Bagian 8

150 7 0
                                    

Hari ke 20
"Serang, shoot! Oper sini oper sini woy!". Seperti biasa, Bintang latihan basket.
"Bro? Lu uda jadian sama mentari? Gue liat instagram lo, lo update gitu, pake tag tag si Mentari lagi!"
"Iya lah, gue uda jadian sama Mentari!"
"Waah selamat ya, ternyata hukuman taruhan kita lo penuhi"
"Bacot lu"
"Bro ke kelas yu!"
"Duluan aja, gue masi aus"
"Yauda"

        Bintang duduk di bangku taman sambil kipas-kipas kepalanya menggunakan handuk. Tiba-tiba mentari datang membawa aqua untuk Bintang.
"Eh mentari!, sini duduk!"
             Mentari hanya duduk dan memandangi Bintang sambil senyum senyum.
"Men, kok bawa aqua? Aku kan belom abis"
"Siapa juga yang mau ngasihin aqua ke kamu!"
"Lah trus? Buat siapa kalau bukan buat aku?"
"Sini pinjem handuknya, lo gerah kan?"
"He'em"
"Sini handuknya!"
                Mentari memegang handuk dan menyiramnya dengan air aqua yang di bawanya. Dan handuk itu, disimpan tepat diatas kepala bintang.
"Nahh, aga adem kan?"
"Iyaa makasih ya Mentari"
"Iya❤"
                Sejenak Mentari beku seperti sedang memikirkan sesuatu
"Bintang!"
"Ya?Kenapa?"
"Nanti mau anter aku pulang?"
"Pasti dong Men, kita kan searah, tiap hari aku anter kok, tenang aja"
"Mmm oke makasih ya, Bin, aku ke ruang seni rupa dulu ya"
"Iya, ehh! Mentari! Tunggu!"
"Kenapa?"
"Kapan-kapan lo ajarin gue melukis ya"
"Iya bin!bye!"
"Bye see you"
"See you too"

<><><>

             (Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiing)
Bel pulang sekolah bernyanyi sangat merdu, membawakan kebahagiaan bagi murid-murid.

"Makasi ya udah nganterin lagi"
"Santai aja Mentari! Kita kan pa"
"Caran!, " Mentari memotong.
"Yauda, Bin, daah!"
"Eh mentari tunggu!"
"Kenapa?"
"Love you!" (Bintang menempelkan telapak tangannya di bibirnya lalu membukanya<kissbay>)
" Love you too! Kamu ati-ati ya!"
"Iyaa, Bye!"
"Bye!"

'Bintang, aku sayang kamu, aku bahagia ketemu kamu, hati-hati dijalan bintangku, terimakasih sudah membuat malam malamku indah' ucap gadis itu dalam hatinya.

<><><>

        Bintang sampai di kosannya. Dia melempar badannya ke atas kasur.
'Mentari, maafin aku udah jadiin kamu bahan taruhan, tapi aku mencintai kamu Men, sekarang aku tau, bahwa kamu itu cewe yang gak pernah aku temuin sebelumnya, terimakasih Mentari, terimakasih telah membuat siangku terang' ucap cowo populer itu dalam hatinya.

<><><>

  Hari ke 21
"Bintang!!"
"Hey mentari!
"Yu belajar melukis!"
"Sekarang?"
"Iyaa, kamu libur kan basket?"
"Iya libur, ayo!"
         Mentari dan Bintang pergi ke ruang seni rupa, Bintang memulai pembelajaran melukis dengan Mentari.
"Bin, ke taman yuk! Pulang sekolah, disana banyak objek bagus buat ngelukis!"
"Ayo!"

<><><>

     (Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiingg)
Bel bernyanyi lagi membuat seluruh siswa bersorak riang.
"Bintang!"
"Hey Men"
"Jadikan?"
"Jadi dong"
"Ayo!"
"Yo!"

<><><>

Di taman, mentari menyiapkan segala alat yang diperlukan, dibantu oleh Bintan. Setelah itu Bintang mulai belajar melukis, sedikit demi sedikit jadi bukit.
"Mentari!, aku nyerah!"
"Eeh kok gitu? Ngelukis itu emang harus sabar Bin!"
"Iya aku nyerah!"
"Yauda, besok lagi"
"Oke, yo pulang"
"Eh beresin dulu dong"
"Iyalah"
(Hahahahahahhahahaha) tawa kedua pasangan itu.

31 Day Of Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang