Chapter Two

110 29 31
                                    

Di kantin..
"Hmm.. makan apa ya? Beli bakso malang aja deh." Batin gue

5 menit kemudian

"Makasih bu." ucap gue ke ibu-ibu bakso malang. Setelah itu, gue langsung jalan ke kelas lagi..

Tanpa sengaja...

"Aduh, maaf teh. Maaf.." ucap seseorang

***

"Aaw duhh panas..." ringis gue, sambil ngeliatin bakso malang seharga 8000 yang tumpah sia-sia

"Duh panas ya teh? Maaf ya teh, aku ga sengaja. Aku beliin lagi ya baksonya?" kata seorang cowok

"Eh.. Eh.. Ga perlu, ga apa-ap..." jawab gue tiba-tiba terhenti, karena ternyata yang nabrak gue adalah...

BERYL MAHESA

"Duh mati gue. Bisa melting di tempat nih. WHY BERYL? WHY?" gue menjerit dalam hati

"Teh.. aku beliin lagi ya?" tanya Beryl memastikan

"Eh ga perlu.. Ga apa-apa, nanti aja gue beli sendiri."

"Teteh tunggu sini aja ya. Aku beliin lagi. Tunggu di sini teh, jangan ke mana-mana. Bay, Rayn, tolong temenin ya. Mischa, ayo temenin gue hahaha." kata Beryl, langsung lari kecil ke ibu bakso malang

Sementara itu...

"Eh, gue ke kelas aja deh ya. Tolong bilangin Beryl ga perlu repot-repot. Bye." kata gue ke Rayn dan Ubay, yang udah kaya bodyguard gue haha

"Eit kan kata Beryl, jangan kemana-mana teh." balas Rayn, sambil meraih pergelangan tangan gue, menahan gue supaya ga pergi

"Teteh harus tetap nunggu Beryl di sini sama kita." sahut Ubay, merentangkan tangannya untuk menahan gue juga

"YA ALLAH.. KENAPA HIDUP GUE JADI DIKELILINGI BOCAH KEREN BEGINI??" batin gue, sambil melihat mereka berdua yang menghalangi niat gue untuk pergi

"Teh, kelasnya di mana? Biar aku yang bawain aja." tawar Beryl, yang entah kapan datangnya

"O..ooh ja..jangan-jangan. Gue ga mau lo tambah repot. Padahal ga diganti juga ga apa-apa." jawab gue terbata-bata

"Shav! Balik ke dunia nyata woi! Kenapa juga lo jadi gagap begini?" batin gue

"Ih janganlah teh, aku juga ga enak. Gara-gara aku nabrak teteh, teteh jadi ga bisa makan." jelas Beryl, sambil tersenyum manis

"Uuhmm perhatian banget cih Beryl.. Otak gue mulai ga bener nih. Shav, otak lo perlu diservis." batin gue

"Serius deh ga apa-apa gue bawa sendiri aja. Lagian kelas gue deket kok, masih di lantai ini. Kasian lo sama temen-temen lo kan juga mau istirahat. Yaudah, gua ke kelas dulu, bye makasih ya." kata gue, lalu berjalan sambil melambaikan tangan ke Beryl dkk

"Teh.." panggil Beryl

"Ya??" jawab gue setengah teriak, takut jadi perhatian orang-orang sambil menoleh ke arah Beryl

"Nama teteh siapa? Kelas nya di mana?" tanya Beryl dan tetap tersenyum manis

"Sikat teroos, Ber..." goda Ubay, Rayn, dan Mischa

"Kalau lo penasaran, cari tau atau tanya-tanya aja ya. Bye." jawab gue sok misterius tapi sambil tersenyum

To be continue...
Jangan lupa vote, share, dan comment ya 😊

DilemmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang