira sudah memeluk kakinya. Nabila berhenti didekat keduanya. Laki-laki itu melepas pelukan Vira lalu berjongkok dan memeluk Vira dengan erat.
"Kamu dari mana aja, sayang. Kamu gak pa-pa kan?" kata laki-laki itu. Ia mencium kepala Vira.
"Vira gak pa-pa." Vira melepas pelukannya.
"Tadi, ada kakak ini yang nemuin Vira dan bawa Vira kesini" kata Vira sambil tersenyum. Laki-laki itu mendongak lalu berdiri.
"Terima kasih banyak ya udah ngejagain Vira" kata laki-laki itu sambil tersenyum kearah Nabila. Keduanya sambil bertatapan sesaat sebelum Nabila melepas kontak mata itu dengan menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma Istri Rahasia
RomanceBEBERAPA PART DI PRIVATE ACAK (khususnya adegan 18+). HARAP FOLLOW AKUN DULU SEBELUM MEMBACA😊 HATI-HATI SAAT MEMBACA CERITA INI. Bagaimana perasaanmu saat melihat suami yang sangat kamu cintai bersama wanita lain, didepanmu, setiap hari? Sakit? It...