13

8.3K 362 1
                                    

Taehyung dan jungkook kembali keatas untuk istirahat melepas lelah dengan minum kembali bersama jimin.

Mereka tak melihat jimin ditempatnya,
"Hyung kemana jimin hyung?"tanya jungkook pada taehyung yang mengeleng.

"Aku akan bertanya"jawab taehyung pergi bertanya pada bartender,
"Apa kau lihat laki-laki yang tadi duduk disana"tanya taehyung menunjuk kearah bangku yang diduduki jungkook.

"Bukan yang itu,rambutnya hitam belah tengah,memakai jaket hitam,ia sedikit cubby dan juga ia memiliki wajah imut"taehyung menyebutkan ciri-ciri jimin.

Bartender itu mengingat-ingat,
"Ah pria itu,tadi ia duduk disana dan pergi dengan lelaki ah aku ingat lelaki itu menitipkan ini"bartender itu menyerahkan kertas pada taehyung.

"Baiklah terima kasih"ucap taehyung dan kembali kebangku tempat jungkook.

"Bagaimana hyung?"tanya jungkook khawatir,
"Jimin menitipkan kertas pada bartender tadi"jawab taehyung memperlihatkan kertas itu.

Taehyung membukanya,
"Aku pergi nanti aku telepon"ucap taehyung membaca kertas itu.

"Memangnya jimin hyung pergi dengan siapa?"tanya jungkook penasaran,
"Aku tak tahu mungkin jimin punya teman disini dan kebetulan bertemu"jawab taehyung

"Tapi bagaimana jika itu bukan jimin hyung?"jungkook panik
"Akan kutelepon saja jimin"taehyung menelepon jimin tapi tak ada jawaban.

Ia mencoba beberapa kali tapi tetap tak ada jawaban,
"Tak ada jawaban,mungkin jimin sudah tidur akan kukirim pesan saja"taehyung berusaha membuat jungkook tenang.

"Jangan khawatir jimin pasti baik-baik saja,lebih baik kita pulang kalau besok masih tak ada panggilan aku akan memangil polisi",seru taehyung dan jungkook mengangguk.

Mereka meninggalkan club itu dan kembali kerumah tanpa jimin.

Jimin pov
Aku terbangun karena cahaya matahari yang bersinar,
"Arghttt . . Sakit"aku mencoba duduk tapi ia merasakan sakit pada bagian belakangnya.

"Apa yang terjadi kenapa sakit sekali ughh . . Pusing sekali"keluhku,

Aku menatap sekitar dan melihat pakaian yang semalam kugunakan berserakan dilantai,

Aku mengecek pantatku dan kurasakan basah,kulihat tubuhku aku telanjang dan sialan tubuhku memiliki bercak-bercak berwarna merah yang kuyakini kissmark.

Sialan aku telah menghilangkan keperjakaanku pada orang yang tak kukenal,aku menatap nota yang ada dinakas samping.

Apa orang yang tadi malam duduk disampingku,tapi aku tak terlalu hapal pada setiap orang yang kutemui arght double sialan.

'Malam yang sangat menyenagkan mungkin kita bisa mengulangnya lagi jika kita bertemu lagi,ah maaf kalau kau tak bisa bangun tadi malam kau sangat nakal aku benar-benar menyukai pangilan daddy,desahanmu membuatku tak ingin berhenti, baiklah selamat istirahat aku sudah membayar kamarnya
Muach son your daddy suga"

Sialan bagaimana aku bisa pulang jika seperti ini mungkin aku akan istirahat sebentar agar sakitnya berkurang.

Aku terbangun pukul 11.30 siang rasanya masih sakit tapi tak seperti tadi pagi,
Aku mengingat lagi rupa orang yang tadi malam bersamaku sialan bahkan aku tak tahu rupanya apa ia tampan,tua atau yang lainnya.

Samar-samar aku mengingatnya walau tak semua,bekasnya masih ada dimana-mana bahkan belum dibersihkan sialan.

Aku ingat kalau aku berteriak sangat keras menikmati kegiatan itu dijendela ituzsialan rasanya aku tak memiliki harga diri lagi sekarang.

Bunyi ponselku aku mengangkatnya,
"Iya tae maaf aku tak memberi tahumu aku ada ditempat temanku dan aku akan pulang nanti siang sampaikan maafku untuk jungkook karena membuatnya cemas aku tutup dulu sampai nanti"

Tak kubiarkan tae bicara aku harus cepat pulang agar mereka tak curiga padaku
Aku masuk kamar mandi.

Setelah selesai aku masih mengeringkan rambutku ketika pintu diketuk aku membukanya,

"Selamat siang tuan baju dan pesanan anda tuan"sapa pelayan itu
"Tapi aku tak memesan apapun"kataku
"Bukan anda tapi pria yang bersama anda yang memesannya untuk anda"jawab pelayan itu menyerahkan barang itu padaku dan pergi.

Aku masuk dan melihat baju itu sepertinya pas untukku lalu ada celana longar juga jaket,aku melihat kotak kecil didalamnya saat kubuka ternyata isinya salep untuk bokongku.

Aku memakainya dan merapikan kembali baju yang tadi malam lantas pergi dari hotel.

Aku menaiki taksi agar sampai dirumah tae,aku bingung harus mengatakan apa saat bertemu mereka nanti.

Aku sampai digerbang rumah min,terlihat jungkook dan taehyung menungguku aku maju kearah mereka dengan terpincang.

"Hyung kau kenapa?"tanya jungkook khawatir
"Aku jatuh dari tangga dan kakiku sakit jangan khawatir aku sudah kedokter"bohongku pada mereka,

"Tapi tak ada yang parahkan?"tanya taehyung
"Hanya memar dan dokter memberiku salep dan juga vitamin"sahutku tak ingin mereka curiga.

"Maaf tadi malam tak bilang apapun pada kalian"sesalku menatap keduanya,
"Tak apa hyung yang penting kau meninggalkan pesan pada kami"jawab jungkook membuatku bingung,

Aku merasa bahwa aku tak meninggalkan apapun,pasti pria yang tadi malam.

"Ayo masuk kau belum makankan?"seru taehyung dan aku mengangguk,kami masuk kedalam dengan aku yang dipapah mereka.

Sialan rasanya sangat sakit untungnya aku memakai celana longgar kalau tak pasti sudah berdarah lagi.

Kami pergi untuk makan siang,aku ingat kalau daddy tae akan pulang hari ini tapi aku tak melihatnya sama sekali.

"Tae daddymu belum datang?"tanyaku menatap tae
"Daddy masih dijalan sebentar lagi mungkin sampai"jawab tae mengambil makanan,

Aku mengangguk paham,
"Kalian pulang jam berapa?"tanyaku
"1 pagi kami mengantar hoseok hyung dulu baru pulang"jawab jungkook kembali makan,

Saat kami tengah makan aku mendengar suara mobil yang dimatikan aku menoleh kearah tae,

"Siapa?"tanyaku
"Mungkin daddy aku periksa dulu"jawab tae dan pergi
Kami melanjutkan makan,aku mendengar suara teriakan tae yang memangil daddy dengan keras.

Mungkin itu daddynya yang baru sampai,aku menatap jungkook,
"Kook ayo keluar daddy tae sudah datang"ajakku dan kami pergi kedepan.

Aku melihat tae memeluk daddynya erat,tunggu aku seperti pernah melihat orang itu.

Aku menatap mereka dan saat tae melepas pelukan itu aku melihatnya pria itu,

Fin chap ini masih nunggukah?

HOT DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang