JUST A HOPE

348 12 4
                                    


"aku berharap kamu akan terus bersama ku,

Tapi bagaimana jika memang takdir berkata tidak.

Haruskan aku melawannya?"


Entah mengapa sejak hari itu, tepatnya sejak aku pingsan di lapangan karena terkena bola basket. Rifan menjadi lebih dekat . Entahlah apa yang terjadi, mungkin dia merasa tidak enak, atas kejadian hari itu, atau apapun itu. Aku tidak peduli. Sungguh. Yang ku tahu dia bersamaku, cukup.

Dan tiba-tiba saja lamuna Rina di pecahkan oleh suara yang begitu Rina kenal. Desti, ya itu suara ciri khas Desti. Dengan gembira Desti mengahampiri Rina yang sedang duduk di bangkunya.

"Rinaa, Rinaa" teriak Desti yang berada cukup jauh dari Rina

"iyaa?? Ada apa, buru buru banget kayaknya lo?" tanya Rina penasaran karena sikapnya yang seperti cacing kepanasan itu.

"bahagia, gua bahagia!" jawab cewek itu dengan sangat-sangat Riang.

"kenapa, ada apa?" Rina pun mengulang peratannya tadi.

"pokoknya ini bahagia banget, dan pasti lo juga bakal tahu pada akhirnya." Jelas cewek itu sambil melukiskan seyuman di bibirnya itu.

"idih, gak jelas banget. Buat penasaran ae gawenya. Heran."

"gua traktir lo yaa nanti pulang sekolah. Pokoknya kita hatus ketemuan di cafe biasa ya! Byee" belum sempat Rina menjawab ajakan temannya itu, dia sudah lari begitu saja dengan gembiranya.

PULANG SEKOLAH...

Setelah pulang sekolah tiba, Rina pun langsung pergi ke cafe yang sudah di tentukan mereka berdua tadi. Saat Rina sudah sampai di cafe tersebut. Sudah ada sosok wanita yang memakai seragam sekolah yang sama dengannya. Tidak salah lagi itu adalah Desti yang sedang menunggunya.

"hai Des, sorry, lama yaa?" kata Rina yang baru saja sampai di hadapan Desti, dan langsung mengambil posisi duduk di banggu yang barada di depan Desti.

"iya, gak papakok, gue juga baru sampai."

"BTW kenapa lo ngajak gue ke sini? Tumben biasanya yang lain juga, lo ajak juga?" tanya Rina heran.

"hahaha gakpapa sii, jadi lo tau kan dari tadi gue itu seneng banget. Tau gak kenapa?" setelah mendengar kalimat yang di lontarkan Desti. Rina memasang muka bingung, sambil bertanya tanya pada dirinya sendiri.

"gua jadian Rin" kata Desti tiba-tiba

Setelah mendengar kata kata itu semua nya hening, seolah oleh waktu itu berhenti bagi Rina. Banyak pertannyaan yang ingin Rina tannyakan pada Desti. Lo jadian sama siapa Des? apakah itu Rifan? kapan lo jadian? Dan masih banyak lagi, tapi apa? Rina langsung memasang muka begitu bahagianya, walaupun kenyataannya Rina sangat khawatir kalo Desti jadian dengan dia. Iya dia Rifan.

"gua jadian Rin"

"oh yaa? Widii gila, gak cerita cerita lagi. Emang lo jadian sama siapa?" tanya Rina penasaran.

"nah itu dia, gua ngajak lo kesini, because gua mau ngenalin dia ke elo. But dia gak bisa dateng karena dia harus nemenin mamanya belanja bulanan."

"owhh gitu, udah sii kasih tau aja siapa orangnya. Udah kepo akut nih gua AKUT wkwkwk" gelar tawa Rina untuk menutupi rasa penasaran yang begitu amat pada dirinya.

"nanti gua kasih tau pas ada orangnnya aja, yang jelas lo kenal" katanya menjelaskan.

"DASAR hidup penuh misteri, hahahaha"

Seandainya Kau TahuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang