Hari ke 6
Jam menunjukkan hampir 90° angka 10 dan angka 7. Hehehe... pukul 06.45. Bintang memarkirkan si jangkrik. Sebelum masuk kelas, bintang belok ke kelas Mentari, untuk memastikan janjinya Mentari kemarin. Ketika berjalan menghampiri kelas Mentari, kebetulan Mentari baru datang. "Hay,,,, mentarii, tar siang jadi kan?". "Ohiya, Bin, maaf jadinya besok jam 2 siang, soalnya ntar siang gue anter pesenan lukisan dulu, gapapa kan?". "Oww,, its oke, deal ya, besok jam 2 siang". Mentari membalasnya hanya dengan anggukkan kepala.
<><><>
Hari ke 7
"Huaaaah, gara-gara kelamaan mikih baju nih, jadi gini nih telat. Moga aja Mentari gamarah ya sama gue, ah engga lah, gabakal marah!"Beberapa detik Bintang mencari Mentari, dan yang mengejutkan adalah Bintang mendapati Mentari sedang bermain main, di atas air lumpur, sambil membawa bola. "Lah? Itu Mentari? Duh tu cewe aneh banget yaa, ngapain coba main disitu argh!". Bintang menghampiri Mentari, ternyata Mentari bukan main-main diatas lumpur, tapi Mentari membantu seorang anak perempuan mengambil bola yang terlempar ke genangan air lumpur itu.
"Nih, lain kali, jangan main di tempat kaya gini ya, nanti kalau kenapa kenapa gimana?"
"Makasih kakak"
"Sama-sama"
"Anak siapa tadi?"
"Gatau anak siapa, heran deh! Orang tuanya kemana ya, kalau misalnya anaknya kenapa-kenapa di tempat kaya gini gimana?"
"Ya tapi liat deh baju lo! Isshhh kotor! Mana ada orang yang ngedate, cowonya keren kaya gini, cewenya?.."
"Kenapa? Gamau? Ngedate sama orang yang bajunya kotor? Yauda gue pulang aja!"
"Ehh tunggu dong, nih pake jaket gue"Bintang dan Mentari, ketawa, bahagia, di taman, dan ternyata adek yang ditolong Mentari tadi, dia sama satu temennya, dia juga main di dekat Mentari dan Bintang.
"Eh, ade yang tadi ya? De nama kamu siapa, ini temen kamu ya?"
"Iya kak, aku Humaira ini temen aku Keny"
"Ohh Humaira, nama kakak Mentari, dan ini temen kakak namanya Bintang".
"Waah namanya kok bisa serasi gitu sih kak, Mentari kan suka ada siang-siang. Bintang suka ada malem-malem"."Ehh adee bisa aja, eh Bin, gue kesana dulu ya, lo main-main dulu aja sama Humaira sama Keny"
"Jan pake lama ya!!"
"Iya".Mentari pergi meninggalkan Bintang, Humaira, dan keny. Entah pergi kemana. Tapi dia datang dengan membawa 4 es krim. Kayaknya dia pergi ke toko eskrim untuk membeli eskrim.
"Bintaaang, es krim nih, Humaira, Keny! Nih untuk kalian, kalian kesana dulu ya,"
"Iyaa makasih kakak""Eh, Men, lo kenapa sih suka melukis? Kenapa gak coba ekskul lain yang lebih keren, misalnya cheers atau dance?"
"Karena menurut gue, melukis itu lebih seru, lebih tenang, dan lebih jujur. Dengan melukis, kita bisa ngerefleksiin hati kita".
"Ooh gue kira, lo ngelukis gara-gara gapunya temen".Mentari menelan ludah. Tanpa disadari, Bintang menyinggung perasaan Mentari.
"Sory, sory Mentari, bukan maksud gue mau nyinggung perasaan lo,, tapi.. ta.. pi.. tapi.. taa.."
"Gapapa kok. Bener kok, gue juga sering denger anak-anak sekolahan banyak yang bilang kalau gue itu aneh hihihi..."
"Kalau menurut gue yaa, lo tu gak aneh, lo cewe baik, tenang, jujur, dan satu lagi, lo tu ga palsu, gak kaya cewe-cewe lain yang gak gue suka!""Cieee yang lagi pacaraaaan" Humaira dan Keny serentak meledek Bintang dan Mentari.
"Ehhh lo kecil kecil, uda tau pacaran, kejar nih ya! WAAAAAA"'bintaaang bintang, lo lucu banget sih. Gue gemes liatnya. Bintang, kenapa gue nyaman sama lo?!' Ucap gadis itu dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
31 Day Of Fall In Love
Ficțiune adolescențiCinta karena paksaan itu tidak akan indah. Tapi 'karma' selalu ada dan tidak pernah salah orang. Yaah, seperti yang dialami cowo berusia 16 thn ini. Cowo paling populer di sekolah, anak basket. Yang pasti dia anak ibu ayahnya... hehe... . Pada tau k...