30

8K 351 96
                                    

Taehyung pov
Aku bahagia akhirnya daddy mendapatkan apa yang ia inginkan,karena seingatku daddy tak pernah meminta apapun.

Bahkan dulu haraboji dan halmeoni yang mencari pasangan untuk daddy setelah daddy bercerai tapi daddy tak menikahi satupun wanita yang diperkenalkan oleh haraboji dan halmeoni.

Yang aku tahu malahan daddy menyukai lelaki manis,seperti yang pernah kulihat tapi semenjak daddy pergi untuk bekerja aku tak tahu lagi apa yang daddy lakukan.

Tapi mendengar daddy mengatakan bahwa daddy meniduri jimin,ternyata memang benar daddy menyukai lelaki berparas manis seperti jimin.

Aku takkan marah jika daddy menikahi jimin karena bagaimanapun aku sudah tahu jimin jadi bukan masalah lagi.

Daddy telah mendapat kebahagiaanya dan sekarang giliranku mendapatkannya.

Aku pergi mencari jungkook lelaki manis yang kucintai,akan kupastikan malam ini aku akan mendapatkannya.

Ah itu dia kookie,
"Kookie!"panggilku dan ia menoleh
"Ada apa hyung?"tanyanya padaku,

"Eomma appa bolehkah aku membawa jungkook pergi?"tanyaku pada appa dan eomma jeon

"Pergilah tapi jangan pulang terlalu larut"appa jeon mengigatkan dan aku mengganguk.

Aku mengandeng tangan jungkook,aku lupa berpamitan pada daddy.

"Daddy aku akan pergi bersama jungkook"aku meminta ijin,
"Jangan pulang larut kalau sudah selesai lebih baik antar saja jungkook langsung kerumahnya"daddy memberi ijin dan aku membawa jungkook kemobil yang menjadi hadiah.

"Memangnya kita akan kemana hyung?"tanya jungkook
"Aku ingin jalan-jalan dan kau akan menemaniku"balasku mengemudikan mobil keluar.

"Kenapa kita tidak ikut pestanya saja sampai selesai?"tanya jungkook penasaran,
"Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu"balasku dan jungkook mengangguk paham.

Mobil menuju kearah sungai han,aku menghentikannya dan turun dari mobil.

Aku berjalan lebih dulu disusul jungkook dibelakang,aku mendudukan diriku direrumputan diikuti jungkook.

"Apa yang ingin kau bicarakan hyung?"tanyanya menatapku,
"Pemandangannya indah ya kook"kataku mengalihkan pembicaraan,

Aku masih mengumpulkan keberanianku dan menurutku belum saatnya,

"Kau tak menjawabku hyung"kesalnya karena aku tak menjawabnya,
"Oh ya kook kau akan mengambil jurusan apa??"tanyaku mencari tahu,

"Emmm . . Aku akan mengambil jurusan bisnis hyung karena aku akan meneruskan perusahaan appa"jawabnya aku bisa melihat ada kesedihan dinadanya.

"Apa kau senang?"tanyaku mencari tahu,
"Maksudmu hyung?"tanyanya tak mengerti,

"Kau memilih jurusan itu untuk membanggakan appamu bukan?"tebakku langsung dan ia terkejut

"Kau memang ingin melakukan yang terbaik untuk orangtuamu hingga kau tak tahu mana kebahagiaanmu"seruku menatapnya

"Hyung sebenarnya apa yang ingin kau katakan??"tanyanya menatapku marah

"Kook . . "Panggilku pelan,
"Maafkan aku jika aku membuatmu terluka dengan kata-kataku aku takkan membahasnya lagi"sesalku menatapnya,

"Huft . . Baiklah akan kumaafkan"sahutnya menatapku tersenyum

Setelah itu terjadi keheningan tak ada satupun yang ingin bersuara,mereka lebih fokus dengan apa yang mereka pikirkan.

"Tak adakah yang ingin kau bicarakan?kalau begitu bagaimana jika kita pulang saja"jungkook bertanya padaku,

Aku menatap matanya,
"Kook ada yang ingin kukatakan padamu,tak peduli nanti kau akan menjawab apa aku ingin menagatakanya padamu"kataku masih memandangnya,

"Kook sebenarnya aku mencintaimu"akuku padanya dan ia terkejut dengan pengakuanku,

"Se .. sejak kapan??"tanyanya gugup,
"Aku tak tahu sejak kapan tapi aku selalu merasa sepi jika tak ada kau"jawabku

"Mung . . Mungkin kau salah mengartikannya hyung"ia menyangkalnya

"Kau tahu kook,jantungku selalu berdetak saat bersamamu bahkan sekarangpun"kataku aku membawa tangannya kedadaku,

"Kau merasakannya bukan??"tanyaku,
"Aku selalu merasakannya saat bersamamu"kataku meyakinkannya,

"Hyung . . Aku"ia tak berani menatapku,
Aku memegang dagunya dan aku menciumnya,

Cup
Ia menutup matanya dan aku melakukan hal yang sama,aku menekan tengkuknya untuk memperdalam ciuman kami.

Aku melepasnya saat ia mulai kehabisan nafas,aku menatapnya pipinya yang memerah dan juga bibirnya yang membengkak karena aku menghisapnya terlalu kencang.

"Apa jawabanmu kook?"tanyaku padanya,
Ia berdiri dan menatap lurus kedepan kearah sungai akupun ikut berdiri menatapnya.

"Hyung mianhae"serunya tak menatapku akupun terkejut dan menariknya menghadapku tapi ia malah menunduk.

"Mianhae hyung aku . . Hiks"ia menangis,
"Kau tak harus menjawabnya hari ini kook mian kalau aku menambah bebanmu"balasku memeluknya.

"Aku sudah ditunangkan hyung"jelasnya membuatku terkejut bagaimana bisa aku tak tahu.

"Mian hyung appa membicarakannya beberapa hari yang lalu sebelum acara malam ini mianhae aku tak menceritakannya pada kalian"tangis jungkook pecah

Aku terdiam tak menanggapi ucapannya,aku sangat terkejut dengan apa yang diucapkan olehnya.

"Hyung mianhae jika aku menyakitimu maaf lebih baik pulang saja"seru jungkook berjalan tapi aku menahannya

"Aku akan mengantarmu"balasku mengandengnya menuju mobil dan mengantarnya pulang.

Setelah sampai kami terdiam,
"Aku keluar dulu hyung"serunya aku menahan tangannya sebelum ia keluar

"Kook kita tetap sahabatkan?"tanyaku memastikan,ia menatapku dan memelukku
"Tentu hyung kita masih sahabat sampai kapanpun"balasnya memelukku erat.

Aku tersenyum membalas pelukannya,
"Baiklah aku pulang dulu hyung selamat malam"seru jungkook keluar dari mobil dan masuk kedalam rumahnya.

Aku menjalankan mobilku menuju rumahku,
'Ini belum menjadi akhir sebelum ia menikah aku akan mencoba untuk mendapatkannya apapun yang terjadi,kalaupun aku harus mementang appa dan eommanya'



Tamat.
Yuhuuuu selesai . .
Bahagianya aku . .

HOT DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang