11

6.6K 371 5
                                    

Jimin pov
Aku minum hingga aku sedikit pusing tapi belum sampai kehilangan kesadaranku,tak kuhiraukan pria yang ada disampingku ini.

Ia juga hanya diam meminum minumannya dan sesekali ia melirikku,aku minum 1 botol penuh dan mulai pusing aku bahkan tak bisa berdiri dengan tegak lagi.

Author pov
"Kau mau kemana?"tanya suga pada jimin tapi diacuhkan,
"Kau sudah mabuk"seru suga pada jimin,

"Yak siapapun kau jangan halangi aku"teriak jimin tak sadar
"Ayo aku akan membawamu pergi dari sini kau sudah mabuk"suga membawa jimin keluar dari club dengan jimin yang merancau tak jelas.

Suga membawa jimin dengan mobilnya ia tak peduli jika nanti teman dari jimin mencarinya atau tidak,ini bukan salahnya.

"Dimana rumahmu?"tanya suga pada jimin yang masih merancau tak jelas,
"Aku tak punya rumah"jawab jimin ditengah ketidaksadarannya,

"Sialan aku berniat menghabiskan waktu dengan pria manis aku malah terjebak dengan bocah sma ini!"kesal suga menatap jimin,

"Akan kubawa kemana anak ini?tak mungkin aku membawanya kerumah,"suga berpikir dengan serius.

"Baiklah kau akan kubawa kehotel lalu aku akan pergi"suga mendapatkan ide,

Mobil melaju menuju hotel terdekat,suga memakirkan mobilnya dan membawa jimin masuk.

Setelah memesan mereka masuk kedalam lift,
"Ahjussi apa aku tak tampan?"rancau jimin menatap suga sayu,

"Apa aku tak seksi?padahal tae bilang kalau bokongku sangat seksi"jimin menghadapkan bokongnya kearah suga.

Suga yang dihadapkan dengan kelakuan jimin melototkan matanya terkejut akan apa yang dilakukan oleh jimin.

"Ahjussi . . Ahjussi . . "Rengek jimin memegang tangan suga,
"Apa yang kau lakukan?"suga kewalahan akan kelakuan jimin.

"Cium aku ahjussi!"pinta jimin memajukan bibirnya dan suga yang menghindar,
"Huweee ahjussi tak mau menciumku jadi yang dikatakan mereka benar kalau aku jelek huwaaa"jimin menangis

"Yak apa yang kau lakukan,jangan menangis"teriak suga bingung mendiamkan jimin,

"Ahjussi memarahiku huwaaaa"teriakan jimin membuat suga kalang kabut,
"Yak jangan menangis aku takkan membentakmu aku janji tapi kumohon jangan menangis lagi"pinta suga bingung,

"Hiks . . Hiks jan . . Ji . . Ahjussi .. hiks . . Tak marah . . Hiks . . Lagi"seru jimin sesengukan

"Aku janji"balas suga menghela nafas lega,
"Ahjussi kita mau kemana?"tanya jimin bingung
"Kita akan tidur"balas suga acuh

"Ahjussi akan meniduriku?"tanya jimin melotot,
"Tid. . "
"Huwaaa . . Ahjussi mesum"sebelum suga menyelesaikan ucapannya jimin menangis lagi.

"Aku takkan menidurimu . . Diamlah"ucapan suga tak didengar jimin,
"Huwaaaa . . Mesum mesum mesum"teriak jimin memukul suga,

"Diam atau kucium kau"ancaman suga berhasil jimin menghentikan tangisnya dan menutup mulutnya.

"Pintar,ayo keluar"ajak suga menyeret tangan jimin,
"Ahjussi lantainya ada dua aku tak bisa berjalan,aku pusing"keluh jimin

"Lalu aku harus apa?kau mau kutinggal"suga menatap jimin jengah,
"Ahjussi gendong aku,aku pusing"pinta jimin merentangkan tangannya,

Suga yang melihat itu sedikit tergoda,
"Apa yang akan kudapatkan jika aku mengendongmu?"tanya suga meminta imbalan.

Jimin menatap suga dan berpikir dengan raut wajah lucunya,
"Ahjussi pelit"teriak jimin
"Tak ada yang gratis didunia ini"jawab suga menatap jimin

"Apa yang akan kau beriakan?"tanya suga kembali,
"Huum . . Apapun tapi gendong dulu aku sangat pusing"jawab jimin memegang bahu suga

"Apapun"suga memastikan dan jimin mengangguk lucu,
"Baiklah"suga membopong jimin ala bride style,
"Biar kau tak jatuh"seru suga dan jimin diam.

Mereka berjalan menuju kamar 1022,jimin tampak nyaman dalam gendongan suga.
Suga menatap jimin dan tersenyum melihat tingkah lucu jimin yang tertidur.

Suga membuka pintu kamar mereka dan masuk,suga meletakkan jimin dikamar tidur saat suga akan menutup pintu tiba-tiba ia merasa ada yang memeluknya dari belakang.

"Ahjussi"jimin memangil namanya,
"Kau bilang kau pusing"seru suga menatap jimin yang tengah memeluknya,

"Jangan pergi aku takut"jimin memeluk suga erat,
"Aku takkan kemana-mana"sahut suga
"Tadi ahjussi meninggalkan aku"seru jimin dengan bibir mengerucut,

"Aku cuma menutup pintu"jawab suga mencubit bibir jimin,
"Ahjussi tak bohong"tanya jimin menatap suga curiga
"Aku tak bohong"jawab suga dan jimin mengangguk,

"Ayo tidur"ajak suga dan mengandeng jimin ketempat tidur,
"Berbaringlah"pinta suga
"Ahjussi juga"jawab jimin dan mereka berbaring bersama,

"Ahjussi peluk aku"pinta jimin manja,suga memeluk jimin seperti kemauannya.

"Tidurlah"seru suga memeluk jimin dari depan,
Mereka tertidur dengan memeluk satu sama lain.

Pertengahan malam jimin terbangun,
"Aku haus"seru jimin dan pergi mencari minum dikulkas,
Saat menemukanya jimin langsung meminumnya tanpa tau apa yang ia minum.

Suga terbangun mendengar suara seseorang,
"Kemana anak itu?pasti ia yang berisik dan membuatku terbangun"kesal suga dan pergi keasal suara,

Suga berjalan kearah sofa dan melihat jimin yang tiduran dan gelisah,
"Apa yang terjadi?"tanya suga khawatir,
Tak ada jawaban dari jimin.

Suga menatap botol yang berserakan dilantai dan memungutnya,
"Apa kau minum ini?"tanya suga dan jimin menganguk,

"Apa kau tau apa yang kau minum?"tanya suga,
"Ahjussi disini sangat panas dan rasanya mau meledak"jawab jimin mengeliat tak nyaman,

"Tentu saja kau minum obat perangsang bocah,apa yang harus kulakukan padamu sekarang?,"

"Tak mungkin aku menyentuhmu,tapi kalau aku tak melakukannya kau akan menderita"kesal suga bingung menatap jimin yang mengeliat,

Jimin memegang tangan suga,
"Ahjussi tolong aku,lakukan apapun agar rasanya hilang"seru jimin pasrah,

"Kau tau apa yang kau bicarakan bocah"tanya suga dan jimin menganguk,

"Baiklah karena kau yang meminta,jangan salahkan aku kalau besok kau menangis"seru suga mendekat kejimin yang tidur disofa.

Fin.
Lanjut

HOT DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang