Chapter Seven

47 17 20
                                    

"Gue ga ke kantin, La. Gue bawa bekal hari ini." jawab gue

"Oke. Ayo Cha, ke kantin." kata Nalla, lalu mereka berdua ke kantin

"Shav, ayo makan eh." kata Angela

"Ayo, ayo.. Ada - ada aja sih lo, Ngel. Hahaha"

Aku pun duduk di sebelah Angela. Sekitar 10 menit kemudian, Nalla dan Chassie sudah kembali dari kantin. Namun, aku merasakan sesuatu yang janggal..

***

"Nalla, ga biasanya lu beli minum manis di jam istirahat pertama. Malah lo jarang banget minum manis." selidik gue

"Tau eh, La. Lagi stress bukan, butuh minuman manis?" tanya Angela juga

"Ini punya lo, Shav." jawab Nalla, sambil menyodorkan minuman yang dibawanya

"Punya gue? Gue kan ga mesen, La. Gue juga biasanya beli minum manis pas istirahat kedua."

"Dari Beryl buat lo katanya." kata Nalla

"Hah?"

Ting. Notifikasi masuk. Aku pun langsung mengecek handphone.

B : Teh
B : Udah terima minum dari aku kan? Aku tadi nitip ke Teh Nalla.
S : Oh itu dari lo ternyata. Makasih ya
B : Makasih aja teh? Ga ada yang lain?
S : Terus apaan lagi?
B : Nggak nanya "dalam rangka apa?" atau apa gitu..
S : Ada apaan sampai lo beliin gue minum gitu?
B : Nah gitu dong teh. Berhubung kita ga mungkin istirahat bareng, jadi minuman itu adalah gantinya.
S : Maksudnya?
B : Anggap aja botol minuman itu aku.
S : Ih apaan sih. Udah ah, gue mau makan dulu.
B : Selamat makan teh..

"Ada chat dari siapa sih, Shav?" tanya Angela

"Sorry sorry gue jadi fokus ke handphone. Itu tadi ada chat dari Beryl." jawab gue

"Kayaknya banyak yang belum lo ceritain ke kita deh, Shav." kata Nalla

"Ya udah, gue bakal ceritain semuanya. Jadi....."

Aku akhirnya menceritakan semuanya ke Nalla, Angela, dan Chassie. Dari momen di kantin sampai momen tadi pagi, termasuk kekhawatiranku tentang Beryl, tidak ada yang terlewatkan.

"Bener sih apa yang dibilang sama Chassie, lo ga akan tau gimana kalau ga mencoba. Beryl juga kayaknya bukan cowo bejat deh." kata Angela

"Ga apa - apa, Shav. Lanjutkan. Lumayan loh punya pacar kayak Beryl." kata Nalla

"Oke deh, kalau kalian udah berkata seperti itu. Gue akan mencoba." respon gue

"Kalo jadian beneran, jangan lupa pajak nya." kata Chassie

"Dih apaan pajak - pajak. Ga ada, ga ada." protes gue

***

Kriiiiiiiiingggg.... Kriiiingggg..... Kriiiinggg.... Bel pulang sekolah berbunyi.

Saat itu, aku tidak langsung pulang karena masih ada tugas yang harus dikerjakan dan dikumpulkan. Aku pun mengabari Beryl kalau hari ini tidak bisa pulang bareng, karena tadi pagi dia berharap sekali bisa pulang bareng.

S : Beryl. Gue ga bisa balik bareng lo. Masih ada tugas yang harus dikerjain. Lo kalau mau balik, duluan aja.
B : Santai teh, aku tungguin aja.
S : Ih jangan. Ngerepotin lo nanti kalau gue ditungguin.
B : Ga apa - apa teteh cantik. Apa sih yang ga buat teteh.
S : Terserah lo deh, Ber.

45 menit kemudian...

"Shavia!" panggil Mahdi

"Apaan woi?" tanya gue, masih berkutat pada buku matematika

DilemmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang